
ABDEE
Gaya Permainan : Blues, Rock, (bebas)
Group Band : Slank
Pengaruh musikal : Keith Richard, Ry Cooder
Gitar Yang Digunakan : Extreme Telecaster Abdee signature, Fender Telecaster
Ia hijrah dari kota Palu ke Jakarta untuk menjadi musisi profesional. Pertama-tama ia bergabung bersama band Ecky Lamoh, Gideon Tengker, dan Henky Supit. Lantas kemudian menjadi session player untuk berbagai artis lain mulai dari Ermy Kulit sampai Trio Kwek-Kwek.
Namanya menjadi pembicaraan luas saat ia dan rekannya, Ridho didaulat sebagai gitaris baru Slank menggantikan Pay yang sudah mendarahdaging bagi para fans Slank saat itu. Awalnya, para Slankers sempat meragukan kapasitasnya sebagai salah satu pengganti Pay. Namun, kenyataannya kemudian sangat tidak sesuai dengan perkiraan awal para Slankers. Bahkan kontribusi yang diberikan oleh Abdee terhadap Slank bisa dibilang melebihi Pay. Maklum, selain sebagai gitaris, Abdee juga jago sound engineer. Abdee lah yang kini menangani pembuatan album-album Slank.
Album Tujuh yang dirilis tahun 1997 adalah debut albumnya bersama Slank. Di album itu ia menampilkan permainan yang ngeblues kepada para Slankers. Jika album-album Slank sebelumnya tidak pernah menembus angka 1 juta keping, dengan masuknya Abdee pada formasi baru Slank ini justru mampu meningkatkan penjualan album Slank. Abdee juga sering menampilkan permainan solo dengan menggunakan slide. Jika anda mendengar permainan slide didalam lagu-lagu Slank maka bisa ditebak, Abdee lah yang memainkannya.
Bersama Slank, Abdee telah merilis album Tujuh (1997), Mata Hati Reformasi (1999), 999+09 1 dan 999+09 2, kemudian Ngangkang (2000), Virus (2001), Satu satu dan Bajakan (2003).
Selain sibuk bersama Slank, Abdee juga tercatat sebagai sound engineer dan produser untuk album grup musik lainnya seperti Seurieus. Ia juga menjadi salah satu clinician di majalah G Plus bersama anggota gitaris.com, Owen. Untuk gitar, Abdee menjadi endorser dan artis untuk merk gitar Extreme. Meskipun begitu, ia tetap menginginkan model Telecaster.
ANDRA RAMADHAN
"Gitaris kalem yang punya banyak variasi warna permainan"
Nama Asli : Andra Junaidi Ramadhan
Tempat/Tgl Lahir : Surabaya, 17 Juni 1972
Gaya Permainan : Rock, Jazz
Group Band : Dewa
Pengaruh musikal : Joe Satriani, Dave Navarro, Scott Henderson, Pat Metheny
Gitar Yang Digunakan : Parker, PRS, Fender Stratocaster, G&L
Pickup Yang Digunakan : Dimarzio Fred, Seymour Duncan '59
Kabinet Speaker : Marshall 4x12
Efek : Line 6 Stomp Box, Rocktron Replifex, Ibanez Tube Screamer TS9
Head Ampli : Legacy Steve Vai
Andra mengaku terlambat tertarik terhadap musik. karena baru SMP lewat ekskul musik. Pertama ia bermimpi untuk menjadi seo- rang drummer terkenal, tapi karena masalah biaya untuk membeli Drum sangat mahal dan setelah melihat teman2nya asyik memetik gitar, hobinya pun berganti. Bermodal gitar pinjaman, ia mulai belajar gitar, dan memang karena bakat, kemampuan dan teknik permainannya berkembang sangat pesat. Di SMPN 6 inilah, Andra bertemu dengan Dhani, Wawan, dan Erwin kemudian mereka sepakat untuk membentuk band dengan nama Dewa. Aliran rock yang pertama mereka geluti akhirnya pindah ke jazz akibat pengaruh Erwin. Mereka sempat menjuarai ajang Yamaha Musik pada waktu masih menggunakan nama Down Beat. Setelah itu mulai serius di dunia musik. Pada awalnya, Andra lebih memilih gitar yang berpenampilan sangar ketimbang karakter suara yang dihasilkan itu sendiri. Baru semenjak bergabung dengan Down Beat bersama Ahmad Dhani dan Erwin, ia mulai memperhatikan sound yang dihasilkan oleh tiap-tiap jenis gitar.
Masalah kemudian bergelayut pada kehidupan Andra yaitu ketika ia harus memilih antara karirnya sebagai pemusik atau meneruskan kuliahnya di jurusan desain interior. Dengan pertimbangan yang matang, akhirnya Andra memilih untuk terus meniti karir di dunia musik, tapi bukan berarti langkahnya tetap mulus, karena kedua orang tuanya tidak setuju kalau Andra harus melepaskan bangku kuliahnya. Layaknya orang tua biasa, mereka ingin melihat Andra meraih gelar sarjana seperti kelima kakaknya yang sudah selesai. Tapi akhirnya kedua orang tuanya mau mengerti dan memang terbukti pilihan Andra tepat. Setelah melepaskan kuliahnya, konsentrasinya ke Dewa 19 membuat kreativitasnya lebih tergali.
Down Beat yang kemudian berganti nama menjadi Dewa19 mulai merekam demo-demo lagu yang bernuansa jazz. Dkarenakan waktu itu atmosfer musik rock Indonesia sangat tidak menjanjikan. Baru pada saat grup rock debutan Slank muncul dan menjadi fenomena ditahun 1991, Dewa19 kembali ke jalur rock, meski masih ada sentuhan jazz dan pop. Dengan formasi awal Ahmad Dhani pada keyboard, Ari Lasso pada vocal, Erwin pada bass, dan Wawan pada drum akhirnya tahun 1992 album pertama pun direlease dengan mengandalkan hits Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi dan Kangen yang mendapat sambutan luar biasa. Dua tahun kemudian album ke-2 direlease dengan judul Format Masa Depan. Lagi-lagi dua hits andalan Tak 'kan Ada Cinta Yang Lain dan Aku Milikmu mendapat sambutan yang baik. Permainan Andra di dua album pertama masih bernuansa rock '80. Bahkan di lagu Aku Milikmu dan Kangen, permainan solo gitar Andra bisa dibilang bernuansa Vitto Bratta (White Lion).
Album ke-3 berjudul Terbaik Terbaik direlease pada tahun 1995. Jangan terkecoh dengan judulnya karena album ini bukan album The Best. Hits yang menjadi andalan adalah Satu Hati, Cinta 'kan Membawamu Kembali, Satu Hati, dan sebuah lagu CUkup Situ Nurbaya yang kemudian menjadi lagu yang paling sering dibawakan oleh band-band muda di ajang festival-festival atau pagelaran musik. Gaya permainan glam rock Andra banyak menjadi inspirasi anak-anak muda untuk belajar gitar dan nge-band. Tahun 1997, album Pandawa Lima direlease. Kali ini menjagokan hits Kirana, Aku Disini Untukmu, dan Kamulah Satu-satunya.
Tahun 1998 Andra ikut serta dalam proyek solo Ahmad Dhani yang bernama Ahmad Band. Kali ini ia tak hanya menjadi gitaris tunggal, namun berduet dengan Pay (ex- gitaris Slank), Bonky (ex- bassis Slank), dan Bimo (drum). Albumnya diberi nama Ideologi, Sikap, Otak yang melempar 2 hits : Distorsi dan Aku Cinta Kau dan Dia.
Tahun 2000 Dewa mengalami perubahan formasi dengan keluarnya Ari Lasso. Ia digantikan oleh Once yang memiliki karakter vocal berbeda dengan Ari Lasso. Untuk alasan itulah nama Dewa19 dirubah menjadi Dewa saja. Di album Bintang Lima yang direlease tahun 2000 ini, untuk pertama kalinya Dewa meraih penjualan album menembus angka 1 juta keping. Di album ini permainan gitar Andra tak lagi bernuansa rock 80's tapi lebih ke rock 70's dengan musik bergaya Queen. Album ini mengandung banyak lagu-lagu hits seperti Roman Picisan, Dua Sejoli, Risalah Hati, Sepauh Nafas, dan lain-lain. Album berikutnya, Cintailah Cinta masih bernuansa seperti album sebelumnya dan kali ini mengandalkan lagu-lagu jagoan Arjuna, Pupus, dan Angin. Namun permainan solo gitar Andra kurang mendapat tempat, tidak seperti di era Dewa19 dulu. Meskipun begitu, pada tahun 2004 album terbaru Dewa, Laskar CInta yang bernuansa sedikit techno kembali cukup memberi porsi pada permainan gitar Andra.
Untuk urusan gitar, yang pertama digunakan adalah Aria Pro tipe Stratocaster untuk pembuatan album pertama dan penampilan live nya. Kemudian setelah mencoba Fender ia mulai menggunakan gitar tersebut. Untuk mendapatkan sound yang lebih baik, ia kemudian memasang pickup Dimarzio pada gitar Aria Pro nya. Namun kemudian ia lebih memilih menggunakan Fender Classic Stratocaster sampai album Dewa19 yang ke empat.
Tahun 2006 ini, Andra dan Dewa merelease album terbaru yang berjudul Republik Cinta, dan Dewa kembali memakai judul Dewa19 sebagai nama band.
ANGUS YOUNG
"Dewa Gitar Paling Unik Asal Pulau Kanguru"
Nama Asli: Angus Young
Tempat/Tgl Lahir: Glasgow, Skotlandia / 31 Maret 1959
Gaya Permainan: Rock & Roll
Group Band: AC/DC
Pengaruh musikal: Chuck Berry, Buddy Guy, B.B. King, Muddy Waters
Gitar Yang Digunakan: Gibson SG
Ia dianggap sebagai salah satu gitaris rock paling berpengaruh di tahun 70 dan 80an. Mudah dikenali lewat kostum anak sekolahan yang selalu dipakainya dalam setiap penampilan panggung, celana pendek, lengkap dengan dasinya. Selain itu, ia juga punya aksi panggung yang unik yaitu
Sejak kecil ia tidak suka sekolah. Lantas ia memilih menjadi musisi dikarenakan bila ia menjadi musisi sukses maka tidak perlu sekolah. Apalagi setelah didukung penuh oleh kakak tertuanya George Young yang saat itu memiliki band yang tenar di Australia bernama Easybets. Sedangkan kakak satunya lagi, Malcolm Young juga ingin menjadi bintang rock. Akhirnya ia dan Malcolm sepakat untuk ngeband bersama. Akhirnya, bersama Malcolm (gitar), Phil Rudd (drum), Cliff Williams (bass), dan Bon Scott (vocal), ia mengibarkan bendera AC/DC. Uniknya, justru karena paling anti dengan yang namanya sekolah, ia malah justru memilih seragam sekolah sebagai kostum panggungnya.
AC/DC mulai mendapat sambutan positif di Australia melalui album TNT dan High Voltage. Bahkan album berikutnya, Let There Be Rock mulai "menjajah" Inggris. Akan tetapi perhatian lebih luas baru mereka dapatkan melalui album Highway To Hell (1979). Namun tak lama vocalis Bon Scott meninggal akibat overdosis. Vocalis baru segera didapatkan dan justru mencapai puncak kesuksesan di album berikutnya Back In Black yang terjual 40 juta copy diseluruh dunia. Sebuah fenomena saat itu dan nama Angus Young turut berkibar kencang. Ia menjadi pembicaraan musisi-musisi lain karena permainannya yang enerjik.
Soal gitar, ia sudah sangat cinta mati pada Gibson SG. Memang gitar ini sangat cocok dengan karakter permainan yang berwarna blues dan rock & roll tahun 70an. Ia juga termasuk kategori gitaris yang tidak terlalu rumit bermain gitarnya. Dalam setiap permainannya, ia biasanya hanya menggunakan scale pentatonic minor dan blues.
AZIS MS
"Gitaris Trash Metal Andalan Indonesia" Nama Asli : Azis Mangasi Siagian
Tempat/Tgl Lahir : Cimahi (Jawa Barat), 26 Juli 1968
Gaya Permainan : Trash Metal
Group Band sekarang : Jamrud
Pengaruh musikal : Steve Vai
Gitar Yang Digunakan : Steinberger
Ampli : Peavey 5150 Eddie Van Halen
Efek : Korg AX-1000
Selama dunia musik Indonesia mengalami krisis di jalur musik Metal, hanya ada satu grup Metal yang tetap berkibar. Bahkan mampu menduduki puncak tangga lagu di radio-radio dan media lainnya. Band tersebut adalah Jamrud yang dimotori oleh Azis MS sang gitaris. Mungkin rahasia kesuksesan Azis dalam menjual musiknya adalah dengan meramu musik trash metal dengan lirik-lirik lagu yang sedikit kocak dan vulgar.
Sejak masih remaja memang sudah terinfeksi oleh musik-musik keras. Ia pun sempat terjerumus oleh gaya hidup musisi rock & roll (drugs). Sempat mendirikan band yang bernama Jam Rock bersama Ricky Tedy (bass) dan Budi Haryono (drumer Gigi), namun tak lama kemudian ia tinggalkan. Saking keasyikan main band sampai-sampai kuliahnya diterlantarkan. Azis sempat berkelana ke Bali dan bermain musik reggae. Namun setelah satu tahun, ia kembali pulang ke Cimahi dan menghidupkan kembali Jam Rock dengan menarik Krisyanto pada vocal.
Demo album yang ia gagas ditolak berbagai produser sampai akhirnya dilirk oleh kaisar rock Indonesia, Log Zehelebour. Album pertama Nekad dirilis pada tahun 1996. Dilanjutkan dengan album Putri (1997), Terima Kasih (1998). Mulai saat itu, album-album Jamrud mampu bersaing di kancah musik nasional. Puncak kejayaan Jamrud adalah pada tahun 2000 akhir ketika Jamrud mencapai kesuksesan terbesar sepanjang sejarah karirnya dengan berhasil menembus angka penjualan 2 juta keping untuk album Ningrat. Hal tersebut membuat produser Log Zhelebour memberangkatkan Azis cs ke Australia untuk proses penggarapan album berikutnya, Sydney 09.01.02.
Selama berkiprah didunia musik ia cenderung tak pernah berganti-ganti alat musik. Hanya satu kali saat ia mencoba menggunakan Ibanez JEM flower yang salah satu pick upnya adalah Dimarzio Tone Zone. Sejak saat itu ia selalu menggunakan gitar tersebut, namun karena bobotnya cukup berat ia kembali menggunakan Steinberger selain karena ringan juga postur yang menarik. Ia lebih memilih menggunakan efek digital jenis Korg AX-1000 karena memang biasanya efek digital lebih mudah disetting dan memiliki sound yang gahar. Bila menyimak permainan Azis memang lebih mengutamakan sound gahar dan power chord. Namun ia juga sering mencampur-campurkan ritem gitar gaya reggae, pop, dan gaya "kondangan" seperti yang terdengar dalam lagu Surti-Tedjo
Selain sebagai personel dan motor grup Jamrud, Azis juga ikut serta menangani pembuatan album terbaru Nicky Astria. Di album itu terlihat sekali warna Azis MS, berbeda ketika pada era Nicky Astria ditangani oleh Ian Antono, warna God Bless cukup terasa pada album-albumnya. Ini membuktikan bahwa Azis memiliki sebuah karakter yang membangun bandnya. Prestasi Azis lainnya adalah saat mendapat kehormatan mendampingi konser band rock legendaris dunia White Lion pada tahun 2003 dan grup heavy metal legendaris dunia Helloween pada tahun 2004.
Kabar terakhir, Azis sedang bersiap melakukan promo tur album terbaru Jamrud Gak cabul lagi BO 18+ dengan mengandalkan hits Senandung Raja Singa. Di lagu itu Azis menggabungkan ciri musik Sumatera dengan musik Jamrud yang jenaka. Azis juga pernah membuat lagu untuk penyanyi cilik Joshua. Satu hal lagi, kecintaan terhadap jalur musik rock juga membuat Azis menamai dua orang anaknya dengan mengambil dua rock star dunia, Axl (diambil dari nama Axl Rose) dan Vai (diambil dari nama Steve Vai).
Ada yang tau lagu favorit Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kalo dia diminta untuk nyanyi? Judulnya "Pelangi Dimatamu". Nah, itu lagu yang bikin tak lain dan tak bukan adalah bung Azis MS. Hebat
B. B. KING
Simply The King
Nama Lengkap : Riley B. King
Tempat / tanggal lahir : Delta, Mississippi / 16 September 1925
Website : www.bbking.com
Gaya permainan : Blues
Gitar : Gibson Lucile
Pengaruh musical : T-Bone Walker, Lonnie Johnson, Blind Lemon Jefferson, Elmore James, Bukka White, Robert Lockwood Jr., Lowell Fulson
Prestasi : 14 Grammy, Star di Hollywood Walk of Fame, Rock n Roll Hall of Fame, Song Writter Hall of Fame
BB King tumbuh di Kilmicheal , sebuah daerah pertanian di Mississippi. Dari hasil bekerjanya sebagai pengemudi traktor, King membeli gitar pertamanya seharga $2.50. Dikarenakan lahir dari sebuah keluarga yang religius, perkenalan King dengan musik pun dimulai dari gereja di kotanya dimana dia bermain sebagai pengiring dan penyanyi dari sebuah vokal grup.
Bosan dengan kehidupan pertanian, King pun memutuskan pindah ke Memphis untuk bertemu dengan sepupunya. Di Memphis, Tennessee, King bertemu dengan sepupunya, Buka White. Beberapa nara sumber meyakini bahwa sepupunya inilah yang membentuk gaya permainan dari seorang BB King.
Karir musik King dimulai dari penampilannya sebagai penyanyi dan gitaris dari sebuah jingle iklan di radio. Dikarenakan jingle yang cathy, pemilik radio tempat dia bekerja pun mempromosikan King untuk bekerja sama dengan DJ local dalam satu segment yang khusus memutar lagu-lagu dari artis berkulit hitam. Disitu dia bermain gitar dan menyanyi berdasarkan request dari pendengar. King pun memilih nama “Blues Boy King” sebagai nama radionya. Pada akhirnya nama “Blues Boy King” dipersingkat saja menjadi “stage name”nya sampai saat ini, BB King.
Karena kepopuleran dia di tingkat lokal, akhirnya King pun dikontrak oleh Modern Records yang bertahan selama 10. Single-single King pun muncul di pasaran. Beberapa single pertama King antara lain: “B.B Boogie” dan “Three O’Clock Blues”. “B.B Bogie” membuat King menjadi superstar ditingkat lokal. Tetapi single “Three O’Clock Blues” meroketkan nama King secara nasional sebagai gitaris blues. King pun dikontrak oleh Universal Artist tahun 1952.
King pun memulai tur keliling amerika pertamanya pada tahun 1952 dan semua orang sudah bisa memprediksi kalau dia adalah salah satu yang terbaik dalam industri musik saat itu. Tahun 1965, tembok rasis di Amerika mulai runtuh dan musik King pun mulai bisa diterima oleh masyarakat luas sampai saat ini.
BARON
"It's Time To Metal...!!!!
Nama Lengkap: Aria Baron Suprayogi
Nama Panggilan : Baron
Tempat/Tgl Lahir : -
Gitar : Gibson Les Paul, Roland Guitar Synth Strat Model, Cort, Fender Stratocaster '66, Gibson Chet Atkins Model
Efek : Boss DD-3 Delay, Boss Chorus, dll.
Ampli : Hughes & Kettner, Marshall
Pengalaman Band : Gigi, /rif
Group Band Saat Ini: Baron Band
Pengaruh Musikal: Joe Satriani, Arch Enemy, Krakatau
Awalnya Baron pernah les piano klasik dan kemudian pindah ke gitar akustik di YMI saat berusia 12 tahun. Karena merasa tidak nyaman dengan kedisiplinan di sekolah musik, maka ia memutuskan keluar dan belajar gitar secara non-formal dari teman-temannya. Baron juga sempat mencoba belajar drum, namun merasa tidak berbakat untuk jenis instrumen ini maka ia kemudian kembali ke gitar.
Setelah itu ia mengikuti kursus gitar jazz. SMA kelas 1 ia sempat belajar dengan Donny Suhendra, Harry Roesli, dan Pra Budidharma. Hasil dari belajar ini sangat berhasil hingga ia terpilih menjadi gitaris terbaik "Live Yamaha Contest".
Setelah beberapa saat kuliah, Baron memutuskan untuk sekolah musik ke Australian Guitar of Institute atas saran Joe Satriani. Tapi ia diusir karena membawa gitar elektrik. Kemudian ia kembali ke Indonesia dan membentuk band baru bernama /rif. Namun karena semua personelnya menolak untuk hijrah ke Jakarta, maka Baron pun meninggalkan /rif. Ternyata band ini nantinya akan menjadi salah satu band rock papan atas Indonesia.
Kemudian Baron membentuk band baru bernama Gigi. Di band ini Baron berduet dengan Dewa Budjana sebagai gitaris. Bersama Gigi, Baron hanya merilis 2 album 'Angan' (1994) yang terjual 100.000 copy. Kemudian album 'Dunia' (1995) terjual 400.000 copy. Namun 2 album ini mampu melambungkan nama Baron sebagai gitaris papan atas Indonesia, karena berkat album itu Gigi meraih penghargaan sebagai Grup Musik Terbaik dalam acara penghargaan Indonesia Musik Emas. Setelah meninggalkan Gigi, Baron melanjutkan sekolah pasca sarjana di Amerika jurusan periklanan. Pada tahun 2000 ia kembali ke Indonesia dan membentuk grupnya sendiri yang bernama Baron Band.
Di Baron Band, ia mengusung musik yang ngepop. Namun setelah menyaksikan Arch Enemy di Amerika, Baron kemudian berpindah ke jalur metal. Hal itu bisa dilihat dari gayanya sekarang yang metal abis. Kabarnya Baron sedang menyiapkan project dengan musisi-musisi metal Indonesia. Kita tunggu saja tanggal mainnya.
BENGBENG
"Gitaris Underground yang sukses di Major Label"
Nama Lengkap: Bambang Sutejo
Tempat/Tgl Lahir : Bandung / 6 November 1968
Website Resmi : www.pasband.com
Gitar : Ibanez EX series, Ibanez RG 570, Ibanez JF 777, Fender Stratocaster, Gibson Les Paul, Ovation Accoustic.
Pedal : Digitech Whammy-pedal, Jim Dunlop crybaby pedal, Boss guitar pedal-volume, shure wireless sistem
Amps : Peavey 5150 head-amp + cabinet 1 set (2 buah) Hughes & Kettner head-amp attack 200, Marshall JCM 900 dual reverb
Grup Band Saat Ini : Pas Band
Side Project : Air
Gaya Permainan : Rock, dll
Gitaris Favorit : Jimmy Page, Steve Vai, Jimi Hendrix, Eddie Van Halen, Joe Satriani
Gitaris yang dikenal dengan panggilan Bengbeng ini dikenal sebagai gitaris Pas Band. Masa-masa awal belajar gitar ia menggunakan Prince. Kemudian sempat berpindah ke merk Yamaha. Namun akhirnya ia menggunakan Ibanez.
Bersama Pas Band ia memulai karir di tahun 1989. Saat itu ia yang berdomisili di
Diluar Pas, Bengbeng juga sempat membentuk grup bernama Air. Ini merupakan side projectnya bersama sang adik, Sinta. Uniknya, di grup ini nama Bengbeng malah lebih dikenal cepat dikenal ketimbang saat ia muncul bersama Pas. Mungkin bisa dimaklumi karena Air punya lagu yang jadi hits di Indonesia waktu itu berjudul Bintang.
BRIAN MAY
"Dewa gitar yang sarjana...
Nama Asli : Brian Harold May, BSc Hons
Tempat/Tgl Lahir : Hampton / 19 Juli 1947
Gaya Permainan : Rock, Heavy Rock, Rock Opera
Group Band : 1984, Smile, Queen, Brian May (Solo Karir)
Pengaruh musikal : Hank Marvin (The Shadows), Scotty Moore (Elvis Presley), Lonnie Donegan, Buddy Holly dan James Burton
Teknik Andalan : Harmoni (gitar) berlapis
Gitar : Custom-built “Red Special”, Custom Red Special models buatan Greg Fryer, Guild Brian May Signature model, Burns Brian May Signature model, Gibson Les Paul Standard, Gibson ES-335, Akustik gitar Collings
Pickup : Burns (terpasang di Red Special), DiMarzio Brian May model (terpasang di Guild Brian May Signature model)
Efek : Vox Wah, Custom-built treble booster (kemungkinan buatan Pete Cornish tipe TB83), Echoplex yang sudah dimodifikasi, Boss CE-3 Stereo Chorus Ensemble, multi-efek Rocktron Intellifex, Foxx Phaser dan Bel Digital Audio Delay
Ampli : Vox AC30 dan AC10, Custom-built Deacon amp (yak betul, ampli ini buatan bassist Queen, John Deacon), Selmer, Marshall JCM800
Contoh permainan : Keep Yourself Alive, Stone Cold Crazy, Brighton Rock, Bohemian Rhapsody, It’s Late
Tentang Karir :
Dengan suara gitar yang khas dan riff-riff gitar yang catchy sebagai kontribusinya pada Queen, Brian May menjadi salah satu dari sekian musisi yang berbakat dan memberikan pengaruh pada tahun 70-an. Ia adalah anak seorang tukang servis elektronik dan musisi. Ia ternyata ikut mewarisi bakat ayahnya dalam bidang menyolder dan musik. Namun ia sanggup menyeimbangkan ketertarikannya akan teknologi dan musisi dan kemudian melanjutkannya untuk meraih gelar di bidang Fisika. Di saat senggangnya ia menyempatkan diri membuat gitar dibantu oleh ayahnya. Gitar buatannya ini yang kemudian menjadi trade-mark Brian May di setiap penampilannya.
Saat masih sekolah ia membentuk band pertamanya, 1984, yang merupakan sebuah band instrumental. Band mereka manggung di sekitar kota London dan membuka pertunjukan artis/band legendaris seperti Traffic, Jimmi Hendrix, Pink Floyd dan Tyrannosaurus Rex (nantinya dikenal sebagai T-Rex). Pada tahun 1968, ia meninggalkan bandnya untuk memfokuskan diri pada studinya di Imperial College.
Saat kuliah, May sering nongkrong bareng Roger Taylor dan kemudian membentuk band hard rock trio bernama Smile. Ia malah juga meneruskan pendidikannya setingkat S2 pada jurusan matematika dan ilmu pengetahuan, tapi kemudian malah memutuskan untuk lebih fokus pada musik secara penuh. Band Smile menandatangani kontrak dengan Mercury Records dan merilis satu single yang tidak meraih sukses. Kemudian mereka menambahkan Freddy Mercury pada posisi vokal dan merubah nama band mereka menjadi Queen. Setelah bekerja dengan beberapa bassist, akhirnya mereka menemukan dan merekrut John Deacon pada tahun 1971. Queen kemudian menandatangani kontrak dengan EMI dan merilis debut albumnya (Queen) pada tahun 1973 dengan kekuatan utama album mereka: kombinasi vokal opera Freddie Mercury dan riff-riff keren Brian May.
Brian May bersama Queen terus berekperimen dengan mengembangkan sound mereka. Albun A Night at the Opera dirilis tahun 1975 dan menelurkan lagu hit “Bohemian Rhapsody”, yang memperdengarkan kemampuan musikal dan kehebatan mereka sebagai pengarang lagu. Kedua album mereka selanjutnya A Day at the Races pada tahun 1976 dan News of the World pada tahun 1977 juga meraih sukses besar di radio maupun di toko musik dengan hit-hit mereka seperti “We Will Rock You” dan bahkan “We Are The Champion” dari album News of the World malah digunakan menjadi lagu kemenangan di lomba olahraga di seluruh dunia sampai sekarang. Yang menarik adalah, salah satu lagu dari album News, “It’s Late” adalah lagu dimana Brian May menggunakan two-handed tapping dan hammer-on saat solo gitar dan setahun kemudian baru Eddie Van Halen terkenal dengan two-handed tapping gayanya sendiri. May menyebutkan bahwa tehnik tapping yang ia gunakan diconteknya dari seorang gitaris band club di daerah Texas. Menurut gitaris band tersebut malah Billy Gibbons (ZZ Top) yang pertama kali menggunakannya dan ia hanya menconteknya.
Setelah Freddie Mercury wafat di tahun 1991, Queen secara resmi bubar. Hanya pada event-event khusus seperti “Concert for Life tribute to Mercury” di tahun 1992 (menggalang dana untuk Mercury Phoenix Trust, dibentuk untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya AIDS). Brian May kemudian lebih fokus bersolo karir, merilis Back to the Light pada tahun 1993. Setahun kemudian ia merilis Live at
Tentang Suara Gitar dan Rig
Tidak lengkap membicarakan Brian May tanpa membicarakan gitarnya. Jantung dari suara gitar May terdapat pada gitar listrik yang diberi nama “Red Special”. Gitar tersebut ia buat berdua bersama ayahnya. Sungguh sangat sulit mencari gitar listrik yang bersuara persis seperti Red Special-nya Brian May kecuali anda mendapatkan replikanya dari luthier Greg Fryer. Walaupun Guild dan Burns membuat seri signature Brian May, namun gitar buatan mereka tidak bersuara persis seperti gitar Brian May. Selain itu dalam rig Brian May sendiri terdapat beberapa efek-efek custom, termasuk diantaranya adalah Treble Booster yang digunakannya bersama ampli merk Deacon (Ampli buatan John Deacon, bassist Queen) dan sebuah splitter untuk mengirim sinyal ke tiga ampli Vox AC30 miliknya. Selain itu, Brian May juga menggunakan pick gitar yang tidak lazim. Pick yang digunakannya adalah sebuah koin sixpence (mata uang inggris). Tentang penggunaan koin sebagai pick ini Brian May beralasan bahwa koin tidak mudah lepas dari tangan karena permukaannya yang kasar dan pinggirannya bergerigi tajam. Di Inggris koin ini sudah tidak diproduksi lagi, tapi Brian May telah mengkoleksinya hingga ribuan buah sehingga ia tidak takut kehabisan.
Sekarang bagaimana tentang harmoni gitarnya? Rahasianya adalah pada penggunaan 3 ampli tersebut dengan konfigurasi ampli di tengah dry dan ampli kiri kanan sebagai suara efeknya. Pada masa-masa awal karirnya Brian May sering menggunakan splitter 3-way untuk membagi sinyal gitarnya dan dua Echoplex yang di set dengan delay time yang berbeda untuk membentuk harmoni. Kedua Echoplex tersebut kemudian masing-masing menuju ampli yang ada di kiri dan kanan. Brian May sekarang sudah tidak menggunakan Echoplex dan menggantinya dengan unit Digital Delay.
Tentang gitar buatan Brian May (Red Special)
Banyak cerita sekitar gitar buatan Bryan May ini. Menurut Brian May, ia membuat gitar tersebut dengan bantuan ayahnya dan menamakannya “Red Special”. May membuat desain bodi, yang bentuknya mengadaptasi bentuk akustik gitar tetapi dengan memotong bodi lebih dalam di atas dan dibawah neck (cutaway) agar lebih mudah mengakses neck bagian fret 15 keatas. Ia membentuk kayu dengan menggunakan pisau lipat, pahat dan ampelas. Fingerboardnya juga mengadaptasi dari gitar akustik. Bentuk neck gitarnya tebal dan agak bulat. Neck tersebut hanya menggunakan satu baut dan tidak di-lem. Sebuah fret terpasang tepat didepan nut, sebelum fret pertama. Bentuk fretnya sendiri datar, model bus sekolah dan inlay-nya yang berbentuk titik besar (dot) adalah seperti berikut: satu titik di fret 3, dua titik di fret 7, satu titik di fret 9, tiga titik di fret 12, satu di fret 15 dan 17, dua di fret 19, satu di fret 21 dan tiga di fret 24. Selain itu juga ada titik penanda di tepi fingerboard-nya dan garis besar di tepi fret ke 5 dan ke 7.
Bahan fingerboard-nya adalah kayu oak yang dilapisi sedemikian rupa hingga menyerupai kayu ebony. Neck gitar tersebut masuk jauh ke dalam bodi gitar hingga melewati pickup tengah. Bodi gitarnya sendiri berbahan kayu sejenis oak yang berasal dari sebuah meja dan dua lapisannya terbuat dari kayu balok yang dilubangi sendiri olehnya. Seluruh permukaan body gitar itu kemudian ia lapisi dengan lapisan kayu mahogany. Bindingnya terbuat dari tepian rak, entah itu rak buku atau rak lain. Bridge-nya sendiri merupakan desain dari Brian May dan ayahnya dan dibuat dengan tangan. Gagang tremolo-nya sendiri dibuat dari part sepeda, sepertinya bagian yang terdapat pada sadel sepeda, dan ujung gagang tremolo-nya adalah bagian dari jarum rajut ibunya yang ia bor sedikit. Alasan Brian May membuat sendiri tremolonya adalah karena ia tidak mampu untuk membeli tremolo Fender saat itu. Mungkin kombinasi dari bahan-bahan yang tidak umum itulah yang membuat suara gitar Brian May begitu unik dan memiliki sustain yang unik pula.
Untuk urusan elektronik, May menggulung sendiri pickup single coil-nya, tetapi kemudian ia menggantinya dengan pickup yang ia beli dari Burns di Inggris. Selain pickup, ia juga membeli tuner. Tetapi tuner itu segera pula diganti dengan merk Sperzel. May juga mendesain perkabelan gitarnya.
Pada pertengahan 90-an, Brian May bertemu dengan luthier asal Australia, Greg Fryer, yang mendapatkan ijin May untuk membuat beberapa kopi otentik dari “Red Special” buatan Brian May. Setiap gitar tersebut dibuat sepersis mungkin dengan aslinya. Bahkan lebih detil dari Brian May signature buatan Guild. Seberapa mungkin Fryer menggunakan tipe kayu, lem, finishing dan kelengkapan gitar (seperti tuner) yang sama dengan aslinya. Fryer bahkan membayar sendiri ongkos perjalanannya dari Australia ke rumah Brian May di Inggris, dimana ia secara mati-matian melakukan pengukuran dan mencatat semua spesifikasi gitar Brian May secara mendetail dan kembali ke Australia untuk mulai bekerja. Setahun kemudian Fryer kembali ke Inggris dengan 3 buah hasil kloningnya dan Brian May terpana atas hasil kerjanya. Sekarang ketiga gitar tersebut digunakan oleh Brian May. Bahkan May mempercayakan gitar aslinya kepada Greg Fryer untuk diservis. Gitar asli buatan tangan Brian May dan ayahnya sekarang kembali dalam kondisi prima
BUCKETHEAD
"Gitaris shredder yang memiliki jatidiri misterius"
Nama Asli : Brian Carroll
Tempat/Tgl Lahir : California, (tanggal lahir dirahasiakan)
Gaya Permainan : Rock, Shredd
Group Band Terdahulu : Deli Creeps, Cornbugs, Praxis, Cobra Strike, Buckethead (Solo), Primus (Ozzfest 1999), Giant Robot, Guns N' Roses
Group Band sekarang : solo artis
Pengaruh musikal : Yngwie Malmsteen, Paul Gilbert, Shawn Lane, Bootsy Collins, Angus Young, Bill Laswell, Bernie Worrell, John Zorn
Teknik Andalan : Chicken Picking, Sweep
Gitar Yang Digunakan : Jackson Flying V, Steinberger GS, ESP MII, Gibson Chet Atkins, Ibanez X-Series Flying V, Takamine Acoustic, '59 Les Paul Custom, Gibson SG. '69, Gibson Les Paul Custom
Ampli : Peavey Reknown, misc. Marshall & Mesa Boogie heads, Matt Wells head, Harry Kolbe Cabinets
Efek : Roland SE 50, Rocktron Intellifex, Rockman, Zoom, Alesis Midiverb II, Wah Wah, Lexicon JamMan, Electro Harmonix Micro Synthesizer, Pro Co Rat, Digitech Whammy Pedal, Misc Toys
Dikenal juga dengan nama Death Cube K, gitaris yang satu ini bisa dibilang merupakan yang paling unik dan misterius. Selalu memakai topeng dalam setiap penampilannya diatas panggung dan memakai gelas KFC sebagai penutup kepalanya. Meskipun begitu, sebenarnya ia adalah seorang gitaris shredder yang cukup mumpuni. Menurut kabar, ia pernah berguru dengan Paul Gilbert. Image yang ia bentuk, ia terinspirasi dari film Giant Robot dan The Texas Chain Saw Massacre. Aksi panggungnya terbilang hebat karena Buckethead sering bersolo gitar sambil bergaya seperti gerakan robot bahkan Moonwalk dan beberapa gerakan kaki yang biasa diperagakan oleh King of Pop, Michael Jackson.
Tak banyak yang mengetahui riwayat hidup yang sebenarnya. Biografi yang beredar di internet kebanyakan hanya sebuah teori yang tidak terjamin kebenarannya. Masa kecil Buckethead cukup berbeda dengan anak-anak sebayanya. Ia lebih banyak bermain dan besar dengan ayam. Hal tersebut yang mungkin juga menjadi inspirasi baginya untuk menampilkan image ayam. Ada yang bilang bahwa ia adalah anak/cucu kolonel Sanders (pendiri Kentucky Fried Chicken).
Ia telah merilis beberapa album solo dan sempat menjadi pengisi part gitar untuk film-film Hollywood bersama musisi Michael Kamen. Untuk album solo yang telah ia rilis diantaranya adalah Giant Robot (1994), Monsters and Robots (1999), Cuckoo Clocks of Hell (2004), Somewhere Over the Slaughterhouse (2001), , Population Override (2004). Dan album-album yang ia release dengan memakai nama Death Cube K Dreamatorium (1994), Disembodied (1997), dan Tunnel (1999).
Tahun 2001, Buckethead melakukan sebuah terobosan sebagai gitaris baru Guns N' Roses dan hadir di ajang musik rock terbesar didunia, Rock In Rio di Brazil. Namun kali ini ia tampil bersama seorang lead-gitaris lainnya, Robin Finck (mantan gitaris Nine Inch Nails). Di ajang tersebut Buckethead mendapat sambutan yang lebih meriah saat bersolo gitar dengangaya khasnya dan berimprovisasi di lagu anyar November Rain. Setelah itu, ia tampil kembali bersama Guns N' Roses sebagai bintang tamu misterius di acara MTV Video Music Awards tahun 2002 yang berlokasi di Radio City Music Hall .
Sementara para fans G N' R menunggu-nunggu dirilisnya album terbaru Chinese Democracy karena ingin menyaksikan permainan asli dan menentukan siapa gitaris yang pantas menjadi pengganti Slash, Buckethead secara mendadak memutuskan keluar dari G N' R. Hal tersebut membuat G N' R membatalkan tampil di event Rock In Rio di Lisbon, Portugal.
Tempat/Tgl Lahir : California, (tanggal lahir dirahasiakan)
Gaya Permainan : Rock, Shredd
Group Band Terdahulu : Deli Creeps, Cornbugs, Praxis, Cobra Strike, Buckethead (Solo), Primus (Ozzfest 1999), Giant Robot, Guns N' Roses
Group Band sekarang : solo artis
Pengaruh musikal : Yngwie Malmsteen, Paul Gilbert, Shawn Lane, Bootsy Collins, Angus Young, Bill Laswell, Bernie Worrell, John Zorn
Teknik Andalan : Chicken Picking, Sweep
Gitar Yang Digunakan : Jackson Flying V, Steinberger GS, ESP MII, Gibson Chet Atkins, Ibanez X-Series Flying V, Takamine Acoustic, '59 Les Paul Custom, Gibson SG. '69, Gibson Les Paul Custom
Ampli : Peavey Reknown, misc. Marshall & Mesa Boogie heads, Matt Wells head, Harry Kolbe Cabinets
Efek : Roland SE 50, Rocktron Intellifex, Rockman, Zoom, Alesis Midiverb II, Wah Wah, Lexicon JamMan, Electro Harmonix Micro Synthesizer, Pro Co Rat, Digitech Whammy Pedal, Misc Toys
Dikenal juga dengan nama Death Cube K, gitaris yang satu ini bisa dibilang merupakan yang paling unik dan misterius. Selalu memakai topeng dalam setiap penampilannya diatas panggung dan memakai gelas KFC sebagai penutup kepalanya. Meskipun begitu, sebenarnya ia adalah seorang gitaris shredder yang cukup mumpuni. Menurut kabar, ia pernah berguru dengan Paul Gilbert. Image yang ia bentuk, ia terinspirasi dari film Giant Robot dan The Texas Chain Saw Massacre. Aksi panggungnya terbilang hebat karena Buckethead sering bersolo gitar sambil bergaya seperti gerakan robot bahkan Moonwalk dan beberapa gerakan kaki yang biasa diperagakan oleh King of Pop, Michael Jackson.
Tak banyak yang mengetahui riwayat hidup yang sebenarnya. Biografi yang beredar di internet kebanyakan hanya sebuah teori yang tidak terjamin kebenarannya. Masa kecil Buckethead cukup berbeda dengan anak-anak sebayanya. Ia lebih banyak bermain dan besar dengan ayam. Hal tersebut yang mungkin juga menjadi inspirasi baginya untuk menampilkan image ayam. Ada yang bilang bahwa ia adalah anak/cucu kolonel Sanders (pendiri Kentucky Fried Chicken).
Ia telah merilis beberapa album solo dan sempat menjadi pengisi part gitar untuk film-film Hollywood bersama musisi Michael Kamen. Untuk album solo yang telah ia rilis diantaranya adalah Giant Robot (1994), Monsters and Robots (1999), Cuckoo Clocks of Hell (2004), Somewhere Over the Slaughterhouse (2001), , Population Override (2004). Dan album-album yang ia release dengan memakai nama Death Cube K Dreamatorium (1994), Disembodied (1997), dan Tunnel (1999).
Tahun 2001, Buckethead melakukan sebuah terobosan sebagai gitaris baru Guns N' Roses dan hadir di ajang musik rock terbesar didunia, Rock In Rio di Brazil. Namun kali ini ia tampil bersama seorang lead-gitaris lainnya, Robin Finck (mantan gitaris Nine Inch Nails). Di ajang tersebut Buckethead mendapat sambutan yang lebih meriah saat bersolo gitar dengan
Sementara para fans G N' R menunggu-nunggu dirilisnya album terbaru Chinese Democracy karena ingin menyaksikan permainan asli dan menentukan siapa gitaris yang pantas menjadi pengganti Slash, Buckethead secara mendadak memutuskan keluar dari G N' R. Hal tersebut membuat G N' R membatalkan tampil di event Rock In Rio di Lisbon, Portugal.
Penampilannya yang misterius membuat orang-orang ingin mengetahui jati diri yang sebenarnya. Gosip yang paling sering beredar adalah Paul Gilbert merupakan sosok dibalik topeng Buckethead. Hal itu memang memiliki alasan yang kuat. Topeng yang dikenakan Buckethead mirip dengan wajah Paul Gilbert, kemudian tinggi badan yang sama dan gaya permainan shredd. Namun Paul sendiri membantah hal tersebut. Sekitar tahun 2004 lalu, beredarlah waja asli dari Buckethead.
CARLOS SANTANA
"Gitaris Latin Rock Paling Ngetop"
Nama Asli : Devadip Carlos Santana
Tempat/Tgl Lahir : Mexico / 20 Juli 1947
Gaya Permainan : Latin Rock
Group Band : Santana
Pengaruh musikal : Musik Latin, Blues, Jimi Hendrix, Jazz, Bob Dylan
Gitaris Favorit : Jimi Hendrix, Stevie Ray Vaughan
Gitar Yang Digunakan : Paul Reed Smith Santana signature, Alvarez-Yairi CY127CE nylon-string acoustic,
Efek : Ibanez Tube Screamer, Mu-Tron Wah Pedal
Ampli : Mesa/Boogie Mark I amp head, Fender Cyber Twin amp, Motion Sound AR-112 rotary guitar amps (2), Mesa/Boogie 1x12 cabinet, Marshall 4x12 speaker cabinets with Celestion G12M Greenback speakers
Carlos tumbuh di Mexico. Memang berasal dari keluarga musisi. Ayahnya seorang pemain violin. Tentu saja ia juga pernah belajar bermain violin, tepatnya pada usia 5 tahun. Namun pada usia 8 tahun ia berpindah ke gitar. Memang di negara latin seperti Mexico, gitar termasuk alat musik yang paling banyak dikuasai. Ketika keluarganya pindah ke Tijuana, Carlosa mulai bermain di beberapa klub dan bar.
Setelah keluarganya pindah ke San Francisco, pada tahun 1966 ia membentuk band bernama Santana Blues Band. Namun karena nama grup tersebut dirasakan kurang cocok dengan kebutuhan label rekaman dan karena peran Santana sangat mendominasi didalam grup tersebut, maka nama embel-embel Blues Band dihilangkan dan akhirnya memakai nama Santana saja sampai saat ini. Di bandnya ini Carlos memainkan musik berirama latin dengan beranggotakan pemain-pemain instrumen piano, bass, tamborin, perkusi, terompet, dan sebagainya. Meski mengusung musik latin, namun Santana juga memadukan unsur musik-musik jazz, blues, dan rock kedalam komposisi musiknya. Satu hal lagi, sound gitar Carlos sangat unik dan berkarakter.
Debut penampilan Carlos dengan grupnya diajang musik yang ternama dimulai tahun 1968. Setelah itu nama Santana mulai menjadi salah satu yang dicari di San Francisco. Debut rekamannya adalah dalam sebuah album kompilasi LIVE bersama Al Kooper. Setelah itu Santana mendapatkan kontrak dengan label Columbia. Tahun 1969, Santana tampil dalam salah satu pagelaran musik terbesar, Woodstock. Penampilan tersebut direkam dalam sebuah album dan video. Secara mengejutkan rekaman tersebut sukses besar.
Akhirnya album-album Abraxas (1970), Santana III (1971) menyusul kesuksesan album sebelumnya. Nama depan Devadip sebenarnya bukan nama lahir dari Carlos. Nama itu diberikan oleh guru spiritual Carlos, yaitu guru Sri Chinmoy. Rupanya efek belajar spiritual sangat berpengaruh terhadap skill bermusik Carlos. Ia sering kali mengambil tema dan lirik yang agak menyentuh dunia gaib. Setaun kemudian Carlos mencoba menjadi artis solo dan rekaman tanpa anggota grup Santana. Ia pernah rekaman dengan Buddy Miles juga dengan John McLaughlin yang akhirnya menelurkan album 'Love Devotion Surrender'. Album itu dirilis tahun 1973, sementara setahun sebelumnya album Carlos bersama Santana yang berjudul 'Caravanserai' dirilis ke pasaran.
Mulai tahun 1974 dan seterusnya Santana meraih beberapa emas untuk penjualan album-albumnya yang sukses. Borboletta (1974), Amigos (1975), Festival (1976), Moonflower (1977), and Inner Secrets (1978) merupakan album-album yang mengibarkan nama Santana kemudian tak hanya di benua Amerika saja namun sudah mulai merambah ke beberapa negara Eropa seperti Inggris dan Spanyol.
Carlos juga pernah merilis album tribute untuk musisi-musisi favoritnya seperti Stevie Ray Vaughan, Jimi Hendrix, Marvin Gaye, dsb. Sempat juga ia merilis album kolaborasi dengan 2 saudaranya. Mereka menamai diri Santana Brothers. Album kolaborasi tersebut sempat dinominasikan oleh penghargaan Grammy Awards untuk kategori 'Best Rock Instrumental Performance' tahun 1994.
Selama 5 tahun ke depan Santana seperti menghilang dari dunia rekaman. Namun ternyata ia sedang berkonsentrasi untuk menyiapkan sebuah album yang spektakuler. Tahun 1999 Santana merilis sebuah album yang merupakan proyek campuran dengan menampilkan karya-karya artis lain dan juga banyak menampilkan artis-artis lain seperti Eric Clapton, Rob Thomas, dll. Album yang diberi judul 'Supernatural' ini sukses besar. Bahkan bisa dibilang merupakan album tersukses sepanjang karir Carlos dan Santana band. Dengan mengandalkan hits 'Smooth' dan 'Maria Maria' album tersebut berhasil mendapat 8 penghargaan Grammy Awards. Secara finansial, album tersebut berhasil terjual lebih dari 10 juta keping.
Melihat pasar yang bagus dari proyek kolaborasi semacam ini, kemudian pada tahun 2002 Santana kembali berkolaborasi dalam sebuah album berjudul 'Shaman'. Album ini menjagokan lagu kolaborasi dengan penyanyi yang sedang naik daun saat itu, Michelle Branch.
CHUCK BERRY
"Godfather-nya Rock 'n' Roll-Pengaruh Terbesar semua Rocker"
Nama Lengkap: Chuck Berry
Tempat/Tgl Lahir : masih terus diperdebatkan, sebagian mengatakan 18 Oktober 1931, beberapa sumber mengatakan 15 Januari 1926
Gitar : Gibson Semi Solid, terutama ES-335 berwarna merah
Ampli : tidak jelas, beberapa sumber menyatakan bahwa Chuck tidak mengutamakan jenis ampli tertentu, yang penting ampli itu tidak ngadat
Gaya Permainan : Rock 'n' Roll
Teknik Andalan : downstroke 8 to the bar, double stops (memainkan 2 senar sekaligus), lead di scale pentatonis minor
Momen Terbaik : Intro lagu Johnny B Goode, riff dari lagu No Particular Place To Go
Siapa Tidak kenal Godfather-nya Rock 'n' roll ini? Bisa dibilang dialah pengaruh terbesar di dunia pergitaran Rock, sebagai contoh, Aerosmith tidak akan menggunakan palm-mute downstroke kalau bukan karena orang ini. Sex Pistols tak akan memainkan akord 8 to the bar yang menghentak-hentak tanpa pengaruh orang hebat ini. Tidak ketinggalan, Keith Richards dari The Rolling Stones mengatakan bahwa dia tidak akan pernah bermain gitar bila dia tidak mendengarkan single awal orang hebat ini di label rekaman Chess.
Tidak cuma tanggal lahirnya yang tidak jelas, namun masih banyak sekali hal-hal lain dari Chuck berry yang tidak jelas. Ia dilaporkan pernah memiliki banyak urusan dengan hukum termasuk perampokan bersenjata dan pengangkutan seorang anak di bawah umur antarnegara bagian untuk tujuan amoral.
Single-nya tahun1955 Maybelline yang dikatakan sebagai rekaman rock pertama sering dimainkan oleh band-band Inggris seperti Rolling Stones, Beatles, Animals, dan Yardbirds. Penampilan panggungnya terkenal eksentrik, seperti hal-nya duckwalk yang sudah jadi trademark (lihat foto). Fakta lain yang unik dari Chuck adalah dia dikenal selalu menuntut pembayaran kontan dalam setiap penampilannya. Ia dikenal tidak melakukan perjalanan dengan sebuah band tetap, karena dia diketahui lebih suka menyewa dan memecat pemain lokal dimana pertunjukan akan berlangsung, dan mengharapakan para pemain tersebut mempelajari seluruh repertoarnya sebelum pertunjukan.
COKI NETRAL
"Gitaris Band Netral"
Nama : COKI
T.T.L:
Peralatan: Musicman Silhouette, Epiphone Explorer, Laney Amp VH-100R, POD, Vox Wah Pedal
Influence : Bjork, Scott Henderson, Zakk Wylde
Pendidikan Musik : G.I.T Encore
Band Fave. : Serious (band Bandung)
Pesan: "Go with the flow, maen seadanyalah, dan maksimalkan alat-alat yang ada"
Pengalaman Berkesan: Sekolah di luar negeri, manggung pake kolor doang bareng netral
Pengalaman Memalukan: Gitar gak bunyi waktu manggung, gak diterima jadi pengajar IMI karena gak bisa baca dan tulis
Sejarah Endorsement dan Masuk Netral: Waktu itu gue klinik bareng Thomas dan Eno (drummer Netral) dalam acara yang diadakan oleh BNG. Dari situ gue mendapat endorse berbentuk alat musik (yang ditulis di atas)yang kalau ditotal dalam rupiah kira-kira Rp.30 jutaan
Hal Yang Disesali: Kenapa ada krismon, kalo gak...bisa sekolah di luar negeri lebih lama
e-mail : blueskycloud7@yahoo.com
EDDIE VAN HALEN
Pelopor teknik two handed tapping"
Nama Asli : Edward Lodewijk Van Halen
Tempat/Tgl Lahir : Amsterdam / 26 Januari 1955
Gaya Permainan : Hard Rock
Group Band : Van Halen
Pengaruh musikal : Eric Clapton, Jimmy Page
Teknik Andalan : Two Handed Tapping, Whammy Bar
Gitar : Frankenstein, Peavey Wolfgang, Kramers, Ernie Ball/MusicMan, Charvel, Steinbergers, Ibanez Destroyer, Fender Stratocaster, dll.
Efek : Evantide H3000 Intelligent Harmoniser, 2x Roland SDE 3000 Stereo Delays, BOSS SD1 Super Overdrive, MXR Phase 90, Dunlop Cry Baby Wah-Wah, Boss OC2 Octave Divider, Peavey Delta Stomp
Ampli : Marshall 100watt Super Lead, Sylvania EL34, 1989 Soldano SLO-100, Peavey 5150
Sebelum era permainan gitar shredd dipopulerkan oleh Yngwie Malmsteen pada tahun 1984, 6 tahun sebelumnya Eddie Van Halen telah lebih dulu sukses menggemparkan dunia musik. Teknik two handed tapping atau yang biasa disebut tapping saja telah berhasil secara mutlak meracuni lebih dari separuh gitaris rock yang ada di Amerika. Bukan hanya teknik tapping saja, ia juga mempopulerkan gaya permainan gitar hard rock yang sangat berbeda dari kebanyakan gitaris rock yang cukup kental permainan bluesnya. Solo gitarnya di tembang Eruption yang terdapat dalam album debut grupnya Van Halen secara mengejutkan menjadi perbincangan utama gitaris-gitaris rock dimasa itu.
Eddie Van Halen atau biasa disebut dengan panggilan singkat EVH, merupakan seorang imigran dari Belanda. Ia dan keluarganya pindah ke Amerika sekitar tahun 60an. Awalnya lebih dulu mempelajari piano dan kemudian sedikit konsentrasi di drum. Sedangkan kakaknya, Alex Van Halen malah mempelajari gitar. Diam-diam mereka berdua saling mencuri kesempatan mempelajari instrumen yang bukan miliknya. Alex belajar drum, EVH belajar gitar. Ternyata malah keduanya sepakat bertukar alat musik. Jadilah kemudian EVH menekuni gitar. Pada saat mulai belajar gitar, ia cukup terpengaruh dengan permainan dari Eric Clapton dan Jimmy Page. Kemudian mereka membentuk band bernama Mammoth yang akhirnya berganti menjadi Van Halen dengan masuknya Michael Anthony pada bass, dan David Lee Roth pada vocal. Band ini terbentuk secara resmi tahun 1974.
Album Van Halen yang dirilis tahun 1978 berhasil menembus charts Billboard sampai posisi 15 dan berhasil terjual sebanyak 2 juta keping yang salah satu menjadi penyebabnya adalah solo gitar EVH di lagu instrumental, Eruption. Nama Eddie Van Halen langsung berkibar karena ia berhasil mempopulerkan teknik tapping. Meski kontribusi dari David Lee Roth sebagai vocalis yang atraktif dan fenomenal juga tak bisa dipandang sebelah mata, namun bisa dibilang nama EVH lebih menjual. Namanya menjadi perbincangan dan berkali-kali meraih penghargaan sebagai Guitarist of The Year oleh majalah-majalah.
Selain teknik tapping yang menjadi trademarknya, EVH juga dikenal dengan senyumnya yang selalu ia tampilkan dalam segala kondisi. Tak heran gitaris-gitaris muda di Amerika begitu menghormatinya. EVH kemudian membuat penampilan gitar Fender Stratocasternya menjadi berbeda. Body berwarna merah dengan garis-garis putih menjadi salah satu nilai jualnya.
Album berikutnya dimasa David Lee Roth menjadi vocalis yang dirilis adalah Van Halen II (1979) dan Woman and Children First (1980), Fair Warning (1981), Diver Down (1982), dan sebuah album yang merupakan salah satu album masterpiece dari Van Halen yaitu 1984 yang dirilis tahun 1984. Di album 1984, EVH menampilkan permainan keyboard yang menawan. Malahan masyarakat awam lebih mengenal suara dan permainan keyboardnya di lagu Jump ketimbang teknik-teknik gitarnya. Lagu Jump berhasil menjadi juara 1 di charts Billboard.
Pada tahun 1983, sebelum album 1984 dirilis. EVH sempat bekerjasama dengan King of Pop, Michael Jackson. EVH ikut serta dalam proyek album Thriller yang nantinya terjual lebih dari 20 juta copy. Ia memoles lagu yang berjudul Beat It menjadi sedikit berwarna rock dan dance. Tak lupa juga EVH menampilkan solo gitar dan teknik tappingnya yang merajalela di lagu tersebut. Munculnya EVH di lagu tersebut mendapat respon yang luar biasa dengan perolehan menduduki puncak charts Billboard selama berminggu-minggu.
Tahun 1986 Van Halen mengalami perubahan formasi dengan mundurnya David Lee Roth dan digantikan oleh Sammy Haggar. Meskipun begitu, EVH tetap mampu menampilkan permainan-permainan gitar terbaiknya. Album-album berikutnya seperti 5150 (1986), OU812 (1988), For Unlwaful Carnal Knowledge (1991), dan Balance (1995) masih cukup mampu memperpanjang nafas Van Halen dalam dunia rekaman. Tak lama kemudian kembali Van Halen berganti vocalis dengan masuknya Gary Cherone (ex Extreme). Van Halen semasa Gary Cherone oleh banyak pihak dianggap sebagai era terburuk dengan ditandai kurang suksesnya album Van Halen III (1998). Tahun 2001 EVH terkena kanker mulut, ia terpaksa absen selama sekitar 2 tahun untuk proses penyembuhan.
"Tappers paling dikenal di
Nama Lengkap: Edo Widiz
Tempat/Tgl Lahir: 15 Agusutus 1971 di Yogyakarta,
Group Band Saat Ini: Voodoo
Group Band Sebelumnya: Opera
Pengaruh Permainan: Paul Gilbert, Steve Vai, EVH & Eet Syahranie
Gitar: Yamaha
Keahlian: Tapping, Harmonic, Arpeggio, dll.
Edo Widiz atau lebih dikenal dengan Edo Voodoo, merupakan salah satu gitaris terbaik terbukti dengan sering kali mengikuti festival dia dan bandnya mendapat prestasi yang cukup membanggakan. Semua itu dia dapat dengan latihan yang sangat keras pastinya, sejak tahun 1980 sudah mengikuti les atau kursus di Yamaha electone dan klasik. Sekarang pun Edo Widiz sudah menjadi pengajar tetap di Yamaha, kabarnya sudah mendapat jabatan Chief Electric di Yamaha pusat. Hasil karya solonya sudah dapat di dengar di kompilasi gitar klinik dengan judul Tarian Si Bambi.
Setelah beberapa album bersama Voodoo, kemudian band ini bubar dan sebagian personelnya termasuk Edo membentuk band baru bernama Opera. Namun setelah merilis album bersama Opera, pada bulan Mei tahun 2005 Edo keluar dari Opera.
Sekarang Edo masih sibuk dengan band lamanya setelah ia keluar dari Opera yaitu Voodoo. Menurutnya, ia keluar karena adanya perbedaan visi dengan personel lainnya. Kepada Gitaris.com ia bilang sedang mempersiapkan album selanjutnya bersama Voodoo. Namun kita masih menunggu bagaimana kiprah Edo Widiz selanjutnya, mungkin akan keluar album solonya sendiri?
EET SJAHRANIE
"Gitaris papan atas Indonesia yang telah memiliki nama besar lebih dari 1 dekade
Nama: Eet Sjahranie
Nama Lengkap: Zahedi Riza Sjahranie
Tempat/Tgl Lahir: Bandung (Jawa Barat), 3 Feb 1962
Gaya Permainan: Rock
Group Band terdahulu: Superdigi, God Bless, Cynomadeus
Group Band sekarang: Edane
Pengaruh musikal: Beatles, Led Zeppelin, Black Sabbath, Deep Purple, Halen, AC/DC, Peter Gabriel, Yes, Trevor Rabin, God Bless, Koes Plus, Bimbo, Fariz RM
Gitaris mancanegara yang dikagumi: Too many of them man ! Van Halen, Trevor Rabin, Angus Young, Tony Iommi just to name a few
Gitaris senior lokal yang berpengaruh: Ian Antono (God Bless), Odink Nasution (Guruh Gipsy)
Gitaris senior local lainnya yang dikagumi: Albert Warnerin (Giant Step), Yopie Item, Gideon Tengker
Gitaris muda yang dikagumi: Wow banyak ! Beberapa diantaranya adalah Baron, Pay, Rama, Ivan (Boomerang), wah... banyak man, gak mungkin gua tulis satu-satu
Zodiac: Aquarius
ERIC CLAPTON
"Salah satu pengembang musik blues dunia"
Nama Asli : Eric Patrick Clapton
Tempat/Tgl Lahir : The Green Ripley, Inggris, 30 Maret 1945
Website : http://www.ericclapton.com
Gaya Permainan : Blues
Group Band terdahulu : Yardbirds, John Mayall's Bluesbreakers, Cream, Blind Faith
Pengaruh musikal : Albert King, B. B. King, Muddy Waters
Gitar : Fender Stratocaster Eric Clapton Signature, Martin 000-28EC Eric Clapton Signature Acoustic Guitar
Efek : DigiTech Eric Clapton Crossroads Pedal
Ampli : Soldano SLO100 Super Lead Overdrive Head, Marshall 1962 Bluesbreaker Combo, Fender Twin Amp 100 Watt All-Tube Amp
Eric Clapton adalah salah satu gitaris yang paling berpengaruh bagi perkembangan dunia gitar rock di dunia selain Jimi Hendrix. Permainannya banyak menjadi referensi gitaris-gitaris penerusnya seperti Richie Sambora, Eric Johnson, Slash, dan masih banyak lagi.
Masa kecil Clapton banyak dihabiskan bersama kakek dan neneknya. Ibunya, Patricia menitipkan Clapton pada kedua orangtuanya karena suaminya, Edward Fryer meninggal. Eric kecil mulai tertarik bermain gitar setelah menonton Jerry Lee Lewis di televisi saat berusia 13 tahun. Semenjak saat itu ia terus giat berlatih gitar. Sekolah desain yang ditekuninya, akhirnya terbengklai karena waktunya lebih banyak dihabiskan untuk bermain gitar.
Kemudian ia tergabung dalam band pertamanya, Roosters. Lalu ia tergabung dengan grup Yardbirds dimana terdapat pula gitaris-gitaris handal yaitu Jimmy Page dan Jeff Beck. Bergabungnya Clapton semakin menambah warna bagi grup tersebut. Trio gitaris ini langsung menjadi pembicaraan orang-orang. Namun pada tahun 1965, Clapton memutuskan keluar dari Yardbirds karena perbedaan visi. Ia pun selanjurnya tergabung dalam band John Mayyal's Bluesbreaker. Kali ini ia bergabung dengan Peter Green, dan Mick Taylor.
Selanjutnya ia membentuk Blind Faith di tahun 1969. Di band ini Eric meraih popularitas yang cukup besar pada eranya. Setahun kemudian ia tergabung dalam Delaney and Bonnie & Friends. Di grup ini Eric mulai mengasah skill vocalnya. Pada 1971 Eric tidak lagi melanjutkan karir musiknya dengan Delaney and Bonnie & Friends.
Akhirnya Eric mulai bersolo karir. Album-album yang dilempar ke pasaran selama karirnya antara lain : Rainbow Concert (1973), 461 Ocean Boulevard (1974), No Reason To Cry (1976), Slowhand (1977), Crossroad (1988), MTV Unplugged, dan masih banyak lagi album solo lainnya. Bersama master blues B. B. King juga ia pernah mengeluarkan album kolaborasi Riding With The King (2001).
Dari awal karir, ia menggunakan gitar Fender Stratocaster sebagai senjata utamanya. Ia juga sempat berpindah ke Gibson namun hanya sementara dan ia kembali ke Stratocaster. Bahkan dalam sebuah lelang, Fender Stratocaster miliknya terjual seharga US$ 415.000,-. Sebuah harga yang sangat fantastis, namun cukup layak untuk seorang Eric Clapton. Kini bahkan ia dikontrak oleh Fender sebagai salah satu artis penggunanya dan juga dibuatkan Stratocaster signaturenya.
Meski pada masa-masa pertama ia terkenal sebagai seorang blueser, namun pada era tahun 90an tampaknya ia mulai banyak mengadaptasi musik pop ke dalam karya-karyanya. Namun nuansa blues tetap bisa kita dapatkan. Lagu-lagu hits darinya antara lain Layla, Running On Faith, My Father Eyes, Bad Love, Tears In Heaven, Wonderful Tonight, Change The World, Motherless Child, dll.
Sepanjang karirnya, Eric telah banyak menghasilkan lagu-lagu yang terkenal, namun dari sekian banyak lagu Eric Clapton, yang paling sering terdengar di radio-radio Indonesia mungkin lagu Tears In Heaven. Lagu itu dibuat untuk mengenang anaknya yang bernama Conor yang jatuh dari lantai 49 apartemennya. Hebatnya lagi, ternyata lagu itu mendapat penghargaan Grammy Awards untuk kategori Best Male Pop Vocal Performance di tahun 1992. Saat itu ia juga menyabet 4 penghargaan lainnya. Secara keseluruhan, Eric telah 17 kali meraih penghargaan Grammy. Sangat jarang gitaris yang berhasil meraih prestasi seperti Eric Clapton.
ERIC JOHNSON
"Salah satu pengisi G3 pertama"
Eric johnson lahir pada bulan Agustus, tanggal 17 tahun 1954, di daerah
Pada tahun 1974 di Austin, ia bergabung dengan band the Electromagnets, bergaya fusion. Setelah beberapa tahun mereka mengeluarkan album dengan nama yg sama, yang memiliki karakter yg unik pada komposisinya. Tapi album tersebut tak pernah release sebagai band Major Label, walaupun dibawah EGM. Dan berakhir dengan perpisahan setelah 4 tahun berjuang.
Pada tahun 1978 ,Eric bersama drummer Billy Maddox dan bassis Kyle Brock dan merekam trio mereka dalam album 'Seven Worlds". Pada tahun 1981, Johnson kembali berkonsentrasi bermain akustik solo.
Kemudian di tahun berikutnya, ia masuk ke sebuah studio dan mulai mengerjakan materi2 pribadinya, bahkan menjadi session player dalam Solo Album Christopher Cross pada lagu " Minstrel Gigolo"; juga di album Cat Streven "Back To Earth" ; dan bermain gitar serta piano pada album Carole King "One To One". Di tahun 1985, ia ikut membantu Steve Morse di album "Stand Up". Karena begitu kagumnya Morse, ia kemudian mengajak Eric untuk menjadi co-writer dan bernyanyi serta bermain solo di lagu "Distant Star".
Dan pada tahun yang sama ketika Ia membantu Morse, Eric kemudian membentuk kembali trio yang berisikan Kyle Brock serta drumer Tommy Taylor. Beberapa bulan kemudian, Eric mendapatkan kesempatan kontrak bersama Warner Bros.Di tahun 1986, Eric Johnson akhirnya merelease solo albumnya yang bejudul, Tones.
EROSS
"Salah satu komposer muda terbaik di Indonesia"Nama Asli : Eross Candra
Tempat/Tgl Lahir : Yogyakarta, 3 Juli 1979
Gaya Permainan : Pop Rock, Alternative
Group Band sekarang : Sheila On 7
Pengaruh musikal : Ian Antono, Richie Sambora
Gitar Yang Digunakan : SP Guitar Pejantan Tangguh Eross signature, Fender Stratocaster 70's, Fender Telecaster, Gibson Les Paul
PickUp : Dimarzio Virtual Vintage
Head Amp : Carvin Legacy, Marshall JCM 800, Messa Boggie Rectiefire
Kabinet Speaker : Carvin Legacy Vintage 30, Marshall G 12 speaker
Efek : TS-9 Ibanez, Boss SUper OD, Ibanez Turbo Tube Screamer, Boss Equalizer Parametic, Vox Wah, Zoom Delay
Gitaris yang satu ini bisa dibilang lebih menonjol skill mencipta lagunya ketimbang permainan solo gitarnya. Tak ada yang terlalu istimewa dari permainan gitarnya. Namun kalau bicara soal skill membuat lagu, tidak perlu diragukan lagi. Karya-karyanya selalu laku keras.
Ia mulai tertarik dengan musik ketika duduk di bangku kelas 2 SD ketika melihat penampilan dan video klip God Bless, terutama permainan gitar Ian Antono. lalu ia mulai tertarik dengan grup rock kondang Kiss, Europe dan Bon Jovi dan grup rock dalam negeri, God Bless. Mulai bermain gitar ketika duduk di bangku kelas 2 SMP saat ia menerima sebuah gitar dari pamannya sebagai hadiah ulang tahun ke 14. Gitar pertamanya tersebut bermerk Kawasaki. Ia sempat belajar gitar klasik, tapi hanya bertahan 3 bulan setelah itu ia memutusukan berhenti. Pengalaman manggung pertamanya juga didapat ketika masih SMP meski saat itu ia belum memiliki gitar sendiri.
Ketika masuk SMA, ia bergabung dengan band bentukan pamannya yang bernama Dizzy. Di band tersebut terdapat Icha dan Adit yang nantinya menjadi personel Jikustik. Ketika mulai ngeband inilah kemudian Eross mendapatkan gitar elektrik pertamanya. Di tahun itu juga ia mulai bertemu dengan Adam, Duta, Sakti, dan Anton. Mereka akhirnya sepakat membentuk grup Sheila Gank.
Bersama Sheila Gank, Eross pernah menyabet gelar Best Guitarist di sebuah Festival Band DIY di Yogyakarta. Bahkan Sheila Gank pernah menyabet juara 3 di Festival Band se-JaTeng dan DIY. Waktu itu mereka sudah memiliki lagu sendiri. Salah satu lagu yang jadi andalan adalah Kita. Setelah mendapat juara 3, banyak yang merequest lagu tersebut di radio-radio Yogya. Akhirnya Eross memberanikan diri berangkat ke Jakarta untuk memberikan demo lagu mereka. Bermodal uang Rp. 200.000,- akhirnya sampailah ia di Sony Music dan memberikan demonya. Beberapa minggu kemudian ia dikontak oleh Sony Music dan berangkat ke Jakarta untuk dikontrak dan rekaman. Untuk beberapa keperluan nama Sheila Gank dirubah menjadi Sheila On 7.
Tahun 1999, debut album perdana dirilis dan langsung meledak terjual 1 juta keping. Yang menarik, Sheila On 7 adalah band pertama di Indonesia yang berhasil menjual album sebanyak 1 juta keping dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Album perdana tersebut semua hitsnya mengandalkan lagu-lagu karya Eross seperti Kita, Dan, Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki.
Album-album berikutnya tetap menunjukkan skill Eross sebagai pencipta lagu yang brilian. Album Kisah Klasik Untuk Masa Depan (2000) juga terjual diatas angka 1 juta keping. Kali ini mengandalkan lagu-lagu berjudul Sephia, Bila Kau Tak Disampingku, dan Temani Aku. Kemudian disusul oleh album 07 Des (2002) yang mengandalkan hits-hits Seberapa Pantas, Seandainya, Saat Aku Lanjut Usia, Mari Bercinta, dan Percayakan Padaku. Tak hanya sampai disitu, album Pejantan Tangguh yang dirilis tahun 2004 pun tetap menjanjikan. Bersama Sheila, Eross juga juga membuat album soundtrack film layar lebar yang berjudul 30 Hari Mencari Cinta.
Eross juga sudah pernah berkolaborasi dengan membuat lagu untuk artis-artis lain, seperti Iwan Fals, Memes, Rio Febrian dan penyanyi cilik Tasha. Selain itu lagu-lagunya kerap dijadikan background iklan-iklan di televisi dan radio-radio.
GARY MOORE
"Gitaris Hard Rock yang doyan nge-Blues"
Nama Lengkap : Gary Moore
Tempat & Tgl Lahir :Belfast (Irlandia Utara), 4 April 1952
Gitar Yang Digunakan : Hamer, Gibson Les Paul, Fender Stratocaster
Gaya Permainan : Hard Rock dan Blues Rock
Grup Band Sebelumnya : Skid Row
Gary Moore adalah salah satu gitaris hard rock yang berpindah haluan ke blues. Bila dibandingkan dengan kebanyakan gitaris blues rock yang lain,Gary bisa dibilang adalah salah satu yang terbaik dalam pemilihan nada. Nada-nada yang dihasilkan sangat penuh dengan emosi, dengan dipadukan sedikit teknik gitar virtuoso. Relatif tak dikenal di Amerika, namun permainannya sungguh luar biasa, permainannya juga banyak mengilhami gitaris-gitaris yang lebih muda seperti Paul Gilbert (Racer-X), Jake E. Lee, Vivian Campbell (Def Leppard), Richie Kotzen, Pay, dll.
Dia pertama kali tertarik dengan musik rock n' roll setelah menyaksikan penampilan Elvis Presley dan The Beatles. Kemudian dia mempelajari permainan dari dua master gitar rock & blues, Jimi Hendrix dan John Mayall. Giat bermain gitar dan tampil di beberapa tempat tanpa sengaja bakat bermain gitarnya terlihat oleh Peter Green yang akhirnya menjadi pembimbing musik Gary. Peter Green inilah yang kemudian menjadi pembimbing musik Gary. Green kemudian memperkenalkan Gary pada dunia bisnis musik dan juga pada musisi-musisi yang lebih senior di Irlandia.
Kemudian Gary membentuk band pertamanya, Skid Row dan pindah ke Dublin. Pada tahun 1970 dia dan bandnya dikontrak oleh CBS sampai mengeluarkan 3 album. Debut mereka tersebut justru tidak dimulai di kota itu melainkan di London, Inggris. Ternyata album ini cukup diminati di Inggris dan hal tersebut membuat mereka keliling tur beberapa negara Eropa dan Amerika. Meskipun masih menjadi personel Skid Row, Gary juga turut berpartisipasi dalam pembuatan album Heavy Petting milik grup Irlandia, Dr. Stangley. Album kedua Skid Row, 34 Hour menempatkan Skid Row menjadi pemuncak tangga lagu versi majalah Irlandia, New Spotlight. Sayangnya, saat band ini mulai merekam album ketiganya dan merencanakan tur untuk yang ketiga kalinya di Amerika, Gary memutuskan untuk keluar dari grupnya dan bersolo karir pada tahun 1972.
Tahun 1973 merupakan masa yang bersejarah dalam karir Gary. Pasalnya, di tahun inilah ia bersama grupnya, Gary Moore Band (yang beranggotakan Pearse Kelly pada drum dan John Curtis pada bass) merelease album perdananya, Grinding Stone. Di grup ini Gary bertindak sebgai vocalis dan gitaris. Tak hanya itu, ia juga mulai berkolaborasi dengan musisi lain seperti Thin Lizzy sampai Phil Lynnott's. Gary juga berpartisipasi dalam pembuatan album milik Eddie Howells yang bertitle Gramophone Record (1973). Ia juga kemudian bergabung dalam grup Colosseum II yang beranggotakan Don Airey (keyboard/Deep Purple), Jon Hiseman (drum), dan John Mole (bass). Namun lagi-lagiGary hanya tampil dalam 3 album yaitu Strange New Flash, Electric Savage, dan Dance War. Dia kemudian memilih bergabung dengan Thin Lizzy yang sedang tur di Amerika juga sebgai band pembuka konser grup rock legendaris, Queen.
Pada periode tahun 1978, Gary tampil dalam 3 karya artis rekaman yang berbeda, Variations milik Andrew Lloyd Webber, Moving Home milik Rod Argents, dan Electric Glide milik Gary Boyle.
Di tahun yang sama pula Gary Moore merelease album keduanya (setelah 5 tahun bersolo karir) Back On The Streets yang secara mengejutkan berhasil memasuki Top Ten U.K in May 1979 yang mengandalkan tembang andalan Parisienne Walkways. Kemudian Gary kembali bergabung dengan Thin Lizzy untuk yang terakhir kalinya dan mengeluarkan album, Black Rose. Setelah itu ia kemudian benar-benar bersolo karir. Dia kemudian merelease beberpa album yang cukup sukses : Corridors of Power (1982), Victims of the Future (1983), We Want Moore! (1984), Run for Cover (1985), Wild Frontier (1987), dan After the War (1989). Pada tahun 1983Gary juga ikut ambil bagian pada album solo Cozy Powell, Octopuss. Album-album solo Gary secara umum berhasil sukses di pasaran. Album Wild Frontier memperoleh penjualan yang bagus dan mendapat pujian dari para kritikus musik dengan melempar 2 hits single Friday on My Mind dan satu lagu instrumentalis The Loner yang mellow namun penuh dengan penjiwaan.
Gary juga sempat menghadiri ajang musik rock bertaraf dunia, Monster of Rock! bersama grup-grup cadas macam AC/DC, Van Halen, dan Ozzy Osbourne pada tahun 1984.
Tahun 1990 adalah tahun yang merupakan tonggak bersejarah karena pada tahun inilah nama Gary Moore mulai dikenal lebih luas saat ia mengeluarkan album "Still Got The Blues" yang bernuansa blues rock harmonis. Album tersebut menjagokan hits dengan judul yang sama. Berbeda dengan album-album solo sebelumnya yang bernuansa hard rock, pada album ini Gary lebih menampilkan nuansa blues. Namun permainan bluesnya benar-benar menggetarkan dan mendapat perhatian banyak kalangan. Album ini tercatat juga sebagai album tersukses Gary secra komersil. Dalam album ini juga Gary menampilkan guest star Albert Collins, Albert King, dan George Harison. Setelah itu namanya semakin berkibar diseluruh dunia dengan permainan blues rock yang bernada harmonis.
Album-album berikutnya adalah After Hours (1992), Blues Alive (1982) dan album penghormatan untuk Peter Greeny yang merupakan orang terpenting dalam karir musiknya, Blues For Greeny (1995), Dark Days In Paradise (1997), dan masih banyak lagi album Live dan The Best Hitsnya.
Nama Gary Moore memang masih kalah tenar bila dibandingkan dengan dewa gitar lainnya seperti Eric Clapton, B.B. King, Jimmy Page atau Jimi Hendrix. Namun banyak pihak yang mengatakan bahwa Gary adalah salah satu gitaris blues rock yang terbaik dalam pemilihan nada-nada dan penggunakan teknik gitar virtuosonya.
Nama Lengkap : Gary Moore
Tempat & Tgl Lahir :
Gitar Yang Digunakan : Hamer, Gibson Les Paul, Fender Stratocaster
Gaya Permainan : Hard Rock dan Blues Rock
Grup Band Sebelumnya : Skid Row
Gary Moore adalah salah satu gitaris hard rock yang berpindah haluan ke blues. Bila dibandingkan dengan kebanyakan gitaris blues rock yang lain,
Dia pertama kali tertarik dengan musik rock n' roll setelah menyaksikan penampilan Elvis Presley dan The Beatles. Kemudian dia mempelajari permainan dari dua master gitar rock & blues, Jimi Hendrix dan John Mayall. Giat bermain gitar dan tampil di beberapa tempat tanpa sengaja bakat bermain gitarnya terlihat oleh Peter Green yang akhirnya menjadi pembimbing musik Gary. Peter Green inilah yang kemudian menjadi pembimbing musik Gary. Green kemudian memperkenalkan Gary pada dunia bisnis musik dan juga pada musisi-musisi yang lebih senior di Irlandia.
Kemudian Gary membentuk band pertamanya, Skid Row dan pindah ke Dublin. Pada tahun 1970 dia dan bandnya dikontrak oleh CBS sampai mengeluarkan 3 album. Debut mereka tersebut justru tidak dimulai di kota itu melainkan di London, Inggris. Ternyata album ini cukup diminati di Inggris dan hal tersebut membuat mereka keliling tur beberapa negara Eropa dan Amerika. Meskipun masih menjadi personel Skid Row, Gary juga turut berpartisipasi dalam pembuatan album Heavy Petting milik grup Irlandia, Dr. Stangley. Album kedua Skid Row, 34 Hour menempatkan Skid Row menjadi pemuncak tangga lagu versi majalah Irlandia, New Spotlight. Sayangnya, saat band ini mulai merekam album ketiganya dan merencanakan tur untuk yang ketiga kalinya di Amerika, Gary memutuskan untuk keluar dari grupnya dan bersolo karir pada tahun 1972.
Tahun 1973 merupakan masa yang bersejarah dalam karir Gary. Pasalnya, di tahun inilah ia bersama grupnya, Gary Moore Band (yang beranggotakan Pearse Kelly pada drum dan John Curtis pada bass) merelease album perdananya, Grinding Stone. Di grup ini Gary bertindak sebgai vocalis dan gitaris. Tak hanya itu, ia juga mulai berkolaborasi dengan musisi lain seperti Thin Lizzy sampai Phil Lynnott's. Gary juga berpartisipasi dalam pembuatan album milik Eddie Howells yang bertitle Gramophone Record (1973). Ia juga kemudian bergabung dalam grup Colosseum II yang beranggotakan Don Airey (keyboard/Deep Purple), Jon Hiseman (drum), dan John Mole (bass). Namun lagi-lagi
Pada periode tahun 1978, Gary tampil dalam 3 karya artis rekaman yang berbeda, Variations milik Andrew Lloyd Webber, Moving Home milik Rod Argents, dan Electric Glide milik Gary Boyle.
Di tahun yang sama pula Gary Moore merelease album keduanya (setelah 5 tahun bersolo karir) Back On The Streets yang secara mengejutkan berhasil memasuki Top Ten U.K in May 1979 yang mengandalkan tembang andalan Parisienne Walkways. Kemudian Gary kembali bergabung dengan Thin Lizzy untuk yang terakhir kalinya dan mengeluarkan album, Black Rose. Setelah itu ia kemudian benar-benar bersolo karir. Dia kemudian merelease beberpa album yang cukup sukses : Corridors of Power (1982), Victims of the Future (1983), We Want Moore! (1984), Run for Cover (1985), Wild Frontier (1987), dan After the War (1989). Pada tahun 1983
Gary juga sempat menghadiri ajang musik rock bertaraf dunia, Monster of Rock! bersama grup-grup cadas macam AC/DC, Van Halen, dan Ozzy Osbourne pada tahun 1984.
Tahun 1990 adalah tahun yang merupakan tonggak bersejarah karena pada tahun inilah nama Gary Moore mulai dikenal lebih luas saat ia mengeluarkan album "Still Got The Blues" yang bernuansa blues rock harmonis. Album tersebut menjagokan hits dengan judul yang sama. Berbeda dengan album-album solo sebelumnya yang bernuansa hard rock, pada album ini Gary lebih menampilkan nuansa blues. Namun permainan bluesnya benar-benar menggetarkan dan mendapat perhatian banyak kalangan. Album ini tercatat juga sebagai album tersukses Gary secra komersil. Dalam album ini juga Gary menampilkan guest star Albert Collins, Albert King, dan George Harison. Setelah itu namanya semakin berkibar diseluruh dunia dengan permainan blues rock yang bernada harmonis.
Album-album berikutnya adalah After Hours (1992), Blues Alive (1982) dan album penghormatan untuk Peter Greeny yang merupakan orang terpenting dalam karir musiknya, Blues For Greeny (1995), Dark Days In Paradise (1997), dan masih banyak lagi album Live dan The Best Hitsnya.
Nama Gary Moore memang masih kalah tenar bila dibandingkan dengan dewa gitar lainnya seperti Eric Clapton, B.B. King, Jimmy Page atau Jimi Hendrix. Namun banyak pihak yang mengatakan bahwa Gary adalah salah satu gitaris blues rock yang terbaik dalam pemilihan nada-nada dan penggunakan teknik gitar virtuosonya.
GEORGE LYNCH
"Dewa gitar yang memiliki vibrato yang sangat kuat"
Nama Lengkap: George Lynch
Website: GeorgeLynch.com
Group Band Sebelumnya: Dokken, & Lynch Mob
Gitar: ESP George Lynch Signature Series
Tempat/Tgl Lahir: 28 September 1954 di Spokane, WA - USA
Pengaruh: Eddie Van Halen, Stevie Ray Vaughn, Jeff Beck, Randy Rhoads
Keahlian: Bending Vibrato, Bottleneck Vibrato, West Coast Blues, dll.
George Lynch adalah gitaris yang terbaik dalam teknik vibratonya baik dengan bending, whammy bar maupun bottleneck vibratonya. Setiap detik solo Lynch selalu menampilkan vibrato yang sangat kuat, sehingga menghasilkan sound gitar menjerit. Permainan Lynch sendiri sangat banyak mempengaruhi permainan gitaris-gitaris modern lainnya.
Lynch belajar gitar pada usia 10 tahun dan main bersama beberapa band di luar daerah Sacramento, Ca. Lynch pertama kali dikenal dengan bandnya "Dokken" yang cukup terkenal di USA. Lynch sendiri yang menulis hampir semua lagu dari Dokken dan merekam 5 album yang sukses dan dari tour bersama Dokken dari 1983 sampai dengan 1988.
Pada tahun 1989 Lynch menerima penghargaan dari Grammy Nomination untuk Instrumental Rock Terbaik 1989. Lynch termasuk gitaris yang paling sering dibahas di majalah gitar seperti Guitar World, Guitar Practising Musician, Guitar Player, Young Guitar, dll. Perusahaan gitar terkemuka "ESP" akhirnya membuatkan Lynch sebuah ESP George Lynch Signature Series.
Tak lama kemudian Lynch meninggalkan Dokken dan membentuk band barunya bernama "Lynch Mob". Bersama Lynch Mob dia sempat meluncurkan 2 album: "Wicked Sensation" dan "Lynch Mob". Di kedua album ini Lynch menawarkan musik yang jauh berbeda dengan warna musik Dokken. Ketika sedang mempromosikan Lynch Mob, Lynch mulai bekerja di album solonya "Sacred Groove"
"Sacred Groove" beredar pada tahun 1993 dan pada tahun 1994 Lynch kembali bergabung dengan Dokken dan merelease beberapa album baru.
Pada tahun ini Lynch akan kembali merelease album baru "Lynch Mob" yang akan menyerupai warna musik di album sebelumnya Wicked Sensation.
Nama Lengkap: George Lynch
Website: GeorgeLynch.com
Group Band Sebelumnya: Dokken, & Lynch Mob
Gitar: ESP George Lynch Signature Series
Tempat/Tgl Lahir: 28 September 1954 di Spokane, WA - USA
Pengaruh: Eddie Van Halen, Stevie Ray Vaughn, Jeff Beck, Randy Rhoads
Keahlian: Bending Vibrato, Bottleneck Vibrato, West Coast Blues, dll.
George Lynch adalah gitaris yang terbaik dalam teknik vibratonya baik dengan bending, whammy bar maupun bottleneck vibratonya. Setiap detik solo Lynch selalu menampilkan vibrato yang sangat kuat, sehingga menghasilkan sound gitar menjerit. Permainan Lynch sendiri sangat banyak mempengaruhi permainan gitaris-gitaris modern lainnya.
Lynch belajar gitar pada usia 10 tahun dan main bersama beberapa band di luar daerah Sacramento, Ca. Lynch pertama kali dikenal dengan bandnya "Dokken" yang cukup terkenal di USA. Lynch sendiri yang menulis hampir semua lagu dari Dokken dan merekam 5 album yang sukses dan dari tour bersama Dokken dari 1983 sampai dengan 1988.
Pada tahun 1989 Lynch menerima penghargaan dari Grammy Nomination untuk Instrumental Rock Terbaik 1989. Lynch termasuk gitaris yang paling sering dibahas di majalah gitar seperti Guitar World, Guitar Practising Musician, Guitar Player, Young Guitar, dll. Perusahaan gitar terkemuka "ESP" akhirnya membuatkan Lynch sebuah ESP George Lynch Signature Series.
Tak lama kemudian Lynch meninggalkan Dokken dan membentuk band barunya bernama "Lynch Mob". Bersama Lynch Mob dia sempat meluncurkan 2 album: "Wicked Sensation" dan "Lynch Mob". Di kedua album ini Lynch menawarkan musik yang jauh berbeda dengan warna musik Dokken. Ketika sedang mempromosikan Lynch Mob, Lynch mulai bekerja di album solonya "Sacred Groove"
"Sacred Groove" beredar pada tahun 1993 dan pada tahun 1994 Lynch kembali bergabung dengan Dokken dan merelease beberapa album baru.
Pada tahun ini Lynch akan kembali merelease album baru "Lynch Mob" yang akan menyerupai warna musik di album sebelumnya Wicked Sensation.
HERMAN LI
shredder handal kelahiran Hong Kong"
Nama Lengkap: Herman Li
Website : www.dragonforce.com
Gitar : Ibanez S470SOL, S540TTS, 540S7BK, RGT Prestige, RG7620
PickUp : DiMarzio
Efek : Korg DTR-1, DT-10, Sennheiser Evolution Wireless, Digitech Whammy 2, Digitech XP100 with custom true bypass, Morley Bad Horsie 2, Jim Dunlop Cry Baby, Ernie Ball Volume Pedal, M-Audio Midi Merge 2x2, M-Audio Midi Thru 1x4, SM57 Ebow
Ampli : Laney TT100H (Valve Head, MIDI Switchable), Laney TT412S (4x12 Speaker Cabinet), Laney TT412A (4x12 Speaker Cabinet), Marshall JMP-1 Midi Pre-amp, Rocktron Intellifex XL
Grup Band : Dragonforce
Pengaruh Musikal : Prog/power/thrash/death metal dan musik video game
Aksi Panggung Andalan : Guitar lifting whammy bar slam
Li lahir diHong Kong dan pindah ke Inggris sewaktu masih anak-anak. Ia telah tergabung dalam beberapa band sebelumnya sampai akhirnya membuat band sendiri agar bisa bermain bebas. Meski belajar secara otodidak, namun permainannya selain teknikal, juga memiliki kecepatan di atas rata-rata. Li sebenarnya kidal, tetapi ia bermain gitar tangan kanan karena waktu pertama kali belajar ia tidak mampu untuk membeli gitar kidal.
Album Dragonforce Sonic Firestorm membawanya mendapatkan "Dimebag Darrell Award For Best Young Shredder" di 2004 Metal Hammer Awards.
Nama Lengkap: Herman Li
Website : www.dragonforce.com
Gitar : Ibanez S470SOL, S540TTS, 540S7BK, RGT Prestige, RG7620
PickUp : DiMarzio
Efek : Korg DTR-1, DT-10, Sennheiser Evolution Wireless, Digitech Whammy 2, Digitech XP100 with custom true bypass, Morley Bad Horsie 2, Jim Dunlop Cry Baby, Ernie Ball Volume Pedal, M-Audio Midi Merge 2x2, M-Audio Midi Thru 1x4, SM57 Ebow
Ampli : Laney TT100H (Valve Head, MIDI Switchable), Laney TT412S (4x12 Speaker Cabinet), Laney TT412A (4x12 Speaker Cabinet), Marshall JMP-1 Midi Pre-amp, Rocktron Intellifex XL
Grup Band : Dragonforce
Pengaruh Musikal : Prog/power/thrash/death metal dan musik video game
Aksi Panggung Andalan : Guitar lifting whammy bar slam
Li lahir di
Album Dragonforce Sonic Firestorm membawanya mendapatkan "Dimebag Darrell Award For Best Young Shredder" di 2004 Metal Hammer Awards.
IAN ANTONO
"Pelopor Gitar Hero Indonesia"
Nama Asli : Jusuf Antono Djojo
Tempat/Tgl Lahir : Malang, 29 Oktober 1950
Gaya Permainan : Rock, Etnik Rock
Group Band Sebelumnya : Gong 2000, Sapta Nada, Bentoel, AKA
Group Band Sekarang : God Bless
Pengaruh musikal : Eric Clapton, The Shadows
Gitar Yang Digunakan : Gibson Les Paul Standar, Gibson SG Double Neck, Hamer, Kramer Tracer, Fender Stratocaster, Ibanez JEM 77, Washburn N-4, Gibson Les Paul Deluxe, Ovation Elite, Gibson Chat Atkins, Martin CMF, Martin EST 12 senar, dan Seagull
Ampli : Messa Boogie Strategy 400, Marshall JCM 900 1960, Trace Elliot AC-100, Messa Boogie Quad, Messa Boogie Tri Axis
Efek : Roland GP8. Harmonizer Eventid H-3000S
Pada awalnya ia merupakan seorang drummer, namun setelah mendengar musik-musik The Shadows ia mulai berminat menjadi gitaris. Ia pun akhirnya bergabung dengan band Abadi Soesman yang waktu itu namanya cukup diperhitungkan. Tahun 1970 ia hijrah ke Jakarta dan bergabung dengan band Bentoel yang menjadi pengiring bagi penyanyi Emilia Contesa dan Trio The King. Semakin lama ia semakin mendapat pengalaman dan memperluas pergaulan. Akhirnya tahun 1974 ia resmi menjadi gitaris God Bless dan merilis album-album seperti Huma Diatas Bukit (1975), Cermin (1980), Semut Hitam (1989). Nama Ian Antono mulai menarik perhatian karena pada saat itu atmosfer musik rock di Indonesia belum ada yang memulai. God Bless lah yang pertama kali mempelopori. Secara otomatis Ian juga menjadi gitaris pertama yang berkibar di jalur rock Indonesia. Setelah itu ia mundur dari God Bless dan bergabung dengan grup Gong 2000 dan merilis album-album seperti Bara Timur (1991), Laskar (1994), dan Prahara (1996).
Sewaktu masih memperkuat God Bless permainan Ian berbeda dengan semasa ia memperkuat Gong 2000. Di Gong 2000 ia banyak memasukkan unsur musik Bali. Hal itu dibuktikan pada setiap penampilannya, Ian setidaknya mengikutsertakan 20 musisi asli Bali. Tahun 1997, Ian kembali memperkuat God Bless dan berduet dengan Eet Sjahranie yang masih berstatus sebagai gitaris God Bless. Konsep double gitar ini cukup menarik perhatian meski pada akhirnya album Apa Kabar? gagal dipasaran.
Ian Antono juga merupakan sosok seorang musisi yang produktif. Dalam setahun beliau bisa menggarap album untuk beberapa penyanyi. Banyak album yang tidak lepas dari sentuhan hangatnya termasuklah Iwan Fals, Anggun C Sasmi, Nicky Astria, Doel Sumbang, Gilo Rollies, Ebiet G Ade, Ikang Fawzie dan banyak lagi. Karya Ian Antono di arena muzik telah menerima banyak penghargaan. Antaranya ialah BASF Award (1987 - 1988) untuk Arranger Terbaik dan Komposer Terbaik untuk album Gersang (Nicky Astria), HDX Award (1989) untuk lagu Buku Ini Aku Pinjam (Iwan Fals), BAFS Award (1989) Album Bara Timur (Gong 2000) sebagai The Best Selling Album dan The Best Arranger & Composer, HDX Award (1994) untuk album Laskar (Gong 2000) sebagai Album Terbaik. Yang tidak kalah pentingnya adalah penghargaan dari Diamond Achievement Award atas dedikasi dan prestasi yang tinggi di industri musik pada tahun 1995.
Sebuah pengalaman yang menarik bagi Ian adalah ketika pada tahun 1999 ia diundang oleh Ramli Syarif untuk ikut memeriahkan ajang Formula-1 di Malaysia. Bagi Ian ini bukan pengalaman biasa, pasalnya disana turut hadir pula grup kolaborasi dewa gitar dunia, G3 dan grup rock legendaris Jethro Tull. Dengan memanfaatkan sesi check sound, Ian mempelajari perangkat milik Steve Vai yang jumlahnya banyak. Dari situ ia menambah ilmu dan wawasan yang belum pernah ia dapatkan di Indonesia.
Kebesaran nama dan kontribusinya bagi dunia musik Indonesia membuat para musisi muda Indonesia menggelar proyek album A Tribute To Ian Antono yang dimeriahkan oleh artis-artis musik Indonesia seperti EdanE, Sheila On 7, Padi, Gigi, Cokelat, Boomerang, /rif, dll. Album ini sukses di pasaran. Kini Ian Antono dikabarkan kembali siap mengibarkan God Bless ke kancah musik nasional. Kita tunggu aksinya.
Ian Antono pada tahun 2007 ini sering memakai Gibson Les Paul standar dan juga Gibson SG double neck. Untuk perangkat latihan dirumah ia memakai Marshall, namun untuk LIVE dan rekaman di studio ia menggunakan Mesa Boogie. Tak ada efek macam-macam yang ia gunakan selain sebuah delay.
Tempat/Tgl Lahir : Malang, 29 Oktober 1950
Gaya Permainan : Rock, Etnik Rock
Group Band Sebelumnya : Gong 2000, Sapta Nada, Bentoel, AKA
Group Band Sekarang : God Bless
Pengaruh musikal : Eric Clapton, The Shadows
Gitar Yang Digunakan : Gibson Les Paul Standar, Gibson SG Double Neck, Hamer, Kramer Tracer, Fender Stratocaster, Ibanez JEM 77, Washburn N-4, Gibson Les Paul Deluxe, Ovation Elite, Gibson Chat Atkins, Martin CMF, Martin EST 12 senar, dan Seagull
Ampli : Messa Boogie Strategy 400, Marshall JCM 900 1960, Trace Elliot AC-100, Messa Boogie Quad, Messa Boogie Tri Axis
Efek : Roland GP8. Harmonizer Eventid H-3000S
Pada awalnya ia merupakan seorang drummer, namun setelah mendengar musik-musik The Shadows ia mulai berminat menjadi gitaris. Ia pun akhirnya bergabung dengan band Abadi Soesman yang waktu itu namanya cukup diperhitungkan. Tahun 1970 ia hijrah ke Jakarta dan bergabung dengan band Bentoel yang menjadi pengiring bagi penyanyi Emilia Contesa dan Trio The King. Semakin lama ia semakin mendapat pengalaman dan memperluas pergaulan. Akhirnya tahun 1974 ia resmi menjadi gitaris God Bless dan merilis album-album seperti Huma Diatas Bukit (1975), Cermin (1980), Semut Hitam (1989). Nama Ian Antono mulai menarik perhatian karena pada saat itu atmosfer musik rock di Indonesia belum ada yang memulai. God Bless lah yang pertama kali mempelopori. Secara otomatis Ian juga menjadi gitaris pertama yang berkibar di jalur rock Indonesia. Setelah itu ia mundur dari God Bless dan bergabung dengan grup Gong 2000 dan merilis album-album seperti Bara Timur (1991), Laskar (1994), dan Prahara (1996).
Sewaktu masih memperkuat God Bless permainan Ian berbeda dengan semasa ia memperkuat Gong 2000. Di Gong 2000 ia banyak memasukkan unsur musik Bali. Hal itu dibuktikan pada setiap penampilannya, Ian setidaknya mengikutsertakan 20 musisi asli Bali. Tahun 1997, Ian kembali memperkuat God Bless dan berduet dengan Eet Sjahranie yang masih berstatus sebagai gitaris God Bless. Konsep double gitar ini cukup menarik perhatian meski pada akhirnya album Apa Kabar? gagal dipasaran.
Ian Antono juga merupakan sosok seorang musisi yang produktif. Dalam setahun beliau bisa menggarap album untuk beberapa penyanyi. Banyak album yang tidak lepas dari sentuhan hangatnya termasuklah Iwan Fals, Anggun C Sasmi, Nicky Astria, Doel Sumbang, Gilo Rollies, Ebiet G Ade, Ikang Fawzie dan banyak lagi. Karya Ian Antono di arena muzik telah menerima banyak penghargaan. Antaranya ialah BASF Award (1987 - 1988) untuk Arranger Terbaik dan Komposer Terbaik untuk album Gersang (Nicky Astria), HDX Award (1989) untuk lagu Buku Ini Aku Pinjam (Iwan Fals), BAFS Award (1989) Album Bara Timur (Gong 2000) sebagai The Best Selling Album dan The Best Arranger & Composer, HDX Award (1994) untuk album Laskar (Gong 2000) sebagai Album Terbaik. Yang tidak kalah pentingnya adalah penghargaan dari Diamond Achievement Award atas dedikasi dan prestasi yang tinggi di industri musik pada tahun 1995.
Sebuah pengalaman yang menarik bagi Ian adalah ketika pada tahun 1999 ia diundang oleh Ramli Syarif untuk ikut memeriahkan ajang Formula-1 di Malaysia. Bagi Ian ini bukan pengalaman biasa, pasalnya disana turut hadir pula grup kolaborasi dewa gitar dunia, G3 dan grup rock legendaris Jethro Tull. Dengan memanfaatkan sesi check sound, Ian mempelajari perangkat milik Steve Vai yang jumlahnya banyak. Dari situ ia menambah ilmu dan wawasan yang belum pernah ia dapatkan di Indonesia.
Kebesaran nama dan kontribusinya bagi dunia musik Indonesia membuat para musisi muda Indonesia menggelar proyek album A Tribute To Ian Antono yang dimeriahkan oleh artis-artis musik Indonesia seperti EdanE, Sheila On 7, Padi, Gigi, Cokelat, Boomerang, /rif, dll. Album ini sukses di pasaran. Kini Ian Antono dikabarkan kembali siap mengibarkan God Bless ke kancah musik nasional. Kita tunggu aksinya.
Ian Antono pada tahun 2007 ini sering memakai Gibson Les Paul standar dan juga Gibson SG double neck. Untuk perangkat latihan dirumah ia memakai Marshall, namun untuk LIVE dan rekaman di studio ia menggunakan Mesa Boogie. Tak ada efek macam-macam yang ia gunakan selain sebuah delay.
IMAN
"Salah satu gitaris + vocalis muda terbaik Indonesia"
Nama Lengkap : Iman Taufik Rachman
Tanggal Lahir : Jakarta / 19 Juli 1982
Zodiak : Cancer
Gaya Permainan : Rock, Blues
Pengalaman Band : Funky Kopral
Band Saat Ini : J-Rock's
Pengaruh musikal : L'Arc~en~Ciel, Malice Mizer, Yngwie Malmsteen, Judy & Mary, Evergreen musik, Muse, RHCP, Nirvana, dll
Posisi Dalam Band : Vocalis, Gitaris, Pianis, Song Writter
Gitar : Fender Strat thn 73 (0,11) & G n L Tele (0,10)
Efek : Boss GT-8 & JJ Tube Breaker
Ampli : udah dijual, lagi nyari
Gear Lainnya : Samsons wireles.. EV MIC KONDENSOR
Prestasi : Juara 1 Nescafe Get Started 2004
Buku Favorit : Komik2 Jepang, Buya Hamka, Imam Al Ghazalli, dll
Album Favorit : All Nirvana album, all Yngwie Malmsteen album.. Jimi Hendrix.. SRV album...Tower of Power versi live.. Burning Organ (Paul Gilbert).. Cacophony.. All Extreme Album.. All L'Arc~en~Ciel album... Metallica Black Album... Sex Pistol (Neverind The Bollocks).. Slank (SUIT2 HE2X), Michael Jackson the greatest hits... Andy Williams The Greatest Hits.. Slipknot (Iowa ), dll
Iman sudah mulai mengenal musik semenjak masih bayi. Saat itu ia sudah sering mendengarkan musik jazz, blues, hingga musik sunda dari keluarganya. Mulai memainkan gitar karena 3 nama besar : Jimi Hendrix, Kurt Cobain, dan Yngwie Malmsteen.
Saat band Funky Kopral mengadakan audisi untuk mencari gitaris, ia kemudian ikut dan terpilih sebagai gitarisnya. Di band itu ia mulai exist dari tahun 2001 awal hingga 203 akhir. Kemudian setelah keluar dari Funky Kopral, Iman kembali menghubungi temannya, Wima untuk menjalankan konsep band yang pernah ia rencanakan semenjak SMA. Karena sulit mencari vocalis yang cocok, akhirnya Iman lah yang mengambil posisi vocal. Awalnya band ini sempat menjadi spesialis atau band cover untuk Laruku. Kemudian karir mereka mulai menanjak setelah sukses di sebuah kompetisi musik.
J-Rocks (JRS) memang masih baru dalam industri musik. Nama mereka mencuat setelah menjadi finalis dan akhirnya keluar sebagai juara pertama kontes musik yang diselenggarakan oleh Nescafe. Beberapa saat sebelum J-Rock Star mengikuti event Nescafe Get Started ini, Iman cs merubah nama J-Rock Star menjadi J-Rock's saja. Pada babak grand final JRS berhasil mengalahkan 2 band saingan, B-Five (dari Makassar) dan Cool Khas (dari Jogjakarta). Memang warna musik yang ditawarkan oleh JRS saat itu belum ada di industri musik Indonesia. Akhirnya band ini mendapat kontrak rekaman dengan label Aquarius Musik. Album perdana pun di release dengan judul Topeng Sahabat. Album ini melempar hits 'Lepaskan Diriku' sebagai hits jagoannya. Video klipnya pun sudah sering tayang di TV. Hebatnya hits ini mampu bersaing dengan album-album dari band papan atas seperti Padi dan Dewa.
Selain lihai dalam permainan gitar dan bernyanyi, skill bermain keyboard dan piano Iman juga sangat baik. Selain berperan sebagai gitaris dan vocalis, ia juga menjadi pencipta sebagian besar lagu-lagu di album perdana J-Rock's. Karakter vocal yang kuat, dengan tehnis dan penjiwaan yang matang, range vocal yang lebar memudahkannya mengambil nada2 yang rendah sampai nada2 tinggi, bahkan tehnik falseto yang tetap terjaga artikulasinya.
Anyway, kini makin banyak bermunculan band-band yang beraliran Japanese Rocks setelah munculnya JRS ini. Hal ini sangat baik untuk variasi jenis musik di Indonesia yang biasanya 'itu-itu saja' (baca: pop mellow).
Pokoknya jangan ngasih dia label "vocalis yang (sekedar) bisa main gitar" sebelum liat permainan livenya. ;). Kini Iman menjadi salah satu instruktur di tempat kursus musik Chics dan sering mondar-mandir di Forum Gitaris.com
Nama Lengkap : Iman Taufik Rachman
Tanggal Lahir : Jakarta / 19 Juli 1982
Zodiak : Cancer
Gaya Permainan : Rock, Blues
Pengalaman Band : Funky Kopral
Band Saat Ini : J-Rock's
Pengaruh musikal : L'Arc~en~Ciel, Malice Mizer, Yngwie Malmsteen, Judy & Mary, Evergreen musik, Muse, RHCP, Nirvana, dll
Posisi Dalam Band : Vocalis, Gitaris, Pianis, Song Writter
Gitar : Fender Strat thn 73 (0,11) & G n L Tele (0,10)
Efek : Boss GT-8 & JJ Tube Breaker
Ampli : udah dijual, lagi nyari
Gear Lainnya : Samsons wireles.. EV MIC KONDENSOR
Prestasi : Juara 1 Nescafe Get Started 2004
Buku Favorit : Komik2 Jepang, Buya Hamka, Imam Al Ghazalli, dll
Album Favorit : All Nirvana album, all Yngwie Malmsteen album.. Jimi Hendrix.. SRV album...
Iman sudah mulai mengenal musik semenjak masih bayi. Saat itu ia sudah sering mendengarkan musik jazz, blues, hingga musik sunda dari keluarganya. Mulai memainkan gitar karena 3 nama besar : Jimi Hendrix, Kurt Cobain, dan Yngwie Malmsteen.
Saat band Funky Kopral mengadakan audisi untuk mencari gitaris, ia kemudian ikut dan terpilih sebagai gitarisnya. Di band itu ia mulai exist dari tahun 2001 awal hingga 203 akhir. Kemudian setelah keluar dari Funky Kopral, Iman kembali menghubungi temannya, Wima untuk menjalankan konsep band yang pernah ia rencanakan semenjak SMA. Karena sulit mencari vocalis yang cocok, akhirnya Iman lah yang mengambil posisi vocal. Awalnya band ini sempat menjadi spesialis atau band cover untuk Laruku. Kemudian karir mereka mulai menanjak setelah sukses di sebuah kompetisi musik.
J-Rocks (JRS) memang masih baru dalam industri musik. Nama mereka mencuat setelah menjadi finalis dan akhirnya keluar sebagai juara pertama kontes musik yang diselenggarakan oleh Nescafe. Beberapa saat sebelum J-Rock Star mengikuti event Nescafe Get Started ini, Iman cs merubah nama J-Rock Star menjadi J-Rock's saja. Pada babak grand final JRS berhasil mengalahkan 2 band saingan, B-Five (dari Makassar) dan Cool Khas (dari Jogjakarta). Memang warna musik yang ditawarkan oleh JRS saat itu belum ada di industri musik Indonesia. Akhirnya band ini mendapat kontrak rekaman dengan label Aquarius Musik. Album perdana pun di release dengan judul Topeng Sahabat. Album ini melempar hits 'Lepaskan Diriku' sebagai hits jagoannya. Video klipnya pun sudah sering tayang di TV. Hebatnya hits ini mampu bersaing dengan album-album dari band papan atas seperti Padi dan Dewa.
Selain lihai dalam permainan gitar dan bernyanyi, skill bermain keyboard dan piano Iman juga sangat baik. Selain berperan sebagai gitaris dan vocalis, ia juga menjadi pencipta sebagian besar lagu-lagu di album perdana J-Rock's. Karakter vocal yang kuat, dengan tehnis dan penjiwaan yang matang, range vocal yang lebar memudahkannya mengambil nada2 yang rendah sampai nada2 tinggi, bahkan tehnik falseto yang tetap terjaga artikulasinya.
Anyway, kini makin banyak bermunculan band-band yang beraliran Japanese Rocks setelah munculnya JRS ini. Hal ini sangat baik untuk variasi jenis musik di Indonesia yang biasanya 'itu-itu saja' (baca: pop mellow).
Pokoknya jangan ngasih dia label "vocalis yang (sekedar) bisa main gitar" sebelum liat permainan livenya. ;). Kini Iman menjadi salah satu instruktur di tempat kursus musik Chics dan sering mondar-mandir di Forum Gitaris.com
JASON BECKER
"Dewa gitar paling berbakat yang ditimpa musibah"
Nama Lengkap: Jason Becker
Website Resmi: JasonBecker.com
Group Band Sebelumnya: David Lee Roth & Cacophony
Gitar: Hurricane & Carvin.
Tempat/Tgl Lahir: 22 July
Pengaruh: W.A. Mozart, Marty Friedman, Eddie Van Halen, Bob Dylan, Andreas Segovia dan Niccolo Paganini.
Keahlian: Classical, Sweep Arpeggio, Japanese Scale, Blues, Whammy Bar, dll.
Jason Becker adalah seorang anak ajaib yang mampu menguasai permainan gitar dengan sangat baik dalam waktu yang pendek (4 tahun) dan pada umur yang muda sekali: 16 tahun (1987). Jika Anda mendengar hasil karya besar Jason, Anda akan merasakan seolah-olah Mozart dan Bach hidup kembali dengan usia muda tersebut. Jason dapat dengan mudah menciptakan komposisi klasik yang sangat rumit (lebih rumit daripada karya Yngwie atau gitaris lainnya) dan memainkannya dengan sangat cepat dan bersih baik di electric guitar maupun gitar klasik (gitar bolong). Dari sekian banyak gitaris shredder, Jason Becker-lah yang terbaik dalam komposisi klasiknya.
Sayang sekali Tuhan tidak mengizinkan Jason bermain gitar lebih lama lagi, Jason harus kehilangan seluruh kemampuannya pada usia 19 tahun (1990) berhubung terjangkit penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis atau Lou Gehrig) yang menyebabkan Jason lumpuh total. Organ tubuh Jason mati tahun demi tahun, sampai kini Jason hanya sanggup menggerakkan matanya. Padahal beberapa tahun sebelumnya Jason masih mampu mengerakkan jari kirinya dan menulis lagu melalui komputer dan menghasilkan album "Perspective".
Rencananya Jason akan menulis lagu lagi dengan menggunakan teknologi komputer Macintosh, di mana Jason dapat menggerakkan mouse komputer dengan gerakan matanya. Mungkin inilah sejarahnya di mana seorang gitaris dapat menulis lagu dengan gerakan matanya. Dapat Anda bayangkan betapa berbakatnya Jason dan betapa tingginya semangat Jason dalam menulis karya musiknya!
Dari awal karirnya sampai saat ini keluarga Jason bukanlah dari keluarga yang mampu, sehingga sang ayah harus melukis dan menjual karya lukisannya untuk menanggung biaya perawatan Jason. Bagi Anda yang gemar akan permainan Jason, dapat menyumbangkan dana di JasonBecker.com.
Sejak Jason kecil, ayahnya adalah seorang penggemar Bob Dylan yang sangat mempengaruhi musik Jason. Ayah Jason dan paman Jason juga seorang pemain gitar klasik yang baik, sehingga Jason menguasai permainan klasik Segovia. Jason selalu bermain musik klasik, Jason memiliki buku 24 Caprice Niccolo Paganini dan selalu menggunakannya sebagai latihan.
Jason menerima acoustic/electric guitar Takamine pertama dari ayahnya pada usia 12 tahun, tampil untuk sekolah dia dan sekolah lainnya. Pada usia 13 tahun, guru sekolah Jason sangat kagum dengan permainan dan bakat Jason, kemudian memintanya untuk mempimpin sebuah Jazz Ensemble.
Tepat pada usia 14 tahun Jason menghabis semua waktunya untuk berlatih dan meramu komposisi musik dia sendiri. Waktu itu Jason juga sempat belajar teknik arpeggio yang dalam dengan Dave Creamer.
Pada usia 16 tahun, permainan dan teknik Jason telah mencapai tingkat yang sangat tinggi. Akhirnya Jason mencoba mengirim demo rekaman 45 menitnya ke produser Mike Varney (bos Shrapnel Records. Jason memainkan 2 karya Niccolo Paganini (klasik) dan 2 lagu blues. Sebagian besar dari rekaman tersebut hanyalah improvisasi di chord yang sederhana, tetapi Jason memainkan teknik counterpoint dengan menggunakan volume gitarnya. Menurut Jason teknik ini adalah ide yang konyol, tetapi justru Mike Varney menganggap itu adalah ide yang cemerlang.
Tidak lama setelah Mike Varney menemukan Marty Friedman di bar, Jason disuruh menghubungi Marty. Akhirnya Jason datang ke rumah Marty di San Fransisco dan bermain (nge-jam) setiap harinya. Mereka sangat banyak memainkan blues dan selalu memainkan harmoni yang manyatukan musik mereka berdua. Marty & Jason saling belajar satu sama lainnya.
Pada tahun itu juga Marty Friedman dan Jason Becker membentuk group band pertama mereka: "Cacophony" yang mengegerkan dunia gitaris shredder. Album pertama mereka adalah "Speed Metal Symphony" dan album keduanya adalah "Go Off!". Anda dapat melihat betapa hebat kemampuan mereka memadukan kedua warna musik yang mereka miliki, Marty & Jason masih dapat saling mengiringi dan menjaga harmoni permainannya dalam kecepatan yang tinggi. Cacophony sendiri banyak membuat konser terutama di negara Jepang, Jason bahkan sempat mendemonstrasikan permainan dalam lagu "Eruption" (Van Halen) yang cukup sulit dengan menggunakan 1 tangan kiri dan tangan lainnya sambil memainkan yoyo!
Marty & Jason memang kompak, sebelum album "Go Off!" diluncurkan, mereka juga merelease sepasang album solo: Jason Becker dengan solo album "Perpetual Burn" dan Marty dengan solo album "Dragon's Kiss". Setelah menyelesaikan tour "Go Off!", Marty & Jason memutuskan untuk solo karir dan mencari band yang mangangkat nama mereka. Ketika "David Lee Roth" (ex-Van Halen) memilih gitaris barunya, Jason memainkan sekian banyak lagu Van Halen dengan gaya dia sendiri seperti Hot For Teacher, Yankee Rose dan Skycraper (rekaman dapat didenger di website resmi JasonBacker.com).
Akhirnya Marty berhasil terpilih sebagai gitaris group band thrash yang bergengsi: "Megadeth" dan Jason sendiri berhasil terpilih sebagai gitaris "David Lee Roth" (ex-Van Halen) menggantikan posisi gitaris besar: Steve Vai dan Eddie Van Halen. Mulai sejak itu nama Marty & Jason menjadi besar, berbagai majalah gitar terkemuka di USA seperti Guitar World, Guitar Practising Musician, Guitar Player dan lainnya memuji kemampuan bermain mereka.
Bersama David Lee Roth, Jason mengisi seluruh gitar utama di album "A Little Ain't Enough". Jason semakin menjadi sorotan di dunia gitar dan mulai tour bersama group bandnya David Lee Roth. Pada saat berusia 19 tahun, Jason merekam lagu blues Bob Dylan "Meet Me In The Morning", tiba-tiba Jason merasakan tangan kanannya semakin melemah dan nyaris tidak dapat digerakkan. Akhirnya lagu blues ini dimainkan dengan whammy barnya tanpa menggunakan vibrato bending sama sekali.
Lemahnya tangan kanan Jason bahkan menyebabkan dia tidak dapat meneruskan tour bersama group bandnya David Lee Roth. Tidak disangkanya setelah dicheck, Jason terkena penyakit lumpuh ALS yang menyebabkan semua urat syaraf Jason berhenti berfungsi. Selama 6 tahun lebih Jason lumpuh sehingga tidak dapat memainkan gitarnya lagi, hanya jari kirinya yang dapat digerakkan. Jason tidak dapat berjalan, makan maupun berbicara.
Ternyata keajaiban Tuhan hadir, Jason yang sudah hampir lumpuh total tersebut berhasil menulis lagu berkat tangan kirinya yang masih dapat menggerakkan mouse komputer. Itu berarti Jason menulis lagu dengan pikirannya tanpa menyentuh gitar kesayangannya! Tak lama kemudian Jason mengeluarkan album solonya yang kedua berjudul "Perspective". Berhubung Jason sendiri tidak dapat memainkan gitarnya di album "Perspective" ini, maka permainan gitar Jason diganti oleh gitaris country rock yang cukup terkenal bernama "Michael Lee Firkins" dibantu oleh teman-teman lainnya.
Walaupun pada album ini Jason hanya menulis dengan pikirannya bukan berarti hasil karyanya tidak berkualitas lagi. Anda bisa simak sendiri karya Jason yang sangat rumit di album ini dengan judul "Seranna" dan "End Of The Beginning". Setiap lagunya mencerminkan semangat (innerfire) Jason Becker untuk hidup/sembuh kembali. Dengan tegasnya Jason menuliskan di cover album keduanya "Perspective", bahwa penyakit ALS hanya dapat melumpuhkan organ tubuh dan suaranya tetapi tidak dapat melumpuhkan pikiran dan musiknya.
Tahun demi tahun telah berlalu, penyakit Jason semakin parah dan kini Jason hanya dapat menggerakkan bola matanya. Jason masih belum putus asa, ayah Jason memutuskan untuk menggunakan teknologi komputer Macintosh yang didesign khusus untuk orang cacat. Dengan menggunakan perangkat Macintosh ini, Jason dapat menggerakkan mouse komputer dengan gerakan matanya! Direncanakan album ketiganya akan ditulis dengan gerakan mata Jason.
Dapat Anda bayangkan betapa tingginya semangat Jason memperjuangkan musiknya. Banyak sekali gitaris terkenal seperti Eddie Van Halen, Marty Friedman, Paul Gilbert, Vinnie Moore, dll yang salut terhadap perjuangan Jason dan mengunjungi rumahnya. Akhirnya salah fans Jason mengajukan ide kepada Amy Becker (kakak ipar Jason) untuk membuat sebuah album tribute untuk Jason Becker. Ide ini ternyata berjalan dengan baik, keluarga Jason menghubungi perusahaan-perusahaan rekaman yang bersedia men-sponsorin rekaman ini dan gitaris-gitaris yang bersedia membantu project album tribute ini.
Dalam waktu 3 bulan, perusahaan rekaman ""Lion Music" menyetujuinya. Marty Friedman sebagai sahabat dan pasangan Jason dalam group band Cacophony menjadi gitaris pertama yang menyetujui ide album tribute ini.
Ternyata hasilnya di luar dugaan, artis-artis terkenal berikut ini bersedia membantu rekaman tribute ini secara sukarela: Eddie Van Halen, Marty Friedman, Paul Gilbert (ex-Mr.Big), Vinnie Moore, Kee Marcello (ex-Europe), Joe Lynn Turner (ex-Deep Purple), Neil Zaza, Anders Johansson (ex-Yngwie Malmsteen), Chris Poland (ex-Megadeth), Jeff Watson (ex-Night Ranger), Stephen Ross, James Byrd, Matt Bissonette, Mark Boals, Ron Thal, Joy Basu, Alex Masi, Lars Eric Mattsson, James Kottak, Ron Keel, Ted Poley, Stevie Salas, Jeff Pilson, ,Phantom Blue, dll.
Album tribute ini telah selesai dan akan diluncurkan pada hari ulang tahun Jason tgl 22 July 2001 ini. Album ini dapat diorder di website: ""Lion Music" dan video pembuatan album ini dapat ditonton di http://www.angelfire.com/hi4/overandover/Jason.html
Semua keuntungan yang diperoleh dari album tribute ini akan disumbangkan kepada keluarga Jason untuk biaya pengobatannya. Jason Becker memang sebuah legenda gitaris dan inspirasi murni untuk semua gitaris!
Website Resmi: JasonBecker.com
Group Band Sebelumnya: David Lee Roth & Cacophony
Gitar: Hurricane & Carvin.
Tempat/Tgl Lahir: 22 July
Pengaruh: W.A. Mozart, Marty Friedman, Eddie Van Halen, Bob Dylan, Andreas Segovia dan Niccolo Paganini.
Keahlian: Classical, Sweep Arpeggio, Japanese Scale, Blues, Whammy Bar, dll.
Jason Becker adalah seorang anak ajaib yang mampu menguasai permainan gitar dengan sangat baik dalam waktu yang pendek (4 tahun) dan pada umur yang muda sekali: 16 tahun (1987). Jika Anda mendengar hasil karya besar Jason, Anda akan merasakan seolah-olah Mozart dan Bach hidup kembali dengan usia muda tersebut. Jason dapat dengan mudah menciptakan komposisi klasik yang sangat rumit (lebih rumit daripada karya Yngwie atau gitaris lainnya) dan memainkannya dengan sangat cepat dan bersih baik di electric guitar maupun gitar klasik (gitar bolong). Dari sekian banyak gitaris shredder, Jason Becker-lah yang terbaik dalam komposisi klasiknya.
Sayang sekali Tuhan tidak mengizinkan Jason bermain gitar lebih lama lagi, Jason harus kehilangan seluruh kemampuannya pada usia 19 tahun (1990) berhubung terjangkit penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis atau Lou Gehrig) yang menyebabkan Jason lumpuh total. Organ tubuh Jason mati tahun demi tahun, sampai kini Jason hanya sanggup menggerakkan matanya. Padahal beberapa tahun sebelumnya Jason masih mampu mengerakkan jari kirinya dan menulis lagu melalui komputer dan menghasilkan album "Perspective".
Rencananya Jason akan menulis lagu lagi dengan menggunakan teknologi komputer Macintosh, di mana Jason dapat menggerakkan mouse komputer dengan gerakan matanya. Mungkin inilah sejarahnya di mana seorang gitaris dapat menulis lagu dengan gerakan matanya. Dapat Anda bayangkan betapa berbakatnya Jason dan betapa tingginya semangat Jason dalam menulis karya musiknya!
Dari awal karirnya sampai saat ini keluarga Jason bukanlah dari keluarga yang mampu, sehingga sang ayah harus melukis dan menjual karya lukisannya untuk menanggung biaya perawatan Jason. Bagi Anda yang gemar akan permainan Jason, dapat menyumbangkan dana di JasonBecker.com.
Sejak Jason kecil, ayahnya adalah seorang penggemar Bob Dylan yang sangat mempengaruhi musik Jason. Ayah Jason dan paman Jason juga seorang pemain gitar klasik yang baik, sehingga Jason menguasai permainan klasik Segovia. Jason selalu bermain musik klasik, Jason memiliki buku 24 Caprice Niccolo Paganini dan selalu menggunakannya sebagai latihan.
Jason menerima acoustic/electric guitar Takamine pertama dari ayahnya pada usia 12 tahun, tampil untuk sekolah dia dan sekolah lainnya. Pada usia 13 tahun, guru sekolah Jason sangat kagum dengan permainan dan bakat Jason, kemudian memintanya untuk mempimpin sebuah Jazz Ensemble.
Tepat pada usia 14 tahun Jason menghabis semua waktunya untuk berlatih dan meramu komposisi musik dia sendiri. Waktu itu Jason juga sempat belajar teknik arpeggio yang dalam dengan Dave Creamer.
Pada usia 16 tahun, permainan dan teknik Jason telah mencapai tingkat yang sangat tinggi. Akhirnya Jason mencoba mengirim demo rekaman 45 menitnya ke produser Mike Varney (bos Shrapnel Records. Jason memainkan 2 karya Niccolo Paganini (klasik) dan 2 lagu blues. Sebagian besar dari rekaman tersebut hanyalah improvisasi di chord yang sederhana, tetapi Jason memainkan teknik counterpoint dengan menggunakan volume gitarnya. Menurut Jason teknik ini adalah ide yang konyol, tetapi justru Mike Varney menganggap itu adalah ide yang cemerlang.
Tidak lama setelah Mike Varney menemukan Marty Friedman di bar, Jason disuruh menghubungi Marty. Akhirnya Jason datang ke rumah Marty di San Fransisco dan bermain (nge-jam) setiap harinya. Mereka sangat banyak memainkan blues dan selalu memainkan harmoni yang manyatukan musik mereka berdua. Marty & Jason saling belajar satu sama lainnya.
Pada tahun itu juga Marty Friedman dan Jason Becker membentuk group band pertama mereka: "Cacophony" yang mengegerkan dunia gitaris shredder. Album pertama mereka adalah "Speed Metal Symphony" dan album keduanya adalah "Go Off!". Anda dapat melihat betapa hebat kemampuan mereka memadukan kedua warna musik yang mereka miliki, Marty & Jason masih dapat saling mengiringi dan menjaga harmoni permainannya dalam kecepatan yang tinggi. Cacophony sendiri banyak membuat konser terutama di negara Jepang, Jason bahkan sempat mendemonstrasikan permainan dalam lagu "Eruption" (Van Halen) yang cukup sulit dengan menggunakan 1 tangan kiri dan tangan lainnya sambil memainkan yoyo!
Marty & Jason memang kompak, sebelum album "Go Off!" diluncurkan, mereka juga merelease sepasang album solo: Jason Becker dengan solo album "Perpetual Burn" dan Marty dengan solo album "Dragon's Kiss". Setelah menyelesaikan tour "Go Off!", Marty & Jason memutuskan untuk solo karir dan mencari band yang mangangkat nama mereka. Ketika "David Lee Roth" (ex-Van Halen) memilih gitaris barunya, Jason memainkan sekian banyak lagu Van Halen dengan gaya dia sendiri seperti Hot For Teacher, Yankee Rose dan Skycraper (rekaman dapat didenger di website resmi JasonBacker.com).
Akhirnya Marty berhasil terpilih sebagai gitaris group band thrash yang bergengsi: "Megadeth" dan Jason sendiri berhasil terpilih sebagai gitaris "David Lee Roth" (ex-Van Halen) menggantikan posisi gitaris besar: Steve Vai dan Eddie Van Halen. Mulai sejak itu nama Marty & Jason menjadi besar, berbagai majalah gitar terkemuka di USA seperti Guitar World, Guitar Practising Musician, Guitar Player dan lainnya memuji kemampuan bermain mereka.
Bersama David Lee Roth, Jason mengisi seluruh gitar utama di album "A Little Ain't Enough". Jason semakin menjadi sorotan di dunia gitar dan mulai tour bersama group bandnya David Lee Roth. Pada saat berusia 19 tahun, Jason merekam lagu blues Bob Dylan "Meet Me In The Morning", tiba-tiba Jason merasakan tangan kanannya semakin melemah dan nyaris tidak dapat digerakkan. Akhirnya lagu blues ini dimainkan dengan whammy barnya tanpa menggunakan vibrato bending sama sekali.
Lemahnya tangan kanan Jason bahkan menyebabkan dia tidak dapat meneruskan tour bersama group bandnya David Lee Roth. Tidak disangkanya setelah dicheck, Jason terkena penyakit lumpuh ALS yang menyebabkan semua urat syaraf Jason berhenti berfungsi. Selama 6 tahun lebih Jason lumpuh sehingga tidak dapat memainkan gitarnya lagi, hanya jari kirinya yang dapat digerakkan. Jason tidak dapat berjalan, makan maupun berbicara.
Ternyata keajaiban Tuhan hadir, Jason yang sudah hampir lumpuh total tersebut berhasil menulis lagu berkat tangan kirinya yang masih dapat menggerakkan mouse komputer. Itu berarti Jason menulis lagu dengan pikirannya tanpa menyentuh gitar kesayangannya! Tak lama kemudian Jason mengeluarkan album solonya yang kedua berjudul "Perspective". Berhubung Jason sendiri tidak dapat memainkan gitarnya di album "Perspective" ini, maka permainan gitar Jason diganti oleh gitaris country rock yang cukup terkenal bernama "Michael Lee Firkins" dibantu oleh teman-teman lainnya.
Walaupun pada album ini Jason hanya menulis dengan pikirannya bukan berarti hasil karyanya tidak berkualitas lagi. Anda bisa simak sendiri karya Jason yang sangat rumit di album ini dengan judul "Seranna" dan "End Of The Beginning". Setiap lagunya mencerminkan semangat (innerfire) Jason Becker untuk hidup/sembuh kembali. Dengan tegasnya Jason menuliskan di cover album keduanya "Perspective", bahwa penyakit ALS hanya dapat melumpuhkan organ tubuh dan suaranya tetapi tidak dapat melumpuhkan pikiran dan musiknya.
Tahun demi tahun telah berlalu, penyakit Jason semakin parah dan kini Jason hanya dapat menggerakkan bola matanya. Jason masih belum putus asa, ayah Jason memutuskan untuk menggunakan teknologi komputer Macintosh yang didesign khusus untuk orang cacat. Dengan menggunakan perangkat Macintosh ini, Jason dapat menggerakkan mouse komputer dengan gerakan matanya! Direncanakan album ketiganya akan ditulis dengan gerakan mata Jason.
Dapat Anda bayangkan betapa tingginya semangat Jason memperjuangkan musiknya. Banyak sekali gitaris terkenal seperti Eddie Van Halen, Marty Friedman, Paul Gilbert, Vinnie Moore, dll yang salut terhadap perjuangan Jason dan mengunjungi rumahnya. Akhirnya salah fans Jason mengajukan ide kepada Amy Becker (kakak ipar Jason) untuk membuat sebuah album tribute untuk Jason Becker. Ide ini ternyata berjalan dengan baik, keluarga Jason menghubungi perusahaan-perusahaan rekaman yang bersedia men-sponsorin rekaman ini dan gitaris-gitaris yang bersedia membantu project album tribute ini.
Dalam waktu 3 bulan, perusahaan rekaman ""Lion Music" menyetujuinya. Marty Friedman sebagai sahabat dan pasangan Jason dalam group band Cacophony menjadi gitaris pertama yang menyetujui ide album tribute ini.
Ternyata hasilnya di luar dugaan, artis-artis terkenal berikut ini bersedia membantu rekaman tribute ini secara sukarela: Eddie Van Halen, Marty Friedman, Paul Gilbert (ex-Mr.Big), Vinnie Moore, Kee Marcello (ex-Europe), Joe Lynn Turner (ex-Deep Purple), Neil Zaza, Anders Johansson (ex-Yngwie Malmsteen), Chris Poland (ex-Megadeth), Jeff Watson (ex-Night Ranger), Stephen Ross, James Byrd, Matt Bissonette, Mark Boals, Ron Thal, Joy Basu, Alex Masi, Lars Eric Mattsson, James Kottak, Ron Keel, Ted Poley, Stevie Salas, Jeff Pilson, ,Phantom Blue, dll.
Album tribute ini telah selesai dan akan diluncurkan pada hari ulang tahun Jason tgl 22 July 2001 ini. Album ini dapat diorder di website: ""Lion Music" dan video pembuatan album ini dapat ditonton di http://www.angelfire.com/hi4/overandover/Jason.html
Semua keuntungan yang diperoleh dari album tribute ini akan disumbangkan kepada keluarga Jason untuk biaya pengobatannya. Jason Becker memang sebuah legenda gitaris dan inspirasi murni untuk semua gitaris!
JIMI HENDRIX
"Sang Dewa Gitar
Nama Asli: James Marshall Hendrix
Tempat/Tgl Lahir: Seattle, 27 November 1942
Gaya Permainan: Blues & Rock
Group Band: Jimi Hendrix Experience, Band of Gipsy, The Velvetones
Pengaruh musikal: Bob Dylan, B.B. King, Muddy Waters, Howlin' Wolf, Buddy Holly, dan Robert Johnson
Gitar Yang Digunakan: Fender Stratocaster
Efek : Vox Clyde McCoy wah pedal, Roger Mayer Octavia, Dallas Arbiter Fuzz Face
Terlahir dengan nama Johnny Allen Hendrix yang kemudian diganti menjadi James Marshall Hendrix oleh ayahnya, James "Al" Hendrix. Jimi semasa kecilnya sering berpura-pura menjadi gitaris setelah menyaksikan penampilan B. B. King. Ia menggunakan ukulele sebagai gitarnya. Melihat ketertarikan Jimi pada gitar, kemudian ayahnya membelikan dia sebuah gitar second hand seharga 5 dollar pada saat ia berusia 16 tahun. Ia pun bergabung dengan grup band pertamanya, The Velvetones yang hanya bertahan selama 3 bulan. Pada musim panas berikutnya ayahnya membelikan gitar elektrik Supro Ozark 1560 S. Kemudian ia bergabung dengan band The Rocking Kings.
Tahun 1961 ia meninggalkan Inggris untuk hijrah ke Amerika Serikat. Ia menjadi salah satu prajurit United States Army. Namun sebuah cedera yang ia dapatkan saat terjun payung memaksanya batal untuk menjadi prajurit. Ia pun mulai menjadi gitaris cabutan dengan nama Jimmy James. Disini ia bertemu Little Richards dan kemudian membentuk bandnya yang bernama Jimmy James and The Blue Flames. Awal tahun 1965, Jimi bermain dalam sebuah acara kecil di kawasanGreenwich Village . Dalam sebuah jam session kecil dengan bassis grup Animal, Chas Candler. Chandler sangat terperana melihat permainan Jimi. Hingga setahun kemudian ia mengajak Jimi untuk kembali ke London dan membentuk band mereka dengan memasukkan drummer Mitch Mitchel. Chas Candler sendiri lebih memilih menjadi manager dan posisi bassis diisi oleh Noel Redding. Band tersebut diberi nama Jimi Hendrix Experience dan mulai menjadi pembicaraan di London sepanjang tahun 1966.
Single pertamanya, Hey Joe berhasil masuk kedalam Top UK Charts selama 10 minggu. Melihat antusiasme yang bagus, Jimi cs segera merelease album Are You Experienced?. Dengan memuat nomor-nomor seperti Purple Haze, The Wind Cries Mary, Foxey Lady, Fire, dan Are You Experienced? di masa mendatang, album ini merupakan album rock terpopuler sepanjang masa. Selain itu, album tersebut menjadi sangat fenomenal dan meroketkan nama Jimi Hendrix. Setiap penampilannya selalu ditonton ratusan bahkan ribuan orang.
Sukses album pertama membuatnya segera merampungkan album berikutnya, Axis: Bold As Love pada tahun 1968. Di album ini ia berusaha keras mengeksplorasi permainan gitarnya. Ia kemudian kembali ke Amerika untuk membangun studionya yang bernama Electric Lady Studio yang berlokasi di kota New York.
Bulan Agustus 1969, Jimi Hendrix tampil dalam salah satu event musik terbesar di Amerika, Woodstock. Kali ini ia tidak membawa nama Experience, tetapi bersama Gypsy Sun & Rainbows yang juga menampilkan Mitch Mitchell, Billy Cox, Juma Sultan, dan Jerry Velez. Namanya semakin berkibar sebagai gitaris nomor satu dunia. Semua penonton yang menyaksikan permainan gitarnya begitu terpukau. Ia menampilkan aksi solo gitar yang dirangkai dengan aksi panggung yang liar seperti memetik senar gitar dengan menggunakan gigi, membakar gitar, memainkan feedback, distorsi, dan aksi merusak gitar lainnya. Setelah itu ia membentuk grup baru yang bernama Band of Gipsy dan melepas album Hendrix: Live At The Fillmore East in 1999. Setahun berikutnya ia kembali membentuk Jimi Hendrix Experience dan merampungkan album yang berjudul First Rays Of The New Rising Sun. Namun sebuah tragedi menyebabkan ia tak bisa merasakan hasil jerih payahnya dalam album tersebut. 18 September 1970 ia ditemukan tewas. Di sampingnya ditemukan sejumlah pil tidur. Polisi mengatakan ia tewas akibat overdosis. Penampilan terakhirnya sebelum tewas yaitu bersama band asal Amerika yang bernama War di Ronnie Scott's club, London.
Semua orang tidak akan menolak apabila dikatakan bahwa ia adalah pelopor dan inspirator terbesar dalam permainan gitar yang berkembang di abad ke-20. Karya-karyanya selalu menjadi referensi para gitaris-gitaris baik yang masih pemula maupun yang sudah master sekalipun. Ia yang mempopulerkan trik-trik bermain gitar elektrik seperti Feedback dan distorsi yang akhirnya dipakai oleh semua gitaris yang menggunakan gitar elektrik dimasa depan. Sudah tak terhitung banyaknya gitaris yang menjadikannya sebagai influence musik terbesar mereka. Nama-nama seperti Brian May, Yngwie Malmsteen, Ritchie Blackmore, Steve Lukather, Eric Clapton, Slash, Joe Satriani, Paul Gilbert, dan Steve Vai hanyalah sedikit dari gitaris-gitaris yang terinfluence permainannya. Bukan hanya permainan gitarnya saja yang banyak dicontek, tetapi lagu-lau karyanya seperti Little Wing, Voodo Child, dan Red House menjadi lagu-lagu yang paling sering dibawakan baik dalam bentuk penampilan Live maupun rekaman. Dalam setiap voting atau polling di majalah-majalah, ia selalu terpilih sebagai The Greatest Guitarist All Time.
"Steve Vai: selama Joe Satriani tetap berkarya, saya akan tak akan kehilangan inspirasi
Nama Lengkap: Joe Satriani
Website Resmi: Satriani.com
Tempat/Tgl Lahir: 15 Juli 1956 di Westburry, New York, USA
Group Band Saat Ini: Joe Satriani
Group Band Sebelumnya: The Squares
Pengaruh: Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore
Gitar: Ibanez JS Series
Keahlian: Tapping, Alternate Picking, dll
Joe Satriani, pertama kali belajar gitar pada saat berumur 14 tahun. Pada umur 15 tahun, Joe sudah mengajar gitar (selama 3 tahun) kepada beberapa muridnya yang antara lain adalah Steve Vai, Kirk Hammet (Metallica) dan Larry LaLonde (Primus). Dapat dibayangkan betapa tekunnya dan cepatnya Joe mendalami permainan gitarnya.
Sambil mengajar di Second Hand Guitar, Berklee, Joe merilis albumnya yang pertama tahun 1986 yang berjudul Not Of This Earth. Tahun berikutnya, Surfing With The Alien dirilis dan mendapatkan gold dan platinum sales. Tahun 1989 Surfing in a Blue Dream pun dirilis dan mencapai angka 750.000 keping untuk penjualannya dan masuk ke nominasi Grammy Awards. Tahun 1992 The Extremist dirilis yang juga masuk nominasi Grammy Awards dan mencapai peringkat 24 di Billboard chart.
Tahun berikutnya, Time Machine (dobel CD) dirilis. Di tahun 1995 album yang berjudul Joe Satriani dirilis dan lagu My World masuk nominasi Grammy Awards. Tahun 1998 Joe merilis albumnya yang ke delapan berjudul Crystal Planet.
Di tahun 2000 Joe merilis album Engines Of Creation. Di album ini Joe melakukan eksperimen dengan rekaman menggunakan rhytm-rhytm yang dibuat di komputer. Tahun 2001 Joe merilis album live nya Live in San Fransisco.
Selain merilis album solonya, Joe Satriani juga merupakan penggagas diadakannya G3. Bersama Steve Vai, Joe sudah beberapa kali mengadakan konser G3 dengan dewa gitar lainnya seperti Eric Johnson (1996), Adrian Leggs, Kenny Wayne Shepherd dan Robert Fripp (1997), Michael Schenker dan Uli John Roth dengan Brian May sebagai Guest Star untuk show di London dan Patrick Rondat di Perancis (1998) dan John Petrucci (2001).
Joe Satriani juga berpartisipasi dalam proyek Merry Axemas-nya Steve Vai dan memainkan satu lagu Silent Night yang di aransemen ulang dan juga pernah mengisi posisi gitar untuk Deep Purple di tahun 1990an.
Setelah Engines of Creation album seperti apalagi yang akan dirilis Joe Satriani berikutnya? Kita nantikan saja!!
"Gitaris Yang Suka Liar Di Panggung"
Nama Asli: Johannes Paul Ivan
Tempat/Tgl Lahir: Surabaya, 3 Januari 1971
Website Resmi : www.jpixxx.com Gaya Permainan: Rock
Group Band Sebelumnya: Big Panzer, Lost Angels, Boomerang
Pengaruh musikal: Jimmy Page, Jimi Hendrix, Joe Satriani, Kiss
Gitar Yang Digunakan: Gibson Les Paul
Sejak SMP Ivan sudah bisa bermain gitar. Ia sering melihat permainan gitar Lucky (nantinya gitaris Power Metal). Gitar pertamanya adalah merk Yamaha yang dibeli dengan harga Rp. 100.000 dimasa itu. Semenjak saat itu ia terus bermain gitar dan berniat untuk menjadi seorang gitaris rock.
Ivan pun membentuk band bersama Henry yang bernama Radd. Kemudian Ivan sempat bergabung dengan beberapa band Surabaya seperti Buldozer. Kemudian bersama Big Panzer sempat merilis 2 single dalam album INDONESIAN ROCK & METAL produksi Harpa Records tahun 1990.
Pada tahun 1991, Ivan kembali lagi bertemu dengan Henry di group LOST ANGELS yang merupakan cikal bakal BOOMERANG. Demi memperoleh kontrak rekaman, ia bersama bandnya mengikuti Festival Rock Log Zhelebour pada tahun 1993. Penampilan ia dan rekan-rekan berhasil memancing perhatian sang produser Log Zhelebour pemilik label Loggis Records. Akhirnya Boomerang mendapatkan kontrak.
Bersama Boomerang telah merilis album-album berikut : Boomerang (1994), Kontaminasi Otak 1995, Disharmoni (1996), Segi Tiga (1998), Hard and Heavy (1999), X'travaganza (2000), Terapi Visi dan album baru di tahun 2005 Urbanoustic. Kini ia telah menjadi salah satu gitaris rock yang terpandang di Indonesia. Ciri khasnya adalah rambut kriting, gondrong, liar dipanggung, dan menenteng Gibson Les Paul. Menurutnya dalam bermain gitar ia selalu mencoba memahami bagaimana cara Jimi Hendrix bermain gitar yang menurutnya merupakan satu dari sedikit gitaris yang bisa bermain di luar kepala. Meski terkadang ia tidak sadar bahwa permainannya di lagu-lagu tertentu terinvasi pengaruh dari gitaris-gitaris idolanya. Hal itu diakui oleh Ivan sendiri.
Selain aktif bersama Boomerang, ia juga ikut membantu pembuatan album band-band lain seperti Sngkenken (grup hard core dari Surabaya), dan Black Forest (band alternatif ska). Dalam memilih gitar, ia juga termasuk gitaris yang maniak menggunakan Gibson Les Paul. Namun ia juga pernah dikontrak oleh Fender sebagai artis yang tampil dalam acara perayaan 50 tahun Fender Stratocaster di beberapa kota besar di Indonesia bersama gitaris-gitaris lainnya seperti Tjahyo Wisanggeni, Andry Franzy, Rama Satria, dll. Di acara itu ia menggunakan sebuah gitar Fender. Ia juga tampil dengan penampilan baru rambut re-bondingnya yang menurutnya membuat ia makin muda kembali.
Namun selain itu ia juga tampil cukup lain dalam album terbaru Boomerang. Ia yang dulu menginginkan musik Boomerang lebih keras lagi, kini malah menampilkan lagu-lagu yang lebih ballad dari sebelumnya. Mungkin hal itulah yang menjadi salah satu penyebab ia untuk memutuskan hengkang dari Boomerang
"Salah satu gitaris progressive yang paling popular"
Nama Lengkap: John Peter Petrucci
Website Resmi: JohnPetrucci.com
Group Band Sebelumnya: Majesty
Gitar: Ernie Ball Musicman, Ibanez
Tempat Lahir: Long Island, New York 12 Juli 1967
Pengaruh: Steve Morse, Allan Holdsworth, Yngwie Malmsteen, Metallica, Eddie Van Halen
Zodiac: Cancer
Tempat Tinggal: New York
Status: Menikah
Keahlian: String Skipping, Chromatic Scales, Arpegio, Matrix Modulation, dan lain-lain.
John besar di Long Island, tepatnya diKing park , dimana dia, john myung & Kevin moore bersekolah bersama. John mulai Belajar gitar ketika masih berumur 12 tahun (sebelumnya dia pernah belajar ketika berumur 8 tahun tetapi menyerah ketika Dia melihat kakak perempuannya harus begadang tiap malam belajar main organ. Dia tidak merencanakan untuk menjadi seperti Itu, Dia belajar gitar sepulang sekolah dan akhirnya dia menjadi tidak tertarik lagi). Namun dia mulai banyak terpengaruh Oleh permainan gitar dari gitaris semacam yngwie malmsteen, randy rhoads, iron maiden, steve ray Vaughn, dan grup besar Semacam yes, rush, Dixie dregs dan lain lain dia mulai bertekad untuk mencapai level permainan seperti mereka.
Sebagaimana kemunculan musik trash metal yang membuat John tertarik, maka John juga memperluas influence nya dengan Mendengarkan Metallica & Queensryche. John merasa membutuhkan tantangan yang lebih dalam tehnik guitar oleh karena itu Dia banyak mengadaptasi hammering speed & melodic style dari gitaris-gitaris seperti Steves (Steve Morse & Steve Vai), The Als (Allan Holdsworth & Al Dimeola) Mike Stern, Joe Satriani, Neal Schon & Eddie Van Halen.
Pendidikan musiknya dimulai dengan berbagai kelas teori musik yang dia ambil ketika high school. Dia belajar secara otodidak, tetapi Dia sempat menerima beberapa pelajaran gitar yang dia ambil ketika dia masuk ke Berklee College of Music di Boston, dimana dia Mempelajari komposisi jazz dan harmoni. Ketika di Berklee John Petrucci dan John Myung yang juga belajar di berklee bertemu dengan Mike Portnoy, dan mereka mulai membuat band yang diberi nama Majesty yang nantinya kemudian berganti nama menjadi Dream Theater. John sudah merekam 7 album dengan Dream Theater, dan dia juga banyak terlibat dengan beberapa proyek sampingan seperti Liquid Tension Experiment Dengan Tony Levin, Age of Impact, dan bahkan game Sega Saturn yang disebut Necronomicon, dan juga terakhir dia terlibat dalam proyek G3 Bersama Joe Satriani dan Steve Vai. Kecintaan dia pada menulis lirik dikombinasikan dengan gaya komposisi yang unik dari progressive fusion Mengasah bentuk musik dari Dream Theater.
John tinggal bersama istrinya Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan Kiara di New York. Ketika dia tidak bermain gitar dia banyak menghabiskan Waktunya dengan istri dan anak-anaknya dengan bermain skating, bersepeda, berolahraga dan menontong film.
John sedang merencanakan membuat solo albumnya yang pertama. Lagu-lagu barunya yang dia mainkan ketika bersama G3 juga akan ada di solo album tersebut. Jaws of Life (sebelumnya I.B.S.), Damage Control and Glasgow Kiss. Dia melibatkan beberapa musisi seperti Dave LaRue pada bass, Dave DiCenso dan Tony Verderosa pada drum
Gitaris rock yang kental akan warna flamenco
Nama : Kiki Noval
Tempat / Tanggal Lahir : Serang, Banten / 29 Januari 1971
Style : Flamenco, Rock, Heavy Metal, Jazz, Bossanova, Fusion, Klasik
Gitar : Yamaha CG180 (akustik nylon), ESP elektrik
Band Sebelumnya : Rajawali
Pengaruh Musikal : Al di Meola, Paul Gilbert, Jason Becker, Eet Sjahranie, Yngwie Malmsteen,
Kiki Noval merupakan satu-satunya gitaris Indonesia yang menelurkan album flamenco. Sebelumnya ia lebih dulu dikenal pada penghujung tahun 1999 sebagai gitaris dari band heavy metal, Rajawali. Ia juga sering dikenal dengan sebutan Kiki Unyil.
Ia lahir di keluarga yang sangat menghargai musik. Ayahnya juga pemain gitar, sedangkan ibunya adalah seorang penyanyi. Ketika berusia 6 tahun ia menyaksikan pamannya memainkan musik pop dengan gitar. Sejak saat itu ia mulai mempelajari instrumen tersebut dengan dasar-dasar musik pop dan klasik. Kemudian ia mengasah ilmu gitar klasiknya di Kawai Music School selama 2 tahun. Tahun 1990 ia melanjutkan sekolah musiknya keCollege of Notre Dame di Bellmont , California . Ia juga belajar gitar elektrik di Blue Bear Music School , San Francisco, dibawah instruktur jazz, Jeff Massanari. Tahun 1994 kemudian Kiki melanjutkan pendidikan musiknya di GIT.
Di tahun 2003 Kiki mengeluarkan album solo perdananya yang sangat kental unsur flamenconya meski ia juga mencampur dengan bumbu-bumbu bossanova. Album perdana ini ia beri judul Journey To The West yang dirilis dibawah label Platinum Records. Di album ini ia sendiri mengaransemen dan memainkan seluruh part gitarnya. Tiga tahun kemudian kembali ia merilis album solo ke-2nya Lust For Peace yang masih bernuansa latin. Namun kali ini ia juga menggandeng maestro gitar Indonesia, Eet Sjahranie, untuk ikut tampil pada salah satu lagu yang berjudul The Magnificent Five.
"Shredder Pelopor Gitaris Trash Metal"
Nama Asli : Kirk Lee Hammett
Tempat/Tgl Lahir : San Francisco, California / 18 November 1962
Gaya Permainan : Metal
Group Band terdahulu : Exodus
Group Band sekarang : Metallica
Pengaruh musikal : Ace Frehley, Eddie Van Halen, Jimi Hendrix
Gitar Yang Digunakan : ESP KH signature series, ESP Spider, ESP Flying-V, ESP Mummy, Jackson Randy Rhoads model,
Amply : Mesa Boogie Tremoverb 2x12 Combo Amp, Mesa Boogie Triaxis Pre-Amp, Mesa Boogie Strategy 400 Stereo power Amp, Mesa Boogie 4x12 Speaker Cabinet, Mesa Boogie 2x12 Speaker Cabinet, Mesa Boogie Dual Rectifier Amp, Marshall
Senar : Ernie Ball (010)
Kirk mulai tertarik pada musik setelah sering mendengar kakak laki-lakinya memutar musik-musik Kiss, UFO, Led Zeppeline, dan Jimi Hendrix. Setelah mendengar permainan gitar Ace Frehley, ia langsung tergila-gila dengan musik-musik Kiss dan kemudian membeli album Kiss. Hal itu membuatnya mulai mempelajari gitar pada usia 15 tahun. Ia mulai rajin mengutak-atik gitarnya untuk mendapatkan sound yang sesuai dengan keinginannya.
Demam Van Halen yang melanda Amerika pada tahun 1978 rupanya berpengaruh juga terhadap Kirk. Ia menjadi semangat untuk membentuk band rock bernama Exodus. Kemudian pada bulan April 1983, Kirk mendapat telpon dari James Hetfield (gitaris sekaligus vocalis Metallica) yang menginginkan agar Kirk segera terbang ke New York untuk diaudisi menjadi gitaris baru Metallica menggantikan Dave Mustaine yang keluar (kemudian membentuk Megadeth). Kirk pun keluar dariCalifornia dan berangkat ke New York . Akhirnya Kirk bergabung dengan James Hetfield, Lars Ulrich, dan Cliff Burton dalam Metallica.
Album debut Metallica berjudul Kill 'em All dengan cepat melambungkan nama Metallica. Album ini masih terasa pengaruh Iron Maiden dan Judas Priest. Warna Iron Maiden misalnya terdengar di lagu Hit The Lights. Namun permainan power chord yang ditampilkan James dan speed solo gitar yang ditampilkan Kirk membuat Metallica memiliki warna tersendiri.
Setelah merilis Kill 'em All, Kirk kemudian belajar gitar dengan maestro gitar yang kemudian juga menjadi salah satu dewa gitar terkemuka dunia, Joe Satriani di Beerklee College of Music. Selain Kirk, murid-murid Joe Satriani lainnya adalah Steve Vai dan David Bryson (Counting Crows). Setelah itu ia dan Metallica merilis album Ride The Lightning pada tahun 1984.
Album berikutnya Master of Puppetts menjadi salah satu album tersukses Metallica dimana terdapat banyak hits yang makin mempertegas warna musik Metallica seperti Master of Puppetts, Sanitarium, Battery, dan sebuah lagu instrumental Orion. Setelah kemunculan album ini, bisa dibilang makin banyak gitaris muda yang mengcopy gaya permainan Kirk Hammett. Kemudian tahun 1988 sebuah album yang makin membuat Metallica mendunia, and Justice For All yang didalamnya terdapat lagu hits One.
Album-album selanjutnya, Metallica (Black Album) memperoleh angka penjualan yang fantastis. Konon terjual sebanyak 20 juta copy diseluruh dunia. Kemudian album Load (1996), Reload (1997), S&M (1999), dan St. Anger (2003) meski tak pernah sesukses album-album Metallica terdahulu (kecuali S&M) namun cukup untuk memperkuat eksistensi Kirk dan juga bandnya didunia musik. Bahkan pada tahun 2003 MTV memberi gelar MTV Icon pada Metallica atas kontribusinya terhadap dunia musik.
Dalam menggarap sebuah lagu-lagu Metallica, rata-rata Kirk menulis sampai 40 buah solo gitar. Meski dalam pembuatan lagu-lagu Metallica lebih didominasi oleh James Hetfield dan Lars Ulrich, namun kontribusi Kirk tak bisa dianggap remeh. Ia lah yang memasukkan permainan shredd kedalam musik-musik Metallica. Kirk juga berkali-kali terpilih sebagai gitaris terbaik versi majalah, dan baru-baru ini terpilih sebagai salah satu kandidat Greatest Metal Guitarist All Time di salah satu majalah terkemuka. Selain itu ia juga dibuatkan gitar signaturenya oleh pabrik gitar ESP.
Nama Lengkap : Ramah Handoko
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 6 November
Gaya Permainan : ROCK!!
Group Band sekarang : SeurieuS
Pengaruh musikal : Michael Schenker, Ritchie Sambora, Eddie van Halen
Gitaris yang dikagumi : Eet Syahranie, Pay, Boris (Flower, Nugie, Opie),Steve Vai, Joe Satriani, Slash, Nuno Bettencourt, Mick Marsh, CC Devils, dll
Album Monumental : The Best of Scorpions (Scorpions), The Best of Bon Jovi (Bon Jovi)
Band Favorit : Van Halen, Extreme, Skid Row, Guns N' Roses, Whitesnake, Motley Crue, Europe
Gitar Yang Digunakan : Wolfgang archtop n special, 2 Jackson reversed, dinky n soloist custom, N2
PickUp : Bill Lawrence L500
Efek : POD XT Pro, Power Marshall 9060, plus BOSS PS-5 bwt harmonizernya
Koko pertama kali mempelajari gitar saat masih duduk di bangku SMP kelas 1. Belajar dari teman-teman yang suka ngamen, akhirnya ia tertarik untuk membeli gitar akustik untuk belajar lagu-lagu. Kemudian ia menyaksikan permainan Boris yang merupakan gitaris band Flower. Sejak saat itu ia selalu menyaksikan penampilan-penampilan Boris diatas panggung hingga SMA. Borislah yang kelak menjadi penyemangat Koko untuk terus belajar gitar. "dia itu kakak kelas gue di SMA dulu, dan dia kalo ada pensi pasti manggung dan setiap dia membawakan sebuah lagu hits di panggung pasti pulangnya gue ikutan pengen bisa lagu yang dia bawain.. itu terjadi sejak gue SMP.. jadi sampe gue SMA selalu tidak pernah melewatkan Boris perform", ujarnya.
Setelah masuk kuliah tingkat pertama, ia mendapatkan gitar elektrik pertamanya merk Maison yang merupakan hadiah ulang tahun dari ayahnya. Tadinya ia masih bingung cara belajar gitar untuk ke tingkat yang lebih advance, tapi kebetulan ia ketemu dengan teman kuliah bernama Mas Fabilazuardi yang jago main gitar, apalagi soal membawakan lagu Van Halen yang tidak ada cacadnya. Mulailah Koko belajar fingering, baca tablature. Namun karena kesulitan membaca tablature, akhirnya ia mulai mencari riff-riff gitar sendiri.
Tak lama kemudian ia bergabung dengan SeurieuS. Menurutnya, ia bisa bergabung dengan Seurieus cuma karena sudah punya gitar, fx dan crybaby sendiri. Seurieus sendiri terbentuk pada akhir tahun 1994. Ia pernah sempat absen dari Seurieus dan bergabung dengan sebuah grup beraliran Top 40. Namun grup itu cepat bubar lantaran permainan Koko yang terlalu ngeROCK.
Secara pribadi, ia mengakui bahwa permainannya masih belum baik dan masih terus berusaha mengejar permainan dari 2 gitaris Indonesia yaitu Pay dan Eet. Hal tersebut baginya sangat sulit diikuti karena kedua orang tersebut skillnya sangat pesat berkembang. Terutama ia ingin bisa membuat riff-riff gitar yang luar biasa seperti yang biasa ditampilkan oleh Pay dan Eet. Akan tetapi riff yang paling sering dimainkan adalah riff milik Eddie Van Halen yang sangat sreaming dan bluesnya selalu hadir.
Pada tahun 2000, SeurieuS mendapatkan kontrak dengan Sony Music Indonesia untuk tampil dalam album kompilasi Alternative Plus dengan hits Tukang Jamu. Namun hubungan kontrak dengan pihak Sony tidak berlanjut dan ia bersama rekan-rekan bandnya memutuskan untuk merelease album perdananya secra indie label dibawah bendera GeusRieut Records. Segeralah mereka merelease album perdana yang berjudul ROCKS BANG-GET pada tahun 2003. Album itu Menjagokan hits single Musik Jazz yang sangat atraktif meski kurang mendapat sambutan yang antusias dari masyarakat.
Tahun 2004, SeurieuS ikut tampil dalam album kompilasi Persib 2. Album ini merupakan sebuah album yang ditujukan untuk klub sepakbola Persib Bandung. SeurieuS menyumbangkan lagu berjudul Sihung Maung Bandung. Setelah itu bersama bandnya langsung merilis album ke-2 berjudul Rocker Juga Manusia kali ini ditangani oleh Abdee gitaris Slank. Dengan single pertamanya Rocker Juga Manusia kali ini mendapat sambutan yang bagus. Bahkan lagu tersebut menjadi jawara di berbagai radio- radio nasional.
Nama Lengkap: Marty Friedman
Website Resmi: MartyFriedman.com
Group Band Sebelumnya: Megadeth, Cacophony, Deuce, Vixen & Hawaii
Gitar: Ibanez SZ model, Jackson Kelly Marty Friedman Signature Series, Ibanez & Fernandes
Tempat Lahir: Washington, D.C - USA
Pengaruh: Musik Jepang, Frank Marrino, Uli Jon Roth, Neil Geraldo, Brian Setzer & Brain May
Zodiac: Sagittarius
Tempat Tinggal: Jepang
Saudara: 1 adik perempuan bernama Jill
Tinggi: 5’7 feet
Berat: 125 lbs
Mata: Coklat
Rambut: Coklat Tua
Status: Waiting for Febby Lawrence :p
Keahlian: Note Selection, Japanese/Exotic Scale, Blues, dll.
Hampir semua gitaris menilai bahwa permainan gitar yang baik adalah yang memberikan rasa/feel yang baik, speed/kecepatan bukanlah segala. Marty Friedman merupakan dewa gitar yang paling melodius dan paling berhati-hati dalam pemilihan nada (Note Selection). Seperti yang diutarakan gitaris Jason Becker bahwa setiap detik, setiap nada yang dimainkan Marty mencerminkan penjiwaan yang sangat mendalam. Semua ini dapat Anda rasakan sendiri ketika Anda memainkan salah satu dari lagu Marty.
Marty diakui dunia dengan solonya yang tematik. Album solonya "Scenes" menjadi Album Instrumental Terbaik ke-2 tahun 1993, sekaligus menjadi Gitaris Terbaik nomor 2 tahun 1993 atas solonya pada lagu "Symphony Of Destruction" (Megadeth). Sebelumnya Marty juga banyak menerima penghargaan award dari International Reader's Polls yang mensejajarkan dirinya dengan gitaris kelas dunia lainnya.
Marty Friedman sudah rekaman sejak 1980 bersama group band pertamanya Deuce, namun baru terkenal di dunia musik ketika ia bergabung dengan salah satu group band terbesar: "Megadeth" pada tahun 1990. Sungguh sebuah perjuangan yang berat bagi Marty untuk bergabung dengan Megadeth. Konon ketika Megadeth memilih calon gitaris barunya, Marty membawa perlengkapan gitarnya satu mobil truk untuk meyakinkan bahwa dia serius. Namun di luar dugaan Megadeth justru Megadeth bertambah besar berkat masuknya warna musik yang diusung oleh Marty.
Menonjolnya pengaruh Marty Friedman dapat dirasakan pada album "Rust In Peace" (Megadeth). Tahun lalu Marty memutuskan untuk meninggalkan group band Megadeth yang telah didukung lebih dari 1 dekade (10 tahun), yang kemudian diganti posisinya oleh gitaris Al Pitrelli. Kini Marty baru saja menyelesaikan album solo terbarunya dengan judul "Music For Speeding", yang kini telah beredar di Jepang dengan 2 bonus tracks. Album baru ini baru akan beredar di seluruh dunia bulan Februari atau Maret 2003. Warna musik Marty di album baru ini sudah jauh lebih modern dibandingkan album sebelumnya, di mana mixing yang dilakukan di album ini sudah sangat bagus sekali. Sejak tahun 2003 ini Marty telah pindah ke Jepang dan mencoba menjadi warga Jepang selama 1 tahun ini.
Marty sendiri sudah cukup mengegerkan dunia gitaris pada tahun 1987 sebagai pemain gitar tercepat di dunia ketika dia bergabung dengan Jason Becker dalam group band Cacophony. Marty & Jason Becker dipertemukan oleh produser Mike Varney. Mike Varney menemukan Marty di bar & Jason Becker melalui rekaman demonya, akhirnya Mike Varney mencoba untuk menyatukan musik Marty yang berbau Jepang dan Jason Becker dengan pengaruh musik klasiknya yang kental. Kemudian terbentuklah group band Cacophony dengan 2 album yang menderu-deru yang sangat disegani oleh para shredder dunia yaitu "Speed Metal Symphony" (1997) dan Go Off! (1998).
Tidak dapat dipungkiri betapa besarnya pengaruh musik Jepang terhadap permainan Marty, akhirnya Marty berhasil menggaet artis New Age yang sangat terkenal yaitu Kitaro untuk menjadi produser di album new age pertamanya Marty: Scenes. Semua proses rekaman Marty di beberapa album solonya direkam di studio rekamannya Kitaro. Album tersebut diwarnai dengan orkestra ditambah dengan instrumen lain seperti biola, piccolo, cello, koto, shakuhachi, dan piano.
Apabila Anda belum mengenal Marty, Anda pantas mencoba mendengarkan musiknya yang sangat melodius, harmonis, damai, cantik dan indah. Jika di musik jazz/sax Anda menyukai Kenny G, maka di musik rock/gitar Anda akan menyukai Marty Friedman!
Sebagai informasi bahwa website resmi Marty Friedman juga dibuat dan dikelola oleh Mayzan (pemilik Gitaris.com). Apabila Anda juga merupakan penggemar Marty, maka Anda telah berada di website yang tepat! :)
"Gitaris ultra shredd........"
Nama Lengkap: Michael Angelo Batio
Website Resmi : http://angelo.com
Gitar : Dean Guitars
Pick : Dunlop Jazz 3’s in black
Senar : Ernie Balls
PickUp : DiMarzio, EMG, Seymour Duncan
Efek : Ibanez TS9 Tube Screamer, Boss Digital Delay, Boss OD 2
Ampli : Marshall JCM 800, 900, 2000, JMP 1 amps and pre amps & Mesa Boogie Dual Rectifier heads, 4x12 Marshall cabinets
Pengalaman Band : Nitro
Style Permainan : Shredd
Teknik Andalan : over-under technique, sweeping, left-right handed
Gitaris yang satu ini mungkin merupakan gitaris yang paling mencengangkan sampai-sampai orang awam pun pasti mengakui kehebatannya. Michael Angelo merupakan gitaris pemain tangan kanan-kiri yang paling baik. Ia bahkan mengklaim sebagai gitaris pertama di dunia yang menjadi spesialis pemain 2 gitar sekaligus.
Pada umur 5 tahun ia mulai belajar piano, kemudian pada usia 10 tahun ia belajar gitar. sejak usia 19 tahun ia sudah bermain sebagai session player untuk berbagai instansi dan produk seperti Burger King, Pizza Hut, Taco Bell, KFC, United Airlines, United Way, McDonalds, dan tim hoki Chicago Wolves. Ia juga pernah bergabung dengan band Nitro yang beraliran heavy metal.
Oleh majalah Guitar ONE, Michael Angelo terpilih sebagai No. 1 Shredder of ALL TIME. Ia berhasil menyisihkan shredder ternama lainnya seperti John Petrucci, Paul Gilbert, Buckethead,Shawn Lane , dan Yngwie Malmsteen.
Michael telah merelease beberapa album solo, diantaranya : No Boundaries (1995), Planet Gemini (1997), dan Hands Without Shadows (2005). Selain itu video pelajaran yang ia bintangi seperti Speed Kills, Speed Lives, Speed Lives 2, dan pada Februari 2006 ini merelease Speed Kills 2.
Michael diendorse oleh Dean Guitars. Oleh Dean Guitars ia dibuatkan gitar-gitar signaturenya. Michael bahkan memiliki gitar 4 neck. Teknik andalannya yang sangat terkenal adalah over-under technique yang digeber dengan kecepatan tinggi.
"Salah satu dewa gitar dengan permainan paling cepat dan bersih"
Nama Lengkap:Paul Brandon Gilbert
Website Resmi: PaulGilbert.com
Tempat/Tgl Lahir: 6 November 1966 diCarbondale Illinois - USA .
Group Band Saat Ini: Racer X
Group Band Sebelumnya: Racer X, Mr.Big
Pengaruh: Eddie Van Halen
Pendidikan: Tamatan GIT (Guitar Institute Of Technology) dan Instruktur GIT.
Gitar: Ibanez Paul Gilbert Model (PGM) Signature Series
Keahlian: Alternate Picking, String Skipping, Arpeggio, dll.
Paul Gilbert merupakan salah satu dewa gitar seperti halnya Steve Vai, Yngwie, John Petrucci lainnya. Sebelumnya Paul dikenal melalui group bandnya Mr.Big, rekaman Mr.Big yang laku keras turut membesarkan nama Paul di dunia musik rock.
Paul sendiri sudah cukup mengegerkan dunia gitaris pada tahun 86-87 sebagai pemain gitar tercepat di dunia ketika Paul masih bergabung dengan group band Racer X. Teknik permainannya telah sempurna saat ia baru menginjak 17 tahun itu.
Pada usia 5 tahun (1971) Paul sudah mulai mempelajari gitarnya, 10 tahun berikutnya (1981) Paul coba mengirim demo rekamannya ke produser Mike Varney dan di luar dugaanya Mike sangat mengagumi permainannya di samping Tony Macalpine.
Pada tahun 1984 Paul pindah ke LA dan melanjutkan sekolah gitarnya ke GIT (Guitar Institute of Technology) dan kini telah menjadi instruktur sekolah gitar bergengsi ini.
Pada tahun 1986 dia bergabung dengan band pertamanya Racer X dengan album debutnya "Street Lethal ", kemudian "Second Heat" (1987) & "Live! Extreme Volume" (1988).
Pada tahun 1989 Paul meninggalkan Racer X dan bergabung dengan group band MR.BIG dengan pemain bass yang disegani "Billy Sheehan", vocalis Eric Martin dan drummer Pat Torpey.
Mereka meluncurkan album pertamanya "MR.BIG" dan MR.BIG tampil untuk pertama kalinya di Jepang pada bulan Oktober.
Selanjutnya Paul meluncurkan album berikutnya: "Live! Raw Like Sushi" (1990), "Mr Big - Lean into it" (1991), "Mr.Big - San Francisco Live" (1992), "Racer X - Live Extreme Volume 2" (1992), "Mr.Big - Bump Ahead" (1993), "Mr.Big - Live! Raw Like Sushi 2" (1994), "HEY MAN" & " The best of MR.BIG" (1996), "Hard Rock Cafe", " Live At Budokan " & solo " King of Club" (1997)
Lagu "To Be With You" (dari Album "Lean Into It") menduduki posisi pertama di majalah Billborad USA selama 3 minggu.
Pada tahun 1998 Paul tampil pertama kali di Jepang dengan solo albumnya. Paul meluncurkan album solo "Flying Dog". Tahun 1999 Paul kembali ke Jepang dan meluncurkan album solo kedua "Beehive Live" dan album ketiga Racer X "Technical Difficulties".
Tahun 2003 album Burning Organ dirilis, kali ini masuk ke labelIndonesia dibawah naungan Staria Enterprise. Namun album berikutnya, Acoustic Samurai tidak lagi di Staria, melainkan berpindah ke label Variant Music. Kemudian Paul menggelar promo tur album "Spaceship One" hingga ke Indonesia . Hal ini disambut antusias oleh penggemar-penggemarnya, pasalnya banyak artis asal Amerika yang menarik diri karena takut disweeping oleh pihak-pihak tertentu.
REB BEACH
Shredder yang terkenal dengan Ibanez Voyager-nya"
"Salah satu gitaris yang menjadi cikal bakal shredder"
Tempat/Tgl Lahir: Seattle, 27 November 1942
Gaya Permainan: Blues & Rock
Group Band: Jimi Hendrix Experience, Band of Gipsy, The Velvetones
Pengaruh musikal: Bob Dylan, B.B. King, Muddy Waters, Howlin' Wolf, Buddy Holly, dan Robert Johnson
Gitar Yang Digunakan: Fender Stratocaster
Efek : Vox Clyde McCoy wah pedal, Roger Mayer Octavia, Dallas Arbiter Fuzz Face
Terlahir dengan nama Johnny Allen Hendrix yang kemudian diganti menjadi James Marshall Hendrix oleh ayahnya, James "Al" Hendrix. Jimi semasa kecilnya sering berpura-pura menjadi gitaris setelah menyaksikan penampilan B. B. King. Ia menggunakan ukulele sebagai gitarnya. Melihat ketertarikan Jimi pada gitar, kemudian ayahnya membelikan dia sebuah gitar second hand seharga 5 dollar pada saat ia berusia 16 tahun. Ia pun bergabung dengan grup band pertamanya, The Velvetones yang hanya bertahan selama 3 bulan. Pada musim panas berikutnya ayahnya membelikan gitar elektrik Supro Ozark 1560 S. Kemudian ia bergabung dengan band The Rocking Kings.
Tahun 1961 ia meninggalkan Inggris untuk hijrah ke Amerika Serikat. Ia menjadi salah satu prajurit United States Army. Namun sebuah cedera yang ia dapatkan saat terjun payung memaksanya batal untuk menjadi prajurit. Ia pun mulai menjadi gitaris cabutan dengan nama Jimmy James. Disini ia bertemu Little Richards dan kemudian membentuk bandnya yang bernama Jimmy James and The Blue Flames. Awal tahun 1965, Jimi bermain dalam sebuah acara kecil di kawasan
Single pertamanya, Hey Joe berhasil masuk kedalam Top UK Charts selama 10 minggu. Melihat antusiasme yang bagus, Jimi cs segera merelease album Are You Experienced?. Dengan memuat nomor-nomor seperti Purple Haze, The Wind Cries Mary, Foxey Lady, Fire, dan Are You Experienced? di masa mendatang, album ini merupakan album rock terpopuler sepanjang masa. Selain itu, album tersebut menjadi sangat fenomenal dan meroketkan nama Jimi Hendrix. Setiap penampilannya selalu ditonton ratusan bahkan ribuan orang.
Sukses album pertama membuatnya segera merampungkan album berikutnya, Axis: Bold As Love pada tahun 1968. Di album ini ia berusaha keras mengeksplorasi permainan gitarnya. Ia kemudian kembali ke Amerika untuk membangun studionya yang bernama Electric Lady Studio yang berlokasi di kota New York.
Bulan Agustus 1969, Jimi Hendrix tampil dalam salah satu event musik terbesar di Amerika, Woodstock. Kali ini ia tidak membawa nama Experience, tetapi bersama Gypsy Sun & Rainbows yang juga menampilkan Mitch Mitchell, Billy Cox, Juma Sultan, dan Jerry Velez. Namanya semakin berkibar sebagai gitaris nomor satu dunia. Semua penonton yang menyaksikan permainan gitarnya begitu terpukau. Ia menampilkan aksi solo gitar yang dirangkai dengan aksi panggung yang liar seperti memetik senar gitar dengan menggunakan gigi, membakar gitar, memainkan feedback, distorsi, dan aksi merusak gitar lainnya. Setelah itu ia membentuk grup baru yang bernama Band of Gipsy dan melepas album Hendrix: Live At The Fillmore East in 1999. Setahun berikutnya ia kembali membentuk Jimi Hendrix Experience dan merampungkan album yang berjudul First Rays Of The New Rising Sun. Namun sebuah tragedi menyebabkan ia tak bisa merasakan hasil jerih payahnya dalam album tersebut. 18 September 1970 ia ditemukan tewas. Di sampingnya ditemukan sejumlah pil tidur. Polisi mengatakan ia tewas akibat overdosis. Penampilan terakhirnya sebelum tewas yaitu bersama band asal Amerika yang bernama War di Ronnie Scott's club, London.
Semua orang tidak akan menolak apabila dikatakan bahwa ia adalah pelopor dan inspirator terbesar dalam permainan gitar yang berkembang di abad ke-20. Karya-karyanya selalu menjadi referensi para gitaris-gitaris baik yang masih pemula maupun yang sudah master sekalipun. Ia yang mempopulerkan trik-trik bermain gitar elektrik seperti Feedback dan distorsi yang akhirnya dipakai oleh semua gitaris yang menggunakan gitar elektrik dimasa depan. Sudah tak terhitung banyaknya gitaris yang menjadikannya sebagai influence musik terbesar mereka. Nama-nama seperti Brian May, Yngwie Malmsteen, Ritchie Blackmore, Steve Lukather, Eric Clapton, Slash, Joe Satriani, Paul Gilbert, dan Steve Vai hanyalah sedikit dari gitaris-gitaris yang terinfluence permainannya. Bukan hanya permainan gitarnya saja yang banyak dicontek, tetapi lagu-lau karyanya seperti Little Wing, Voodo Child, dan Red House menjadi lagu-lagu yang paling sering dibawakan baik dalam bentuk penampilan Live maupun rekaman. Dalam setiap voting atau polling di majalah-majalah, ia selalu terpilih sebagai The Greatest Guitarist All Time.
JOE SATRIANI
"Steve Vai: selama Joe Satriani tetap berkarya, saya akan tak akan kehilangan inspirasi
Nama Lengkap: Joe Satriani
Website Resmi: Satriani.com
Tempat/Tgl Lahir: 15 Juli 1956 di Westburry, New York, USA
Group Band Saat Ini: Joe Satriani
Group Band Sebelumnya: The Squares
Pengaruh: Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore
Gitar: Ibanez JS Series
Keahlian: Tapping, Alternate Picking, dll
Joe Satriani, pertama kali belajar gitar pada saat berumur 14 tahun. Pada umur 15 tahun, Joe sudah mengajar gitar (selama 3 tahun) kepada beberapa muridnya yang antara lain adalah Steve Vai, Kirk Hammet (Metallica) dan Larry LaLonde (Primus). Dapat dibayangkan betapa tekunnya dan cepatnya Joe mendalami permainan gitarnya.
Sambil mengajar di Second Hand Guitar, Berklee, Joe merilis albumnya yang pertama tahun 1986 yang berjudul Not Of This Earth. Tahun berikutnya, Surfing With The Alien dirilis dan mendapatkan gold dan platinum sales. Tahun 1989 Surfing in a Blue Dream pun dirilis dan mencapai angka 750.000 keping untuk penjualannya dan masuk ke nominasi Grammy Awards. Tahun 1992 The Extremist dirilis yang juga masuk nominasi Grammy Awards dan mencapai peringkat 24 di Billboard chart.
Tahun berikutnya, Time Machine (dobel CD) dirilis. Di tahun 1995 album yang berjudul Joe Satriani dirilis dan lagu My World masuk nominasi Grammy Awards. Tahun 1998 Joe merilis albumnya yang ke delapan berjudul Crystal Planet.
Di tahun 2000 Joe merilis album Engines Of Creation. Di album ini Joe melakukan eksperimen dengan rekaman menggunakan rhytm-rhytm yang dibuat di komputer. Tahun 2001 Joe merilis album live nya Live in San Fransisco.
Selain merilis album solonya, Joe Satriani juga merupakan penggagas diadakannya G3. Bersama Steve Vai, Joe sudah beberapa kali mengadakan konser G3 dengan dewa gitar lainnya seperti Eric Johnson (1996), Adrian Leggs, Kenny Wayne Shepherd dan Robert Fripp (1997), Michael Schenker dan Uli John Roth dengan Brian May sebagai Guest Star untuk show di London dan Patrick Rondat di Perancis (1998) dan John Petrucci (2001).
Joe Satriani juga berpartisipasi dalam proyek Merry Axemas-nya Steve Vai dan memainkan satu lagu Silent Night yang di aransemen ulang dan juga pernah mengisi posisi gitar untuk Deep Purple di tahun 1990an.
Setelah Engines of Creation album seperti apalagi yang akan dirilis Joe Satriani berikutnya? Kita nantikan saja!!
JOHN PAUL IVAN
"Gitaris Yang Suka Liar Di Panggung"
Nama Asli: Johannes Paul Ivan
Tempat/Tgl Lahir: Surabaya, 3 Januari 1971
Website Resmi : www.jpixxx.com Gaya Permainan: Rock
Group Band Sebelumnya: Big Panzer, Lost Angels, Boomerang
Pengaruh musikal: Jimmy Page, Jimi Hendrix, Joe Satriani, Kiss
Gitar Yang Digunakan: Gibson Les Paul
Sejak SMP Ivan sudah bisa bermain gitar. Ia sering melihat permainan gitar Lucky (nantinya gitaris Power Metal). Gitar pertamanya adalah merk Yamaha yang dibeli dengan harga Rp. 100.000 dimasa itu. Semenjak saat itu ia terus bermain gitar dan berniat untuk menjadi seorang gitaris rock.
Ivan pun membentuk band bersama Henry yang bernama Radd. Kemudian Ivan sempat bergabung dengan beberapa band Surabaya seperti Buldozer. Kemudian bersama Big Panzer sempat merilis 2 single dalam album INDONESIAN ROCK & METAL produksi Harpa Records tahun 1990.
Pada tahun 1991, Ivan kembali lagi bertemu dengan Henry di group LOST ANGELS yang merupakan cikal bakal BOOMERANG. Demi memperoleh kontrak rekaman, ia bersama bandnya mengikuti Festival Rock Log Zhelebour pada tahun 1993. Penampilan ia dan rekan-rekan berhasil memancing perhatian sang produser Log Zhelebour pemilik label Loggis Records. Akhirnya Boomerang mendapatkan kontrak.
Bersama Boomerang telah merilis album-album berikut : Boomerang (1994), Kontaminasi Otak 1995, Disharmoni (1996), Segi Tiga (1998), Hard and Heavy (1999), X'travaganza (2000), Terapi Visi dan album baru di tahun 2005 Urbanoustic. Kini ia telah menjadi salah satu gitaris rock yang terpandang di Indonesia. Ciri khasnya adalah rambut kriting, gondrong, liar dipanggung, dan menenteng Gibson Les Paul. Menurutnya dalam bermain gitar ia selalu mencoba memahami bagaimana cara Jimi Hendrix bermain gitar yang menurutnya merupakan satu dari sedikit gitaris yang bisa bermain di luar kepala. Meski terkadang ia tidak sadar bahwa permainannya di lagu-lagu tertentu terinvasi pengaruh dari gitaris-gitaris idolanya. Hal itu diakui oleh Ivan sendiri.
Selain aktif bersama Boomerang, ia juga ikut membantu pembuatan album band-band lain seperti Sngkenken (grup hard core dari Surabaya), dan Black Forest (band alternatif ska). Dalam memilih gitar, ia juga termasuk gitaris yang maniak menggunakan Gibson Les Paul. Namun ia juga pernah dikontrak oleh Fender sebagai artis yang tampil dalam acara perayaan 50 tahun Fender Stratocaster di beberapa kota besar di Indonesia bersama gitaris-gitaris lainnya seperti Tjahyo Wisanggeni, Andry Franzy, Rama Satria, dll. Di acara itu ia menggunakan sebuah gitar Fender. Ia juga tampil dengan penampilan baru rambut re-bondingnya yang menurutnya membuat ia makin muda kembali.
Namun selain itu ia juga tampil cukup lain dalam album terbaru Boomerang. Ia yang dulu menginginkan musik Boomerang lebih keras lagi, kini malah menampilkan lagu-lagu yang lebih ballad dari sebelumnya. Mungkin hal itulah yang menjadi salah satu penyebab ia untuk memutuskan hengkang dari Boomerang
JOHN PETRUCCI
"Salah satu gitaris progressive yang paling popular"
Nama Lengkap: John Peter Petrucci
Website Resmi: JohnPetrucci.com
Group Band Sebelumnya: Majesty
Gitar: Ernie Ball Musicman, Ibanez
Tempat Lahir: Long Island, New York 12 Juli 1967
Pengaruh: Steve Morse, Allan Holdsworth, Yngwie Malmsteen, Metallica, Eddie Van Halen
Zodiac: Cancer
Tempat Tinggal: New York
Status: Menikah
Keahlian: String Skipping, Chromatic Scales, Arpegio, Matrix Modulation, dan lain-lain.
John besar di Long Island, tepatnya di
Sebagaimana kemunculan musik trash metal yang membuat John tertarik, maka John juga memperluas influence nya dengan Mendengarkan Metallica & Queensryche. John merasa membutuhkan tantangan yang lebih dalam tehnik guitar oleh karena itu Dia banyak mengadaptasi hammering speed & melodic style dari gitaris-gitaris seperti Steves (Steve Morse & Steve Vai), The Als (Allan Holdsworth & Al Dimeola) Mike Stern, Joe Satriani, Neal Schon & Eddie Van Halen.
Pendidikan musiknya dimulai dengan berbagai kelas teori musik yang dia ambil ketika high school. Dia belajar secara otodidak, tetapi Dia sempat menerima beberapa pelajaran gitar yang dia ambil ketika dia masuk ke Berklee College of Music di Boston, dimana dia Mempelajari komposisi jazz dan harmoni. Ketika di Berklee John Petrucci dan John Myung yang juga belajar di berklee bertemu dengan Mike Portnoy, dan mereka mulai membuat band yang diberi nama Majesty yang nantinya kemudian berganti nama menjadi Dream Theater. John sudah merekam 7 album dengan Dream Theater, dan dia juga banyak terlibat dengan beberapa proyek sampingan seperti Liquid Tension Experiment Dengan Tony Levin, Age of Impact, dan bahkan game Sega Saturn yang disebut Necronomicon, dan juga terakhir dia terlibat dalam proyek G3 Bersama Joe Satriani dan Steve Vai. Kecintaan dia pada menulis lirik dikombinasikan dengan gaya komposisi yang unik dari progressive fusion Mengasah bentuk musik dari Dream Theater.
John tinggal bersama istrinya Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan Kiara di New York. Ketika dia tidak bermain gitar dia banyak menghabiskan Waktunya dengan istri dan anak-anaknya dengan bermain skating, bersepeda, berolahraga dan menontong film.
John sedang merencanakan membuat solo albumnya yang pertama. Lagu-lagu barunya yang dia mainkan ketika bersama G3 juga akan ada di solo album tersebut. Jaws of Life (sebelumnya I.B.S.), Damage Control and Glasgow Kiss. Dia melibatkan beberapa musisi seperti Dave LaRue pada bass, Dave DiCenso dan Tony Verderosa pada drum
KIKI NOVAL
Gitaris rock yang kental akan warna flamenco
Nama : Kiki Noval
Tempat / Tanggal Lahir : Serang, Banten / 29 Januari 1971
Style : Flamenco, Rock, Heavy Metal, Jazz, Bossanova, Fusion, Klasik
Gitar : Yamaha CG180 (akustik nylon), ESP elektrik
Band Sebelumnya : Rajawali
Pengaruh Musikal : Al di Meola, Paul Gilbert, Jason Becker, Eet Sjahranie, Yngwie Malmsteen,
Kiki Noval merupakan satu-satunya gitaris Indonesia yang menelurkan album flamenco. Sebelumnya ia lebih dulu dikenal pada penghujung tahun 1999 sebagai gitaris dari band heavy metal, Rajawali. Ia juga sering dikenal dengan sebutan Kiki Unyil.
Ia lahir di keluarga yang sangat menghargai musik. Ayahnya juga pemain gitar, sedangkan ibunya adalah seorang penyanyi. Ketika berusia 6 tahun ia menyaksikan pamannya memainkan musik pop dengan gitar. Sejak saat itu ia mulai mempelajari instrumen tersebut dengan dasar-dasar musik pop dan klasik. Kemudian ia mengasah ilmu gitar klasiknya di Kawai Music School selama 2 tahun. Tahun 1990 ia melanjutkan sekolah musiknya ke
Di tahun 2003 Kiki mengeluarkan album solo perdananya yang sangat kental unsur flamenconya meski ia juga mencampur dengan bumbu-bumbu bossanova. Album perdana ini ia beri judul Journey To The West yang dirilis dibawah label Platinum Records. Di album ini ia sendiri mengaransemen dan memainkan seluruh part gitarnya. Tiga tahun kemudian kembali ia merilis album solo ke-2nya Lust For Peace yang masih bernuansa latin. Namun kali ini ia juga menggandeng maestro gitar Indonesia, Eet Sjahranie, untuk ikut tampil pada salah satu lagu yang berjudul The Magnificent Five.
KIRK HAMMETT
"Shredder Pelopor Gitaris Trash Metal"
Nama Asli : Kirk Lee Hammett
Tempat/Tgl Lahir : San Francisco, California / 18 November 1962
Gaya Permainan : Metal
Group Band terdahulu : Exodus
Group Band sekarang : Metallica
Pengaruh musikal : Ace Frehley, Eddie Van Halen, Jimi Hendrix
Gitar Yang Digunakan : ESP KH signature series, ESP Spider, ESP Flying-V, ESP Mummy, Jackson Randy Rhoads model,
Amply : Mesa Boogie Tremoverb 2x12 Combo Amp, Mesa Boogie Triaxis Pre-Amp, Mesa Boogie Strategy 400 Stereo power Amp, Mesa Boogie 4x12 Speaker Cabinet, Mesa Boogie 2x12 Speaker Cabinet, Mesa Boogie Dual Rectifier Amp, Marshall
Senar : Ernie Ball (010)
Kirk mulai tertarik pada musik setelah sering mendengar kakak laki-lakinya memutar musik-musik Kiss, UFO, Led Zeppeline, dan Jimi Hendrix. Setelah mendengar permainan gitar Ace Frehley, ia langsung tergila-gila dengan musik-musik Kiss dan kemudian membeli album Kiss. Hal itu membuatnya mulai mempelajari gitar pada usia 15 tahun. Ia mulai rajin mengutak-atik gitarnya untuk mendapatkan sound yang sesuai dengan keinginannya.
Demam Van Halen yang melanda Amerika pada tahun 1978 rupanya berpengaruh juga terhadap Kirk. Ia menjadi semangat untuk membentuk band rock bernama Exodus. Kemudian pada bulan April 1983, Kirk mendapat telpon dari James Hetfield (gitaris sekaligus vocalis Metallica) yang menginginkan agar Kirk segera terbang ke New York untuk diaudisi menjadi gitaris baru Metallica menggantikan Dave Mustaine yang keluar (kemudian membentuk Megadeth). Kirk pun keluar dari
Album debut Metallica berjudul Kill 'em All dengan cepat melambungkan nama Metallica. Album ini masih terasa pengaruh Iron Maiden dan Judas Priest. Warna Iron Maiden misalnya terdengar di lagu Hit The Lights. Namun permainan power chord yang ditampilkan James dan speed solo gitar yang ditampilkan Kirk membuat Metallica memiliki warna tersendiri.
Setelah merilis Kill 'em All, Kirk kemudian belajar gitar dengan maestro gitar yang kemudian juga menjadi salah satu dewa gitar terkemuka dunia, Joe Satriani di Beerklee College of Music. Selain Kirk, murid-murid Joe Satriani lainnya adalah Steve Vai dan David Bryson (Counting Crows). Setelah itu ia dan Metallica merilis album Ride The Lightning pada tahun 1984.
Album berikutnya Master of Puppetts menjadi salah satu album tersukses Metallica dimana terdapat banyak hits yang makin mempertegas warna musik Metallica seperti Master of Puppetts, Sanitarium, Battery, dan sebuah lagu instrumental Orion. Setelah kemunculan album ini, bisa dibilang makin banyak gitaris muda yang mengcopy gaya permainan Kirk Hammett. Kemudian tahun 1988 sebuah album yang makin membuat Metallica mendunia, and Justice For All yang didalamnya terdapat lagu hits One.
Album-album selanjutnya, Metallica (Black Album) memperoleh angka penjualan yang fantastis. Konon terjual sebanyak 20 juta copy diseluruh dunia. Kemudian album Load (1996), Reload (1997), S&M (1999), dan St. Anger (2003) meski tak pernah sesukses album-album Metallica terdahulu (kecuali S&M) namun cukup untuk memperkuat eksistensi Kirk dan juga bandnya didunia musik. Bahkan pada tahun 2003 MTV memberi gelar MTV Icon pada Metallica atas kontribusinya terhadap dunia musik.
Dalam menggarap sebuah lagu-lagu Metallica, rata-rata Kirk menulis sampai 40 buah solo gitar. Meski dalam pembuatan lagu-lagu Metallica lebih didominasi oleh James Hetfield dan Lars Ulrich, namun kontribusi Kirk tak bisa dianggap remeh. Ia lah yang memasukkan permainan shredd kedalam musik-musik Metallica. Kirk juga berkali-kali terpilih sebagai gitaris terbaik versi majalah, dan baru-baru ini terpilih sebagai salah satu kandidat Greatest Metal Guitarist All Time di salah satu majalah terkemuka. Selain itu ia juga dibuatkan gitar signaturenya oleh pabrik gitar ESP.
KOKO
Gitaris yang ngeROCKS BANG-GET"Nama Lengkap : Ramah Handoko
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 6 November
Gaya Permainan : ROCK!!
Group Band sekarang : SeurieuS
Pengaruh musikal : Michael Schenker, Ritchie Sambora, Eddie van Halen
Gitaris yang dikagumi : Eet Syahranie, Pay, Boris (Flower, Nugie, Opie),Steve Vai, Joe Satriani, Slash, Nuno Bettencourt, Mick Marsh, CC Devils, dll
Album Monumental : The Best of Scorpions (Scorpions), The Best of Bon Jovi (Bon Jovi)
Band Favorit : Van Halen, Extreme, Skid Row, Guns N' Roses, Whitesnake, Motley Crue, Europe
Gitar Yang Digunakan : Wolfgang archtop n special, 2 Jackson reversed, dinky n soloist custom, N2
PickUp : Bill Lawrence L500
Efek : POD XT Pro, Power Marshall 9060, plus BOSS PS-5 bwt harmonizernya
Koko pertama kali mempelajari gitar saat masih duduk di bangku SMP kelas 1. Belajar dari teman-teman yang suka ngamen, akhirnya ia tertarik untuk membeli gitar akustik untuk belajar lagu-lagu. Kemudian ia menyaksikan permainan Boris yang merupakan gitaris band Flower. Sejak saat itu ia selalu menyaksikan penampilan-penampilan Boris diatas panggung hingga SMA. Borislah yang kelak menjadi penyemangat Koko untuk terus belajar gitar. "dia itu kakak kelas gue di SMA dulu, dan dia kalo ada pensi pasti manggung dan setiap dia membawakan sebuah lagu hits di panggung pasti pulangnya gue ikutan pengen bisa lagu yang dia bawain.. itu terjadi sejak gue SMP.. jadi sampe gue SMA selalu tidak pernah melewatkan Boris perform", ujarnya.
Setelah masuk kuliah tingkat pertama, ia mendapatkan gitar elektrik pertamanya merk Maison yang merupakan hadiah ulang tahun dari ayahnya. Tadinya ia masih bingung cara belajar gitar untuk ke tingkat yang lebih advance, tapi kebetulan ia ketemu dengan teman kuliah bernama Mas Fabilazuardi yang jago main gitar, apalagi soal membawakan lagu Van Halen yang tidak ada cacadnya. Mulailah Koko belajar fingering, baca tablature. Namun karena kesulitan membaca tablature, akhirnya ia mulai mencari riff-riff gitar sendiri.
Tak lama kemudian ia bergabung dengan SeurieuS. Menurutnya, ia bisa bergabung dengan Seurieus cuma karena sudah punya gitar, fx dan crybaby sendiri. Seurieus sendiri terbentuk pada akhir tahun 1994. Ia pernah sempat absen dari Seurieus dan bergabung dengan sebuah grup beraliran Top 40. Namun grup itu cepat bubar lantaran permainan Koko yang terlalu ngeROCK.
Secara pribadi, ia mengakui bahwa permainannya masih belum baik dan masih terus berusaha mengejar permainan dari 2 gitaris Indonesia yaitu Pay dan Eet. Hal tersebut baginya sangat sulit diikuti karena kedua orang tersebut skillnya sangat pesat berkembang. Terutama ia ingin bisa membuat riff-riff gitar yang luar biasa seperti yang biasa ditampilkan oleh Pay dan Eet. Akan tetapi riff yang paling sering dimainkan adalah riff milik Eddie Van Halen yang sangat sreaming dan bluesnya selalu hadir.
Pada tahun 2000, SeurieuS mendapatkan kontrak dengan Sony Music Indonesia untuk tampil dalam album kompilasi Alternative Plus dengan hits Tukang Jamu. Namun hubungan kontrak dengan pihak Sony tidak berlanjut dan ia bersama rekan-rekan bandnya memutuskan untuk merelease album perdananya secra indie label dibawah bendera GeusRieut Records. Segeralah mereka merelease album perdana yang berjudul ROCKS BANG-GET pada tahun 2003. Album itu Menjagokan hits single Musik Jazz yang sangat atraktif meski kurang mendapat sambutan yang antusias dari masyarakat.
Tahun 2004, SeurieuS ikut tampil dalam album kompilasi Persib 2. Album ini merupakan sebuah album yang ditujukan untuk klub sepakbola Persib Bandung. SeurieuS menyumbangkan lagu berjudul Sihung Maung Bandung. Setelah itu bersama bandnya langsung merilis album ke-2 berjudul Rocker Juga Manusia kali ini ditangani oleh Abdee gitaris Slank. Dengan single pertamanya Rocker Juga Manusia kali ini mendapat sambutan yang bagus. Bahkan lagu tersebut menjadi jawara di berbagai radio- radio nasional.
MARTY FRIEDMAN
"Dewa gitar dengan permainannya yang sangat melodius, note selection yang sempurna"Nama Lengkap: Marty Friedman
Website Resmi: MartyFriedman.com
Group Band Sebelumnya: Megadeth, Cacophony, Deuce, Vixen & Hawaii
Gitar: Ibanez SZ model, Jackson Kelly Marty Friedman Signature Series, Ibanez & Fernandes
Tempat Lahir: Washington, D.C - USA
Pengaruh: Musik Jepang, Frank Marrino, Uli Jon Roth, Neil Geraldo, Brian Setzer & Brain May
Zodiac: Sagittarius
Tempat Tinggal: Jepang
Saudara: 1 adik perempuan bernama Jill
Tinggi: 5’7 feet
Berat: 125 lbs
Mata: Coklat
Rambut: Coklat Tua
Status: Waiting for Febby Lawrence :p
Keahlian: Note Selection, Japanese/Exotic Scale, Blues, dll.
Hampir semua gitaris menilai bahwa permainan gitar yang baik adalah yang memberikan rasa/feel yang baik, speed/kecepatan bukanlah segala. Marty Friedman merupakan dewa gitar yang paling melodius dan paling berhati-hati dalam pemilihan nada (Note Selection). Seperti yang diutarakan gitaris Jason Becker bahwa setiap detik, setiap nada yang dimainkan Marty mencerminkan penjiwaan yang sangat mendalam. Semua ini dapat Anda rasakan sendiri ketika Anda memainkan salah satu dari lagu Marty.
Marty diakui dunia dengan solonya yang tematik. Album solonya "Scenes" menjadi Album Instrumental Terbaik ke-2 tahun 1993, sekaligus menjadi Gitaris Terbaik nomor 2 tahun 1993 atas solonya pada lagu "Symphony Of Destruction" (Megadeth). Sebelumnya Marty juga banyak menerima penghargaan award dari International Reader's Polls yang mensejajarkan dirinya dengan gitaris kelas dunia lainnya.
Marty Friedman sudah rekaman sejak 1980 bersama group band pertamanya Deuce, namun baru terkenal di dunia musik ketika ia bergabung dengan salah satu group band terbesar: "Megadeth" pada tahun 1990. Sungguh sebuah perjuangan yang berat bagi Marty untuk bergabung dengan Megadeth. Konon ketika Megadeth memilih calon gitaris barunya, Marty membawa perlengkapan gitarnya satu mobil truk untuk meyakinkan bahwa dia serius. Namun di luar dugaan Megadeth justru Megadeth bertambah besar berkat masuknya warna musik yang diusung oleh Marty.
Menonjolnya pengaruh Marty Friedman dapat dirasakan pada album "Rust In Peace" (Megadeth). Tahun lalu Marty memutuskan untuk meninggalkan group band Megadeth yang telah didukung lebih dari 1 dekade (10 tahun), yang kemudian diganti posisinya oleh gitaris Al Pitrelli. Kini Marty baru saja menyelesaikan album solo terbarunya dengan judul "Music For Speeding", yang kini telah beredar di Jepang dengan 2 bonus tracks. Album baru ini baru akan beredar di seluruh dunia bulan Februari atau Maret 2003. Warna musik Marty di album baru ini sudah jauh lebih modern dibandingkan album sebelumnya, di mana mixing yang dilakukan di album ini sudah sangat bagus sekali. Sejak tahun 2003 ini Marty telah pindah ke Jepang dan mencoba menjadi warga Jepang selama 1 tahun ini.
Marty sendiri sudah cukup mengegerkan dunia gitaris pada tahun 1987 sebagai pemain gitar tercepat di dunia ketika dia bergabung dengan Jason Becker dalam group band Cacophony. Marty & Jason Becker dipertemukan oleh produser Mike Varney. Mike Varney menemukan Marty di bar & Jason Becker melalui rekaman demonya, akhirnya Mike Varney mencoba untuk menyatukan musik Marty yang berbau Jepang dan Jason Becker dengan pengaruh musik klasiknya yang kental. Kemudian terbentuklah group band Cacophony dengan 2 album yang menderu-deru yang sangat disegani oleh para shredder dunia yaitu "Speed Metal Symphony" (1997) dan Go Off! (1998).
Tidak dapat dipungkiri betapa besarnya pengaruh musik Jepang terhadap permainan Marty, akhirnya Marty berhasil menggaet artis New Age yang sangat terkenal yaitu Kitaro untuk menjadi produser di album new age pertamanya Marty: Scenes. Semua proses rekaman Marty di beberapa album solonya direkam di studio rekamannya Kitaro. Album tersebut diwarnai dengan orkestra ditambah dengan instrumen lain seperti biola, piccolo, cello, koto, shakuhachi, dan piano.
Apabila Anda belum mengenal Marty, Anda pantas mencoba mendengarkan musiknya yang sangat melodius, harmonis, damai, cantik dan indah. Jika di musik jazz/sax Anda menyukai Kenny G, maka di musik rock/gitar Anda akan menyukai Marty Friedman!
Sebagai informasi bahwa website resmi Marty Friedman juga dibuat dan dikelola oleh Mayzan (pemilik Gitaris.com). Apabila Anda juga merupakan penggemar Marty, maka Anda telah berada di website yang tepat! :)
MICHAEL ANGELO
"Gitaris ultra shredd........"
Nama Lengkap: Michael Angelo Batio
Website Resmi : http://angelo.com
Gitar : Dean Guitars
Pick : Dunlop Jazz 3’s in black
Senar : Ernie Balls
PickUp : DiMarzio, EMG, Seymour Duncan
Efek : Ibanez TS9 Tube Screamer, Boss Digital Delay, Boss OD 2
Ampli : Marshall JCM 800, 900, 2000, JMP 1 amps and pre amps & Mesa Boogie Dual Rectifier heads, 4x12 Marshall cabinets
Pengalaman Band : Nitro
Style Permainan : Shredd
Teknik Andalan : over-under technique, sweeping, left-right handed
Gitaris yang satu ini mungkin merupakan gitaris yang paling mencengangkan sampai-sampai orang awam pun pasti mengakui kehebatannya. Michael Angelo merupakan gitaris pemain tangan kanan-kiri yang paling baik. Ia bahkan mengklaim sebagai gitaris pertama di dunia yang menjadi spesialis pemain 2 gitar sekaligus.
Pada umur 5 tahun ia mulai belajar piano, kemudian pada usia 10 tahun ia belajar gitar. sejak usia 19 tahun ia sudah bermain sebagai session player untuk berbagai instansi dan produk seperti Burger King, Pizza Hut, Taco Bell, KFC, United Airlines, United Way, McDonalds, dan tim hoki Chicago Wolves. Ia juga pernah bergabung dengan band Nitro yang beraliran heavy metal.
Oleh majalah Guitar ONE, Michael Angelo terpilih sebagai No. 1 Shredder of ALL TIME. Ia berhasil menyisihkan shredder ternama lainnya seperti John Petrucci, Paul Gilbert, Buckethead,
Michael telah merelease beberapa album solo, diantaranya : No Boundaries (1995), Planet Gemini (1997), dan Hands Without Shadows (2005). Selain itu video pelajaran yang ia bintangi seperti Speed Kills, Speed Lives, Speed Lives 2, dan pada Februari 2006 ini merelease Speed Kills 2.
Michael diendorse oleh Dean Guitars. Oleh Dean Guitars ia dibuatkan gitar-gitar signaturenya. Michael bahkan memiliki gitar 4 neck. Teknik andalannya yang sangat terkenal adalah over-under technique yang digeber dengan kecepatan tinggi.
PAUL GILBERT
"Salah satu dewa gitar dengan permainan paling cepat dan bersih"
Nama Lengkap:
Tempat/Tgl Lahir: 6 November 1966 di
Group Band Saat Ini: Racer X
Group Band Sebelumnya: Racer X, Mr.Big
Pengaruh: Eddie Van Halen
Pendidikan: Tamatan GIT (Guitar Institute Of Technology) dan Instruktur GIT.
Gitar: Ibanez Paul Gilbert Model (PGM) Signature Series
Keahlian: Alternate Picking, String Skipping, Arpeggio, dll.
Paul Gilbert merupakan salah satu dewa gitar seperti halnya Steve Vai, Yngwie, John Petrucci lainnya. Sebelumnya Paul dikenal melalui group bandnya Mr.Big, rekaman Mr.Big yang laku keras turut membesarkan nama Paul di dunia musik rock.
Paul sendiri sudah cukup mengegerkan dunia gitaris pada tahun 86-87 sebagai pemain gitar tercepat di dunia ketika Paul masih bergabung dengan group band Racer X. Teknik permainannya telah sempurna saat ia baru menginjak 17 tahun itu.
Pada usia 5 tahun (1971) Paul sudah mulai mempelajari gitarnya, 10 tahun berikutnya (1981) Paul coba mengirim demo rekamannya ke produser Mike Varney dan di luar dugaanya Mike sangat mengagumi permainannya di samping Tony Macalpine.
Pada tahun 1984 Paul pindah ke LA dan melanjutkan sekolah gitarnya ke GIT (Guitar Institute of Technology) dan kini telah menjadi instruktur sekolah gitar bergengsi ini.
Pada tahun 1986 dia bergabung dengan band pertamanya Racer X dengan album debutnya "Street Lethal ", kemudian "Second Heat" (1987) & "Live! Extreme Volume" (1988).
Pada tahun 1989 Paul meninggalkan Racer X dan bergabung dengan group band MR.BIG dengan pemain bass yang disegani "Billy Sheehan", vocalis Eric Martin dan drummer Pat Torpey.
Mereka meluncurkan album pertamanya "MR.BIG" dan MR.BIG tampil untuk pertama kalinya di Jepang pada bulan Oktober.
Selanjutnya Paul meluncurkan album berikutnya: "Live! Raw Like Sushi" (1990), "Mr Big - Lean into it" (1991), "Mr.Big - San Francisco Live" (1992), "Racer X - Live Extreme Volume 2" (1992), "Mr.Big - Bump Ahead" (1993), "Mr.Big - Live! Raw Like Sushi 2" (1994), "HEY MAN" & " The best of MR.BIG" (1996), "Hard Rock Cafe", " Live At Budokan " & solo " King of Club" (1997)
Lagu "To Be With You" (dari Album "Lean Into It") menduduki posisi pertama di majalah Billborad USA selama 3 minggu.
Pada tahun 1998 Paul tampil pertama kali di Jepang dengan solo albumnya. Paul meluncurkan album solo "Flying Dog". Tahun 1999 Paul kembali ke Jepang dan meluncurkan album solo kedua "Beehive Live" dan album ketiga Racer X "Technical Difficulties".
Tahun 2003 album Burning Organ dirilis, kali ini masuk ke label
Shredder yang terkenal dengan Ibanez Voyager-nya"
Nama Asli : Richard Earl Beach
Nama Panggung : Reb Beach
Tanggal Lahir : 31 Agustus 1963
Website Resmi : www.rebbeach.com
Gitar : Ibanez RBM Voyager, Suhr RBM, Ibanez WRB-3, Ibanez RG560
Efek : Boss TU-2 Chromatic Tuner, Boss LS-2 Line Selector, Digitech Whammy II, Danelectro Dan-Echo delay, Boss MT-2 Metal Zone distortion, Crybaby Wah-Wah, Morley A-B box
Ampli : Marshall
Pengaruh Musikal : Steve Morse, Kiss, Aerosmith, Queen, dan Van Halen
Gitaris Favorit : Billy Gibbons, Jeff Beck, Allan Holdsworth, Steve Morse
Film Favorit : Predator, Star Trek II - The Wrath of Kahn, Aliens
Pengalaman Band : Dokken, Winger, Whitesnake
Reb Beach merupakan gitaris shredder yang namanya cukup dikenal di era 80-an. Tumbuh dan berkembang di Pennsylvania, masa remajanya banyak ia habiskan dengan menyimak album-album Aerosmith, Sammy Hagar, dan Ronnie Montrose. Usia 13 tahun adalah masa-masa awal ia bermain gitar, namun 2 tahun kemudian ia sudah memantapkan niatnya untuk menjadi gitaris profesional. Reb kemudian sempat sebentar merasakan pendidikan musik di Berklee sebelum memutuskan pindah ke New York. Ia hijrah setelah memenangkan sebuah kontes gitar yang digelar setiap tahunnya. Di kota inilah karirnya mulai menanjak secara perlahan.
Tahun 1985 adalah tahun pertamanya mulai menekuni dunia rekaman. Saat itu Reb tampil sebagai pemain gitar untuk sebuah album soundtrack The Lost Boys. Setahun kemudian ia tampil di 3 album dari artis yang berbeda-beda seperti Fiona, Howard Jones, dan penyanyi legendaris Chaka Khan. Tahun 1988 Reb tergabung dalam grup Winger. Debut album bersama bandnya ini kemudian mengantar Reb sebagai gitaris yang permainannya banyak disimak. Selain berhasil mendapatkan platinum, wajahnya pun makin sering menghiasi majalah-majalah gitar. Nama Reb Beach semakin dikenal luas ketika ia turut andil dalam album gitar kompilasi legendaris, Guitar That Rule The World.
Reb memiliki 2 video lesson yang dirilis tahun 1991 dan 2003. Yang pertama berjudul Cutting Loose, dimana ia tampil dengan menggunakan Ibanez Voyager yang memiliki bentuk khas. Video keduanya berjudul Homegrown Private Lesson Volume 1. Reb juga telah mengeluarkan 2 album solonya Masquerade dan The Fusion Demos pada tahun 2001.
Reb juga sempat tergabung di Dokken (menggantikan George Lynch) dan pada tahun 2004 di grup rock legendaris yang dipimpin oleh David Coverdale, Whitesnake. Ia juga pernah tampil dengan beberapa artis di album-album mereka seperti Minoru Niihara (vocalis Loudness), Alice Cooper, Brian McDonald, Kip Winger, Bee Gees, Twisted Sisters, dll.
Nama Panggung : Reb Beach
Tanggal Lahir : 31 Agustus 1963
Website Resmi : www.rebbeach.com
Gitar : Ibanez RBM Voyager, Suhr RBM, Ibanez WRB-3, Ibanez RG560
Efek : Boss TU-2 Chromatic Tuner, Boss LS-2 Line Selector, Digitech Whammy II, Danelectro Dan-Echo delay, Boss MT-2 Metal Zone distortion, Crybaby Wah-Wah, Morley A-B box
Ampli : Marshall
Pengaruh Musikal : Steve Morse, Kiss, Aerosmith, Queen, dan Van Halen
Gitaris Favorit : Billy Gibbons, Jeff Beck, Allan Holdsworth, Steve Morse
Film Favorit : Predator, Star Trek II - The Wrath of Kahn, Aliens
Pengalaman Band : Dokken, Winger, Whitesnake
Reb Beach merupakan gitaris shredder yang namanya cukup dikenal di era 80-an. Tumbuh dan berkembang di Pennsylvania, masa remajanya banyak ia habiskan dengan menyimak album-album Aerosmith, Sammy Hagar, dan Ronnie Montrose. Usia 13 tahun adalah masa-masa awal ia bermain gitar, namun 2 tahun kemudian ia sudah memantapkan niatnya untuk menjadi gitaris profesional. Reb kemudian sempat sebentar merasakan pendidikan musik di Berklee sebelum memutuskan pindah ke New York. Ia hijrah setelah memenangkan sebuah kontes gitar yang digelar setiap tahunnya. Di kota inilah karirnya mulai menanjak secara perlahan.
Tahun 1985 adalah tahun pertamanya mulai menekuni dunia rekaman. Saat itu Reb tampil sebagai pemain gitar untuk sebuah album soundtrack The Lost Boys. Setahun kemudian ia tampil di 3 album dari artis yang berbeda-beda seperti Fiona, Howard Jones, dan penyanyi legendaris Chaka Khan. Tahun 1988 Reb tergabung dalam grup Winger. Debut album bersama bandnya ini kemudian mengantar Reb sebagai gitaris yang permainannya banyak disimak. Selain berhasil mendapatkan platinum, wajahnya pun makin sering menghiasi majalah-majalah gitar. Nama Reb Beach semakin dikenal luas ketika ia turut andil dalam album gitar kompilasi legendaris, Guitar That Rule The World.
Reb memiliki 2 video lesson yang dirilis tahun 1991 dan 2003. Yang pertama berjudul Cutting Loose, dimana ia tampil dengan menggunakan Ibanez Voyager yang memiliki bentuk khas. Video keduanya berjudul Homegrown Private Lesson Volume 1. Reb juga telah mengeluarkan 2 album solonya Masquerade dan The Fusion Demos pada tahun 2001.
Reb juga sempat tergabung di Dokken (menggantikan George Lynch) dan pada tahun 2004 di grup rock legendaris yang dipimpin oleh David Coverdale, Whitesnake. Ia juga pernah tampil dengan beberapa artis di album-album mereka seperti Minoru Niihara (vocalis Loudness), Alice Cooper, Brian McDonald, Kip Winger, Bee Gees, Twisted Sisters, dll.
RICHIE KOTZEN
"Dewa gitar yang sangat mahir memainkan teknik tapping dan legato"
Nama Lengkap: Richie Kotzen
Website: RichieKotzen.com
Group Band Sebelumnya: Poison & Vertu
Group Band Saat Ini: Mr.Big
Gitar: Fender Richie Kotzen Stratocaster, Telecaster & Ibanez
Tempat/Tgl Lahir: Sekitar tahun 1970 di Reading, Pennsylvania
Pengaruh: Jason Becker, Eddie Van Halen,
Keahlian: Tapping, Legato, Blues Vocal, dll.
Berbicara tentang gitaris shredder paling keren, mungkin Richie Kotzen salah satunya. Seperti halnya Jason Becker, Richie Kotzen juga merupakan gitaris muda yang sangat berbakat. Pada usia 17 tahun kemampuan Richie dalam permainan gitarnya telah di atas rata-rata. Hal ini dapat Anda saksikan di album solo perdananya "Richie Kotzen" (self-titled diproduseri oleh guru gitarnya: Jason Becker, juga diluncurkan oleh Mike Varney dari Shrapnel Records) dan video lesson Richie Kotzen "Rock Chops" (dari REH Video). Anda dapat menyaksikan betapa menakjubkan kecepatan Richie dalam memainkan teknik legato atau tapping.
Pada usia 20 tahun Richie kemudian dikenal kalangan umum ketika ia pertama kali bergabung dengan band terkenal: Poison (menggantikan posisi gitaris CC.Deville). Pengaruh Richie yang sedemikian besarnya bahkan sanggup mengganti warna musik band Poison di album "Native Tongue" (1993). Album ini berhasil mencapai platinum dengan 2 single yang berhasil masuk ke TOP 20 Single: "Stand" dan "Until You Suffer Some (Fire and Ice)". Kedua lagu single ini ditulis oleh Richie juga. Anda ingin menyaksikan penampilan Richie di video? Anda dapat menyaksikannya di video konser Poison tsb. Kini Richie lebih terkenal lagi setelah dia bergabung dengan band Mr.BIG, menggantikan posisi Paul Gilbert.
Richie besar di Los Angeles dan pertama kali memainkan piano pada usia 5 tahun. Selanjutnya Richie pertama kali mempelajari gitarnya pada usia 7 tahun, diinspirasikan oleh sebuah poster KISS. Pada usia 17 tahun Richie sudah meluncurkan album solo NeoClassic pertamanya dan ditampilkan di sampul & column majalah Guitar World. Pada album solo kedua (Fever Dream - 1990), ketiga (Electric Joy - 1991) dan keempatnya Richie mengganti warna musiknya ke Modern Blues dan mengisi vocal sendiri di semua album tsb. Di luar dugaan kualitas vocal blues Richie sangatlah bagus untuk seorang gitaris shredder!
Pada tahun 1992 Richie tampil di rekaman "Guitars That Rule The World Vol.I" dengan lagu "Chype Fluxx" bersama giatris ngetop lainnya seperti Paul Gilbert, Yngwie, Nuno,Reb Beach , dll. 1 tahun kemudian (1993) Richie yang telah bergabung dengan band Poison akhirnya harus keluar dari band tersebut karena Richie menikahi pacar drummer Poison (Rikki Rocket).
Setelah itu Richie meluncurkan banyak sekali solo album dari Jazz Fusion, Punk, Soul & Blues. Nama-nama solo album Richie adalah sbb: Inner Galactic Fusion Experience (1995), Bi-Polar Blues (1999), Break It All Down (2000), Something To Say (2000), Wave Of Emotion (2000) & What Is... (2000). Richie juga ikut mengisi di rekaman blues "L.A. Blues Authority Vol.5 - Cream Of The Crop" (1994) dan mengisi di album Jazz Fusion dengan band Vertu.
Pada tahun 1999 ketika gitaris terkenal Paul Gilbert memutuskan untuk meninggalkan band Mr.Big, Richie terpilih untuk mengganti posisi Paul di album terbaru Mr.BIG "Get Over It" yang terjual lebih dari 175.000 copy pada 2 minggu pertama di Jepang dan disusuli oleh tour Asianya yang cukup sukses
Nama Lengkap: Richie Kotzen
Website: RichieKotzen.com
Group Band Sebelumnya: Poison & Vertu
Group Band Saat Ini: Mr.Big
Gitar: Fender Richie Kotzen Stratocaster, Telecaster & Ibanez
Tempat/Tgl Lahir: Sekitar tahun 1970 di Reading, Pennsylvania
Pengaruh: Jason Becker, Eddie Van Halen,
Keahlian: Tapping, Legato, Blues Vocal, dll.
Berbicara tentang gitaris shredder paling keren, mungkin Richie Kotzen salah satunya. Seperti halnya Jason Becker, Richie Kotzen juga merupakan gitaris muda yang sangat berbakat. Pada usia 17 tahun kemampuan Richie dalam permainan gitarnya telah di atas rata-rata. Hal ini dapat Anda saksikan di album solo perdananya "Richie Kotzen" (self-titled diproduseri oleh guru gitarnya: Jason Becker, juga diluncurkan oleh Mike Varney dari Shrapnel Records) dan video lesson Richie Kotzen "Rock Chops" (dari REH Video). Anda dapat menyaksikan betapa menakjubkan kecepatan Richie dalam memainkan teknik legato atau tapping.
Pada usia 20 tahun Richie kemudian dikenal kalangan umum ketika ia pertama kali bergabung dengan band terkenal: Poison (menggantikan posisi gitaris CC.Deville). Pengaruh Richie yang sedemikian besarnya bahkan sanggup mengganti warna musik band Poison di album "Native Tongue" (1993). Album ini berhasil mencapai platinum dengan 2 single yang berhasil masuk ke TOP 20 Single: "Stand" dan "Until You Suffer Some (Fire and Ice)". Kedua lagu single ini ditulis oleh Richie juga. Anda ingin menyaksikan penampilan Richie di video? Anda dapat menyaksikannya di video konser Poison tsb. Kini Richie lebih terkenal lagi setelah dia bergabung dengan band Mr.BIG, menggantikan posisi Paul Gilbert.
Richie besar di Los Angeles dan pertama kali memainkan piano pada usia 5 tahun. Selanjutnya Richie pertama kali mempelajari gitarnya pada usia 7 tahun, diinspirasikan oleh sebuah poster KISS. Pada usia 17 tahun Richie sudah meluncurkan album solo NeoClassic pertamanya dan ditampilkan di sampul & column majalah Guitar World. Pada album solo kedua (Fever Dream - 1990), ketiga (Electric Joy - 1991) dan keempatnya Richie mengganti warna musiknya ke Modern Blues dan mengisi vocal sendiri di semua album tsb. Di luar dugaan kualitas vocal blues Richie sangatlah bagus untuk seorang gitaris shredder!
Pada tahun 1992 Richie tampil di rekaman "Guitars That Rule The World Vol.I" dengan lagu "Chype Fluxx" bersama giatris ngetop lainnya seperti Paul Gilbert, Yngwie, Nuno,
Setelah itu Richie meluncurkan banyak sekali solo album dari Jazz Fusion, Punk, Soul & Blues. Nama-nama solo album Richie adalah sbb: Inner Galactic Fusion Experience (1995), Bi-Polar Blues (1999), Break It All Down (2000), Something To Say (2000), Wave Of Emotion (2000) & What Is... (2000). Richie juga ikut mengisi di rekaman blues "L.A. Blues Authority Vol.5 - Cream Of The Crop" (1994) dan mengisi di album Jazz Fusion dengan band Vertu.
Pada tahun 1999 ketika gitaris terkenal Paul Gilbert memutuskan untuk meninggalkan band Mr.Big, Richie terpilih untuk mengganti posisi Paul di album terbaru Mr.BIG "Get Over It" yang terjual lebih dari 175.000 copy pada 2 minggu pertama di Jepang dan disusuli oleh tour Asianya yang cukup sukses
RITCHIE BLACKMORE
"Salah satu gitaris yang menjadi cikal bakal shredder"
Nama Lengkap: Richard Hugh Blackmore
Tempat/Tgl Lahir : London / 14 April 1945
Website Resmi : www.blackmoresnight.com
Gitar : Fender Stratocater (1972 , 1974, Ritchie Blackmore Custom Shop Signature Series, dan banyak stratocaster lainnya) , Gibson ES 335, dll
Ampli : ENGL amp Ritchie Blackmore Signature, Marshall Major 200Watt
Pengalaman Band : Rainbow, Deep Purple, Blackmore's Night
Pengaruh Musikal: J.S Bach , Beethoven , Hank Marvin (the Shadow) , Jimi Hendrix , Pete Townsend (The Who)
Gaya Permainan : celtic folk, contemporary celtic, contemporary folk, gothic rock, heavy metal, hard rock, guitar virtuoso
Ritchie Blackmore adalah salah satu gitaris yang cukup disegani di era 70an. Dimana teknik permainan arpeggionya di gitar elektrik dengan menggunakan overdrive/distorsi banyak dijadikan panutan bagi para shredder di jaman era heavy metal 80an. Di masa berjayanya di era 70an, gitaris elektrik pada saat itu masih menggunakan teknik blues seperti bending, vibrato dan traditional picking saja. Namun Ritchie memberikan sentuhan yang lain pada gitar elektrik, yaitu bermain dengan economical picking, arpeggio, tremolo picking, bahkan teknik whammy bar di tremolo standar gitar Fender Stratocaster dia sudah terapkan di era tahun 70an saat itu. Sebutlah nama Yngwie Malmsteen , Joe Stump, atau Chris Impellitteri sebagai salah satu shredder yang cukup banyak mengadopsi teknik permainan dari Ritchie. Bisa dikatakan: Richie Blackmore sebagai biang awal dari gitaris shredder.
Di tahun 1967 , Ritchie yang pada awalnya telah bermain dengan sejumlah band seperti the Outlaws, Screaming Lord Sutch, dan Neil Christian & The Crusaders diajak bergabung oleh Jon Lord, mantan kibordis Artwoods/The Flowerpot Men , dimana ini adalah awal mulanya terbentuk band raksasa yang menjadi legenda hidup hingga kini : DEEP PURPLE. Di masa-masa ini Deep Purple sendiri telah bergonta ganti personel sampai 4 kali dan juga setelahnya juga masih gonta ganti hingga kini. Di tahun 1969 Deep Purple telah membuat suatu konsep konser gabungan mereka dengan iringan musik orkestra klasik, dimana hal ini banyak ditiru oleh band-band penerus seperti Metallica, Scorpion, dan Yngwie Malmsteen yang juga menggunakan konsep serupa di salah satu konser mereka.
Era masa kejayaan Deep Purple adalah ketika mereka merilis album “IN ROCK” (1970), dimana permainan gitar Ritchie yang sesungguhnya mulai keluar disini. Setelahnya muncul juga album “FIREBALL” (1971) dan di tahun 1972 Deep Purple merilis album “MACHINE HEAD” yang dianggap para kritikus musik sebagai album rock terbaik di masa itu, dengan tembang hitsnya adalah Smoke On The Water dan Highway Star.
Setelah masa-masa itu Deep Purple mulai mengalami banyak goncangan internal, terutama masalah pribadi antara Ritchie dengan vokalis Ian Gillan pada saat itu. Di tahun 1975 Ritchie resmi mengundurkan diri dari Deep Purple karena alas an ketidak cocokan warna musik purple pada sast itu yang sudah mulai ke arah Funk-Blues . Ritchie akhirnya mendirikan band solo proyeknya dia yg bernama RAINBOW dan disini sebenarnya banyak kritikus yang menilai bahwa band ini mewakili permainan dan jiwa musik Ritchie yang sesungguhnya. Dan di lagu-lagu Rainbow, Ritchie sudah banyak mengeluarkan skill gitar dia seperti memainkan arpeggio yang cepat, whammy bar, tremolo picking serta economical picking.
Di tahun 1984 hingga tahun 1993 Deep Purple membuat formasi terbaik mereka utnuk reuni kembali, dan salah satu hits lagu yg tercipta selama era itu adalah “Perfect Stranger” yang dijadikan lagu medley oleh Dream Theater. Namun selama masa itupun ternyata Rainbow sudah tidak terlalu produktif lagi, walau masih mengeluarkan beberapa album.
Di tahun 1993 ketika Deep Purple mengadakan tour dunia, Ritchie resmi mengundurkan diri lagi di tengah-tengah rangakaian konser yang berlangsung di Eropa. Alhasil, posisi Ritchie yang meninggalkan sebagian tour yang belum diselesaikan akhirnya diisi oleh Joe Satriani.
Di tahun 1996 Ritchie masih merilis album terakhir Rainbow , dan 3 tahun kemudian Ritchie malah membuat band bersama istrinya , Candice Night sebagai vokalis untuk membuat Band baru bernama Blackmore's Night dgn aliran celtic folk, contemporary celtic, contemporary folk, irish . Sungguh suatu band dgn aliran musik yang sangat berbeda jauh dengan permainan gitar Ritchie yang begitu garang di era berjayanya Deep Purple dan Rainbow.
Tempat/Tgl Lahir : London / 14 April 1945
Website Resmi : www.blackmoresnight.com
Gitar : Fender Stratocater (1972 , 1974, Ritchie Blackmore Custom Shop Signature Series, dan banyak stratocaster lainnya) , Gibson ES 335, dll
Ampli : ENGL amp Ritchie Blackmore Signature, Marshall Major 200Watt
Pengalaman Band : Rainbow, Deep Purple, Blackmore's Night
Pengaruh Musikal: J.S Bach , Beethoven , Hank Marvin (the Shadow) , Jimi Hendrix , Pete Townsend (The Who)
Gaya Permainan : celtic folk, contemporary celtic, contemporary folk, gothic rock, heavy metal, hard rock, guitar virtuoso
Ritchie Blackmore adalah salah satu gitaris yang cukup disegani di era 70an. Dimana teknik permainan arpeggionya di gitar elektrik dengan menggunakan overdrive/distorsi banyak dijadikan panutan bagi para shredder di jaman era heavy metal 80an. Di masa berjayanya di era 70an, gitaris elektrik pada saat itu masih menggunakan teknik blues seperti bending, vibrato dan traditional picking saja. Namun Ritchie memberikan sentuhan yang lain pada gitar elektrik, yaitu bermain dengan economical picking, arpeggio, tremolo picking, bahkan teknik whammy bar di tremolo standar gitar Fender Stratocaster dia sudah terapkan di era tahun 70an saat itu. Sebutlah nama Yngwie Malmsteen , Joe Stump, atau Chris Impellitteri sebagai salah satu shredder yang cukup banyak mengadopsi teknik permainan dari Ritchie. Bisa dikatakan: Richie Blackmore sebagai biang awal dari gitaris shredder.
Di tahun 1967 , Ritchie yang pada awalnya telah bermain dengan sejumlah band seperti the Outlaws, Screaming Lord Sutch, dan Neil Christian & The Crusaders diajak bergabung oleh Jon Lord, mantan kibordis Artwoods/The Flowerpot Men , dimana ini adalah awal mulanya terbentuk band raksasa yang menjadi legenda hidup hingga kini : DEEP PURPLE. Di masa-masa ini Deep Purple sendiri telah bergonta ganti personel sampai 4 kali dan juga setelahnya juga masih gonta ganti hingga kini. Di tahun 1969 Deep Purple telah membuat suatu konsep konser gabungan mereka dengan iringan musik orkestra klasik, dimana hal ini banyak ditiru oleh band-band penerus seperti Metallica, Scorpion, dan Yngwie Malmsteen yang juga menggunakan konsep serupa di salah satu konser mereka.
Era masa kejayaan Deep Purple adalah ketika mereka merilis album “IN ROCK” (1970), dimana permainan gitar Ritchie yang sesungguhnya mulai keluar disini. Setelahnya muncul juga album “FIREBALL” (1971) dan di tahun 1972 Deep Purple merilis album “MACHINE HEAD” yang dianggap para kritikus musik sebagai album rock terbaik di masa itu, dengan tembang hitsnya adalah Smoke On The Water dan Highway Star.
Setelah masa-masa itu Deep Purple mulai mengalami banyak goncangan internal, terutama masalah pribadi antara Ritchie dengan vokalis Ian Gillan pada saat itu. Di tahun 1975 Ritchie resmi mengundurkan diri dari Deep Purple karena alas an ketidak cocokan warna musik purple pada sast itu yang sudah mulai ke arah Funk-Blues . Ritchie akhirnya mendirikan band solo proyeknya dia yg bernama RAINBOW dan disini sebenarnya banyak kritikus yang menilai bahwa band ini mewakili permainan dan jiwa musik Ritchie yang sesungguhnya. Dan di lagu-lagu Rainbow, Ritchie sudah banyak mengeluarkan skill gitar dia seperti memainkan arpeggio yang cepat, whammy bar, tremolo picking serta economical picking.
Di tahun 1984 hingga tahun 1993 Deep Purple membuat formasi terbaik mereka utnuk reuni kembali, dan salah satu hits lagu yg tercipta selama era itu adalah “Perfect Stranger” yang dijadikan lagu medley oleh Dream Theater. Namun selama masa itupun ternyata Rainbow sudah tidak terlalu produktif lagi, walau masih mengeluarkan beberapa album.
Di tahun 1993 ketika Deep Purple mengadakan tour dunia, Ritchie resmi mengundurkan diri lagi di tengah-tengah rangakaian konser yang berlangsung di Eropa. Alhasil, posisi Ritchie yang meninggalkan sebagian tour yang belum diselesaikan akhirnya diisi oleh Joe Satriani.
Di tahun 1996 Ritchie masih merilis album terakhir Rainbow , dan 3 tahun kemudian Ritchie malah membuat band bersama istrinya , Candice Night sebagai vokalis untuk membuat Band baru bernama Blackmore's Night dgn aliran celtic folk, contemporary celtic, contemporary folk, irish . Sungguh suatu band dgn aliran musik yang sangat berbeda jauh dengan permainan gitar Ritchie yang begitu garang di era berjayanya Deep Purple dan Rainbow.
SONY
"Gitaris yang berhasil mengangkat jenis musik Japanese Rock di industri musik Indonesia" tyle� ' x - H� �� ter'>SONY
Nama : Sony
Gaya Permainan : Rock
Band Saat ini : J-Rock's
Pengaruh musikal : L'Arc~en~Ciel, Muse, Alicia Keys, The Beatles, Jimi Hendrix, RHCP, Siti Nurhaliza, Steve Vai
Posisi Dalam Band : Lead Gitaris
Gitar Yang Digunakan : Marlique Deluxe series (Pick Up VR extreme keluaran Tesla Pick Up Korea), PRS.SE Camouflage, Telecaster
Ampli : Head Cabinet Carvin Legacy
Prestasi : Juara 1 Nescafe Get Started 2004
Nama Sony sebenarnya belum sepopuler gitaris-gitaris papan atasIndonesia seperti Eet Sjahranie, Abdee Negara, Jikun, dll. Namun di kalangan fans-fans musik Japanese Rock Indonesia, gitaris satu ini dikenal secara luas karena sedang populer berkat suksesnya penjualan album Topeng Sahabat bersama grupnya, J-RockStar (JRS).
J-Rocks (JRS) memang masih baru dalam industri musik. Nama mereka mencuat setelah menjadi finalis dan akhirnya keluar sebagai juara pertama kontes musik yang diselenggarakan oleh Nescafe. Pada babak grand final JRS berhasil mengalahkan 2 band saingan, B-Five (dari Makassar) dan Cool Khas (dari Jogjakarta). Memang warna musik yang ditawarkan oleh JRS saat itu belum ada di industri musik Indonesia. JRS mengadaptasi musik L'Arc~en~Ciel dan beberapa artis Jepang lainnya. Akhirnya band ini mendapat kontrak rekaman dengan label Aquarius Musik. Album perdana pun di release dengan judul Topeng Sahabat. Album ini melempar hits 'Lepaskan Diriku' sebagai hits jagoannya. Video klipnya pun sudah sering tayang di TV. Hebatnya hits ini mampu bersaing dengan album-album dari band papan atas seperti Padi dan Dewa.
Uniknya lagi band ini memiliki pembenci dan penggemar yang cukup loyal. Saya sering menemukan beberapa keluhan dari para penggemar musik-musik Japanese Rock terhadap JRS karena musik yang terdapat di album perdana JRS sangat 'wannabe' dengan musik-musik Laruku. Bahkan dari kostum sampai video klip bisa dibilang sangat mirip. Selain itu JRS dianggap kurang etis karena memakai nama J-Rocks sebagai nama band. Hal itu dianggap mempersulit dan membingungkan orang untuk menyebut J-Rocks (nama band) dengan J-Rocks (jenis musik). Beberapa orang di berbagai forum, mailing list, dan friendster bahkan sering menyebut judul lagu-lagu Laruku untuk menyebut judul lagu JRS. Beberapa orang sering menyebut C'est la vie untuk menyebut lagu JRS yang berjudul Ceria, dll.
Namun banyak juga yang tadinya mencaci-maki, mendadak jadi bungkam begitu melihat penampilan live J-Rock's. Pasalnya Sony punya skill bermain gitar diatas rata-rata. Dalam sebuah penampilannya di TV, ia dan sang vocalis yang juga gitaris, Iman, bermain sambil sedikit beratraksi dengan memainkan gitar di punggung.
Kesuksesan JRS dipasaran tak lepas dari polesan Bongky (BIP) dan UJI (ex The Brur) yang memproduseri album ini. Kemampuan JRS semakin terasah tajam, aransemen musik mereka juga semakin variatif tanpa menghilangkan gaya khas quartet ini.
Anyway, kini makin banyak bermunculan band-band yang beraliran Japanese Rocks setelah munculnya J-Rock's. Hal ini sangat baik untuk variasi jenis musik di Indonesia yang biasanya 'itu-itu saja' (baca: pop mellow). Selain itu JRS juga selalu menampilkan sajian secara visual, sesuai dengan konsep musik-musik Japanese Rocks. Pokoknya band ini memang sangat keren. ;)
Prestasi Sony dengan J-Rock's membuat pabrik gitar Marlique mengendorse nya bersama salah satu gitaris Slank, Ridho.
Gaya Permainan : Rock
Band Saat ini : J-Rock's
Pengaruh musikal : L'Arc~en~Ciel, Muse, Alicia Keys, The Beatles, Jimi Hendrix, RHCP, Siti Nurhaliza, Steve Vai
Posisi Dalam Band : Lead Gitaris
Gitar Yang Digunakan : Marlique Deluxe series (Pick Up VR extreme keluaran Tesla Pick Up Korea), PRS.SE Camouflage, Telecaster
Ampli : Head Cabinet Carvin Legacy
Prestasi : Juara 1 Nescafe Get Started 2004
Nama Sony sebenarnya belum sepopuler gitaris-gitaris papan atas
J-Rocks (JRS) memang masih baru dalam industri musik. Nama mereka mencuat setelah menjadi finalis dan akhirnya keluar sebagai juara pertama kontes musik yang diselenggarakan oleh Nescafe. Pada babak grand final JRS berhasil mengalahkan 2 band saingan, B-Five (dari Makassar) dan Cool Khas (dari Jogjakarta). Memang warna musik yang ditawarkan oleh JRS saat itu belum ada di industri musik Indonesia. JRS mengadaptasi musik L'Arc~en~Ciel dan beberapa artis Jepang lainnya. Akhirnya band ini mendapat kontrak rekaman dengan label Aquarius Musik. Album perdana pun di release dengan judul Topeng Sahabat. Album ini melempar hits 'Lepaskan Diriku' sebagai hits jagoannya. Video klipnya pun sudah sering tayang di TV. Hebatnya hits ini mampu bersaing dengan album-album dari band papan atas seperti Padi dan Dewa.
Uniknya lagi band ini memiliki pembenci dan penggemar yang cukup loyal. Saya sering menemukan beberapa keluhan dari para penggemar musik-musik Japanese Rock terhadap JRS karena musik yang terdapat di album perdana JRS sangat 'wannabe' dengan musik-musik Laruku. Bahkan dari kostum sampai video klip bisa dibilang sangat mirip. Selain itu JRS dianggap kurang etis karena memakai nama J-Rocks sebagai nama band. Hal itu dianggap mempersulit dan membingungkan orang untuk menyebut J-Rocks (nama band) dengan J-Rocks (jenis musik). Beberapa orang di berbagai forum, mailing list, dan friendster bahkan sering menyebut judul lagu-lagu Laruku untuk menyebut judul lagu JRS. Beberapa orang sering menyebut C'est la vie untuk menyebut lagu JRS yang berjudul Ceria, dll.
Namun banyak juga yang tadinya mencaci-maki, mendadak jadi bungkam begitu melihat penampilan live J-Rock's. Pasalnya Sony punya skill bermain gitar diatas rata-rata. Dalam sebuah penampilannya di TV, ia dan sang vocalis yang juga gitaris, Iman, bermain sambil sedikit beratraksi dengan memainkan gitar di punggung.
Kesuksesan JRS dipasaran tak lepas dari polesan Bongky (BIP) dan UJI (ex The Brur) yang memproduseri album ini. Kemampuan JRS semakin terasah tajam, aransemen musik mereka juga semakin variatif tanpa menghilangkan gaya khas quartet ini.
Anyway, kini makin banyak bermunculan band-band yang beraliran Japanese Rocks setelah munculnya J-Rock's. Hal ini sangat baik untuk variasi jenis musik di Indonesia yang biasanya 'itu-itu saja' (baca: pop mellow). Selain itu JRS juga selalu menampilkan sajian secara visual, sesuai dengan konsep musik-musik Japanese Rocks. Pokoknya band ini memang sangat keren. ;)
Prestasi Sony dengan J-Rock's membuat pabrik gitar Marlique mengendorse nya bersama salah satu gitaris Slank, Ridho.
STEVE VAI
"Dewa gitar yang flamboyan dan serba bisa"
Nama Lengkap: Steven Siro Vai
Tempat/Tgl Lahir: 06 Juni 1960 di New York, USA
Group Band Saat Ini: Steve Vai
Group Band Sebelumnya: Hot Chocolate, The Ohio Express, Circus, Rayge, Bold As Love, Axis, Morning Thunder, Frank Zappa, The Out Band, The Classified, 777, Alcatrazz, David Lee Roth, Whitesnake
Pengaruh: Joe Satriani, Frank Zappa
Gitar: Ibanez Universe, Ibanez JEM
Keahlian: semua teknik dalam buku pelajaran gitar bisa dilakukannya dengan sempurna!!!
Siapa yang tidak kenal dengan dewa gitar yang satu ini? Permainannya mulai dari blues, jazz, rock sampai klasik dan ethnic music. Permainan gitarnya pun tidak terbatas pada komunitas gitar saja tetapi juga bagi orang-orang awam yang tidak mendalami gitar.
Pada umur 6 tahun, Steve mulai belajar piano. Pada umur 10 tahun, Steve mulai belajar bermain akordeon. Pada umur 13 tahun barulah Steve mulai mendalami gitar dan sejak saat itu lahirlah seorang dewa gitar yang baru.
Steve Vai mengawali karirnya dengan album debutnya Flex-Able Leftovers pada tahun 1984. Pada tahun 1990, Steve merilis album keduanya yang berjudul Passion and Warfare. Album ini mendapat pengakuan internasional dan Steve memenangkan polling pembaca majalah Guitar Player dalam 4 kategori yang berbeda. Album Steve yang ketiga berjudul Sex & Religion dirilis tahun 1993 dan album keempatnya Alien Love Secrets dirilis tahun 1995. Pada tahun 1996 album kelima Steve Fire Garden dirilis.
Tahun 1999, Steve meluncurkan album keenamnya yang berjudul Ultra Zone. Dalam album ini Steve lebih banyak memfokuskan dirinya dalam komposisi lagu dan bereksperimen dengan gitarnya. Tahun 2001 album The Seventh Song dirilis dan album ini berisi lagu-lagu slow/ballad yang pernah dirilis Steve dengan ditambah beberapa lagu baru. Dan di tahun 2001 Alive in an Ultra World pun dirilis.
Steve Vai juga pernah memproduksi 2 album Natal yang berjudul Merry Axemas Vol.1 dan Merry Axemas Vol.2, juga konser G3 bersama Joe Satriani dan Eric Johnson/Kenny Wayne Shepherd dan terakhir John Petrucci turut juga bergabung dalam G3.
Belakangan ini Steve Vai lebih memfokuskan diri bereksperimen pada permainan gitarnya dan sekarang ini band Steve Vai ditambah seorang pemain bass yang sudah tidak asing lagi buat fans-fans rock tahun 80-an, Billy Sheehan. Belum pasti kapan album barunya akan beredar, kita tunggu saja... liberty and justice for all!!
TOHPATI
"Salah satu gitaris jazz paling populer di Indonesia "
Nama Lengkap: Tohpati Ario Hutomo
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta / 21 Juli 1971
Gitar : Fender, Sadowsky, Takamine
Pickup : Seymour Duncan, Dimarzio X2N
Efek : Rocktron
Ampli : Mesa Boogie
Pengalaman Band : Simak Dialog
Pengaruh Musikal: Pat Metheny
Gaya Permainan : Jazz, Pop Jazz
Tohpati mungkin merupakan gitaris jazz yang paling dikenal masyarakat luas. Hal tersebut dikarenakan seringnya ia tampil di TV bersama penyanyi-penyanyi pop seperti Krisdayanti, Glen Fredly, Rossa, Chrisye, dan lain-lain.
Sejak masih remaja ia sudah sering tampil di panggung-panggung Jakarta. Bahkan ia pernah menyabet gelar Gitaris Terbaik pada Festival Band se-DKI pada saat usianya baru 14 tahun. Kemudian tahun 1989 juga terpilih menjadi Gitaris Terbaik festival Band se-Jawa. Di tahun itu juga ia menyabet gelar Gitaris Terbaik pada Yamaha Band Explosion tingkat Nasional.
Tahun 1993, ia kemudian tergabung dalam grup Simak Dialog yang beranggotakan Riza Arshad, Arie Ayunir, dan Indro. Nama yang disebutkan terakhir ini kemudian menjadi orang yang paling sering bermain bersama Tohpati dimana-mana. Bersama Simak Dialog, Tohpati telah merelease 3 album : Lukisan, Baur, dan Trance / Mission.
Tahun 1998, Tohpati merelease album solo perdananya. Dalam album ini ia menampilkan beberapa penyanyi seperti Shakila dan Glenn Fredly yang beberapa waktu sebelumnya baru mulai meroket namanya bersama grup Funk Section. Untuk mempopulerkan albumnya, Tohpati merelease video clip Lukisan Pagi yang dibawakan bersama Shakila. Lagu tersebut sangat populer dan menjadi jawara di beberapa tangga lagu di tanah air.
Album keduanya, Serampang Samba lebih banyak menyajikan hits-hits instrumental. Berbeda dengan album sebelumnya, kali ini Tohpati hanya merelease video clip Jejak Langkah Yang Kau Tinggal yang dibawakan bersama Glenn Fredly. Bisa dibilang album ini lebih idealis dari album sebelumnya.
Saat wabah ajang cari bakat di Indonesia dimulai oleh kontes PopStars yang melahirkan grup Sparx. Lagu ciptaan Tohpati yang berjudul Katakan Cinta menjadi single pertama yang ditampilkan oleh grup tersebut. Nama Tohpati juga menjadi makin populer dikalangan masyarakat saat ia digosipkan berselingkuh dengan diva andalan Indonesia, Krisdayanti.
YNGWIE MALMSTEEN
"Pahlawan dan pelopor gitaris shredder sedunia dari Swedia" � # - > � 8�� ign=center style='text-align:center'>YNGWIE MALMSTEEN
Nama Lengkap: Lars Johann Yngwie Lannerback
Website Resmi: yngwie.org
Tempat/Tgl Lahir: 30 Juni 1963 diStockholm , Swedia.
Group Band Saat Ini: Yngwie Malmsteen Band
Group Band Sebelumnya: Steeler, Alcatrazz,
Pengaruh: Niccolo Paganini, Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore, J.S.Bach, Antonio Vivaldi, W.A.Mozart,
Gitar: Fender Stratocaster Yngwie Malmsteen Signature Series
Keahlian: Neoclassical, Alternate Picking, Arpeggio, dll.
Yngwie Malmsteen merupakan pelopor yang melahirkan seluruh gitaris shredder yang kami tampilkan di website ini. Setelah Eddie Van Halen (Van Halen) pertama kali membawakan tembang "Eruption" pada tahun 1978 yang memperkenalkan teknik "two handed tapping", Yngwie meluncurkan album klasik baroque shred debutnya "Rising Force" yang mengegerkan komunitas gitar rock, menciptakan standar baru untuk kecepatan & keahlian dalam bermain. Warna "Neo-Classical" yang di bawahkan Yngwie adalah berdasarkan struktur komposisi dari J.S Bach (1685-1750) dan Niccolo Paganini (1782-1840).
Setelah itu muncul para gitaris shredder yang menghasilkan sekian banyak album yang sukses. Hampir setiap minggu muncul gitaris baru yang mengklaim dirinya sebagai gitaris baru yang paling cepat di dunia. Sebagai contoh: Paul Gilbert, Marty Friedman, Jason Becker, Richie Kotzen, Vinnie Moore, Tony Macalpine, Greg Howe, dll. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Yngwie merupakan pahlawan gitar yang patut diacungi jempol.
Pernikahan ayah Yngwie (seorang kapten tentara) dan ibunya (Rigmor - seniman) diakhiri dengan penceraian tidak lama setelah Yngwie lahir. Di samping itu Yngwie juga memiliki seorang kakak perempuan bernama Ann Louise dan kakak lelaki Bjorn. Yngwie terlahir sebagai anak bungsu yang liar, tidak bisa diatur dan ceria.
Pada awalnya Yngwie mencoba untuk mempelajari piano dan trumpet tetapi ia tidak dapat menguasai alat musik tersebut. Acoustic guitar (gitar bolong) yang dibeli oleh ibunya pada waktu dia berusia 5 tahun juga tidak disentuh Yngwie dan dibiarkan bergelantung di dinding.
Sampai akhirnya pada tgl 18 September 1970, Yngwie melihat sebuah acara spesial mengenai meninggalnya Jimi Hendrix. Di situ Yngwie yang masih 17 tahun tsb menyaksikan bagaimana Jimi Hendrix menghasilkan bunyi feedback guitar dan membakar gitarnya di depan penonton. Pada hari wafatnya Jimi Hendrix tsb lahirlah permainan gitar Yngwie.
Yngwie yang penasaran tersebut kemudian membeli sebuah Fender Stratocaster murah, mencoba memainkan tembangnya Deep Purple dan menghabiskan banyak waktu untuk mengetahui rahasia dari alat instrumen dan musiknya sendiri. Kekaguman Yngwie terhadap Ritchie Blackmore (gitaris Deep Purple) yang dipengaruhi oleh musik klasik dan kekaguman terhadap kakak perempuannya yang sering memainkan komposisi Bach, Vivaldi, Beethoven, dan Mozart, memberikan ide kepada Yngwie untuk menggabungkan musik klasik tersebut dengan musik rock. Yngwie terus bermain seharian penuh sampai tidurpun dia masih tetap bersama gitarnya.
Pada usia 10 tahun, Yngwie menggunakan nama kecil dari ibunya "Malmsteen", mengfokuskan seluruh energi dia dan berhenti bersekolah. Di sekolah Yngwie dikenal sebagai pembuat onar dan sering berantem, tetapi pintar dalam pelajaran bahasa Inggris dan seni. Ibunya yang menyadari bakat musiknya yang unik, mengizinkan Yngwie tinggal di rumah dengan rekaman dan gitarnya. Setelah menyaksikan violinis Gideon Kremer membawakan komposisi Paganini: 24 Caprices di televisi, Yngwie akhirnya mengetahui bagaimana cara mengawinkan musik klasik dengan skill permainan dan karismanya.
Yngwie dan beberapa temannya merekam 3 lagu demo dan dikirim ke studio rekaman CBS Swedia, tetapi rekaman tersebut tidak pernah digubris atau diedarkan. Oleh karena frustasinya, Yngwie menyadari bahwa dia harus meninggalkan Swedia dan mulai mengirimkan demo rekaman dia ke berbagai studio rekaman di luar negeri. Salah satu dari demo tape Yngwie ternyata jatuh ke tangan konstributor Guitar Player dan pemilik Shrapnel Records: Mike Varney. Akhirnya Yngwie mendapat undangan ke Los Angeles untuk bergabung dengan band terbaru Shrapnel: "Steeler" dan seterusnya yang disebut sebagai sejarahnya. Pada bulan February 1983 Yngwie berangkat dari Swedia ke Los Angeles dengan bekal keahlian dan gaya permainan barunya.
Selanjutnya permainan Yngwie dikenal dunia dengan permainannya yang sangat cepat di intro lagu "Hot On Your Heels". Yngwie kemudian pindah ke group band Alcatrazz, sebuah band yang bergaya "Rainbow" dan didirikan oleh penyanyi Graham Bonnett. Walaupun telah bergabung dengan Alcatrazz yang menampilkan sekian banyak solo hebat di lagu "Kree Nakoorie", "Jet to Jet," dan "Hiroshima Mon Amour", Yngwie masih merasa terlalu dibatasi oleh band itu sendiri. Akhirnya Yngwie berpikir bahwa hanya album sololah yang menjadi solusi terbaik.
Album solo pertama Yngwie: Rising Force (kini dinobatkan sebagai kitab musik rock Neo-Classical) berhasil memasuki nomor 60 di tangga Billboard charts untuk musik instrumental gitar tanpa berbau komersil. Album ini juga memenangkan nominasi Grammy untuk Instrumental Rock Terbaik. Tidak lama kemudian Yngwie terpilih sebagai Gitaris Pendatang Baru Terbaik di berbagai majalah dan media, Gitaris Terbaik Tahun Itu, dan Rising Force menjadi Album Terbaik untuk tahun itu juga.
Pada 22 June 1987 mendekati ultah Yngwie yang ke-24, Yngwie mengalami kecelakaan dengan mobil Jaguarnya yang mengakibatkan dia koma hampir seminggu. Penyumbatan darah pada otak Yngwie juga menyebabkan tangan kanannya tidak berfungsi. Karena takut akan karirnya yang akan berakhir itu, Yngwie dengan susah payah mengikuti terapi untuk memulihkan kembali tangan kanannya. Setelah itu Yngwie mendapat cobaan lagi dari kematian ibunya di Swedia akibat penyakit kanker yang menghabiskan banyak biaya medical. Jika Yngwie orang lain, mungkin sudah menyerah dengan nasib seperti itu, tetapi Yngwie justru berubah dan kembali ke musiknya dengan semangat tinggi.
Setelah itu Yngwie meluncurkan album yang laris manis seperti Odyssey, Eclipse, Fire & Ice, Seventh Sign, I Can't Wait, Magnum Opus, Inspiration, Facing the Animal, Alchemy, War To End All Wars dan akhirnya Yngwie berhasil mewujudkan cita-citanya untuk bermain bersama sebuah Orkestra penuh di salah satu album terbarunya: Concerto Suite for Electric Guitar and Orchestra in Eb minor, Op. 1 (tahun 1998).
Ketika merelease albumnya Eclipse (1990), Yngwie sempat tour dan membuat konser yang sukses diIndonesia (Jakarta , Solo, & Surabaya ). Rencananya pada bulan July 2001 ini Yngwie juga akan konser kembali di Indonesia, namun dibatalkan karena pemerintah USA & istrinya menasehati Yngwie akan keamanan politik di Indonesia. Padahal tiket Yngwie sudah sempat laku keras di Indonesia , penggemar Yngwie di Indonesia boleh kecewa. Kapan lagi Yngwie akan konser di Indonesia apabila keadaan politik Indonesia masih seperti ini?
Album-album berikutnya adalah Attack!! yang memuat nomor hits instrumental Baroque & Roll. Pada tahun 2003, Yngwie diajak bergabung dalam formasi G3 bersama Joe Satriani dan Steve Vai yang menelurkan 1 album dan 1 video. Setelah selesai tur bersama G3, ia merampungkan album terbarunya Unleash The Fury. Album tersebut direlease diawal taun 2005.
Website Resmi: yngwie.org
Tempat/Tgl Lahir: 30 Juni 1963 di
Group Band Saat Ini: Yngwie Malmsteen Band
Group Band Sebelumnya: Steeler, Alcatrazz,
Pengaruh: Niccolo Paganini, Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore, J.S.Bach, Antonio Vivaldi, W.A.Mozart,
Gitar: Fender Stratocaster Yngwie Malmsteen Signature Series
Keahlian: Neoclassical, Alternate Picking, Arpeggio, dll.
Yngwie Malmsteen merupakan pelopor yang melahirkan seluruh gitaris shredder yang kami tampilkan di website ini. Setelah Eddie Van Halen (Van Halen) pertama kali membawakan tembang "Eruption" pada tahun 1978 yang memperkenalkan teknik "two handed tapping", Yngwie meluncurkan album klasik baroque shred debutnya "Rising Force" yang mengegerkan komunitas gitar rock, menciptakan standar baru untuk kecepatan & keahlian dalam bermain. Warna "Neo-Classical" yang di bawahkan Yngwie adalah berdasarkan struktur komposisi dari J.S Bach (1685-1750) dan Niccolo Paganini (1782-1840).
Setelah itu muncul para gitaris shredder yang menghasilkan sekian banyak album yang sukses. Hampir setiap minggu muncul gitaris baru yang mengklaim dirinya sebagai gitaris baru yang paling cepat di dunia. Sebagai contoh: Paul Gilbert, Marty Friedman, Jason Becker, Richie Kotzen, Vinnie Moore, Tony Macalpine, Greg Howe, dll. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Yngwie merupakan pahlawan gitar yang patut diacungi jempol.
Pernikahan ayah Yngwie (seorang kapten tentara) dan ibunya (Rigmor - seniman) diakhiri dengan penceraian tidak lama setelah Yngwie lahir. Di samping itu Yngwie juga memiliki seorang kakak perempuan bernama Ann Louise dan kakak lelaki Bjorn. Yngwie terlahir sebagai anak bungsu yang liar, tidak bisa diatur dan ceria.
Pada awalnya Yngwie mencoba untuk mempelajari piano dan trumpet tetapi ia tidak dapat menguasai alat musik tersebut. Acoustic guitar (gitar bolong) yang dibeli oleh ibunya pada waktu dia berusia 5 tahun juga tidak disentuh Yngwie dan dibiarkan bergelantung di dinding.
Sampai akhirnya pada tgl 18 September 1970, Yngwie melihat sebuah acara spesial mengenai meninggalnya Jimi Hendrix. Di situ Yngwie yang masih 17 tahun tsb menyaksikan bagaimana Jimi Hendrix menghasilkan bunyi feedback guitar dan membakar gitarnya di depan penonton. Pada hari wafatnya Jimi Hendrix tsb lahirlah permainan gitar Yngwie.
Yngwie yang penasaran tersebut kemudian membeli sebuah Fender Stratocaster murah, mencoba memainkan tembangnya Deep Purple dan menghabiskan banyak waktu untuk mengetahui rahasia dari alat instrumen dan musiknya sendiri. Kekaguman Yngwie terhadap Ritchie Blackmore (gitaris Deep Purple) yang dipengaruhi oleh musik klasik dan kekaguman terhadap kakak perempuannya yang sering memainkan komposisi Bach, Vivaldi, Beethoven, dan Mozart, memberikan ide kepada Yngwie untuk menggabungkan musik klasik tersebut dengan musik rock. Yngwie terus bermain seharian penuh sampai tidurpun dia masih tetap bersama gitarnya.
Pada usia 10 tahun, Yngwie menggunakan nama kecil dari ibunya "Malmsteen", mengfokuskan seluruh energi dia dan berhenti bersekolah. Di sekolah Yngwie dikenal sebagai pembuat onar dan sering berantem, tetapi pintar dalam pelajaran bahasa Inggris dan seni. Ibunya yang menyadari bakat musiknya yang unik, mengizinkan Yngwie tinggal di rumah dengan rekaman dan gitarnya. Setelah menyaksikan violinis Gideon Kremer membawakan komposisi Paganini: 24 Caprices di televisi, Yngwie akhirnya mengetahui bagaimana cara mengawinkan musik klasik dengan skill permainan dan karismanya.
Yngwie dan beberapa temannya merekam 3 lagu demo dan dikirim ke studio rekaman CBS Swedia, tetapi rekaman tersebut tidak pernah digubris atau diedarkan. Oleh karena frustasinya, Yngwie menyadari bahwa dia harus meninggalkan Swedia dan mulai mengirimkan demo rekaman dia ke berbagai studio rekaman di luar negeri. Salah satu dari demo tape Yngwie ternyata jatuh ke tangan konstributor Guitar Player dan pemilik Shrapnel Records: Mike Varney. Akhirnya Yngwie mendapat undangan ke Los Angeles untuk bergabung dengan band terbaru Shrapnel: "Steeler" dan seterusnya yang disebut sebagai sejarahnya. Pada bulan February 1983 Yngwie berangkat dari Swedia ke Los Angeles dengan bekal keahlian dan gaya permainan barunya.
Selanjutnya permainan Yngwie dikenal dunia dengan permainannya yang sangat cepat di intro lagu "Hot On Your Heels". Yngwie kemudian pindah ke group band Alcatrazz, sebuah band yang bergaya "Rainbow" dan didirikan oleh penyanyi Graham Bonnett. Walaupun telah bergabung dengan Alcatrazz yang menampilkan sekian banyak solo hebat di lagu "Kree Nakoorie", "Jet to Jet," dan "Hiroshima Mon Amour", Yngwie masih merasa terlalu dibatasi oleh band itu sendiri. Akhirnya Yngwie berpikir bahwa hanya album sololah yang menjadi solusi terbaik.
Album solo pertama Yngwie: Rising Force (kini dinobatkan sebagai kitab musik rock Neo-Classical) berhasil memasuki nomor 60 di tangga Billboard charts untuk musik instrumental gitar tanpa berbau komersil. Album ini juga memenangkan nominasi Grammy untuk Instrumental Rock Terbaik. Tidak lama kemudian Yngwie terpilih sebagai Gitaris Pendatang Baru Terbaik di berbagai majalah dan media, Gitaris Terbaik Tahun Itu, dan Rising Force menjadi Album Terbaik untuk tahun itu juga.
Pada 22 June 1987 mendekati ultah Yngwie yang ke-24, Yngwie mengalami kecelakaan dengan mobil Jaguarnya yang mengakibatkan dia koma hampir seminggu. Penyumbatan darah pada otak Yngwie juga menyebabkan tangan kanannya tidak berfungsi. Karena takut akan karirnya yang akan berakhir itu, Yngwie dengan susah payah mengikuti terapi untuk memulihkan kembali tangan kanannya. Setelah itu Yngwie mendapat cobaan lagi dari kematian ibunya di Swedia akibat penyakit kanker yang menghabiskan banyak biaya medical. Jika Yngwie orang lain, mungkin sudah menyerah dengan nasib seperti itu, tetapi Yngwie justru berubah dan kembali ke musiknya dengan semangat tinggi.
Setelah itu Yngwie meluncurkan album yang laris manis seperti Odyssey, Eclipse, Fire & Ice, Seventh Sign, I Can't Wait, Magnum Opus, Inspiration, Facing the Animal, Alchemy, War To End All Wars dan akhirnya Yngwie berhasil mewujudkan cita-citanya untuk bermain bersama sebuah Orkestra penuh di salah satu album terbarunya: Concerto Suite for Electric Guitar and Orchestra in Eb minor, Op. 1 (tahun 1998).
Ketika merelease albumnya Eclipse (1990), Yngwie sempat tour dan membuat konser yang sukses di
Album-album berikutnya adalah Attack!! yang memuat nomor hits instrumental Baroque & Roll. Pada tahun 2003, Yngwie diajak bergabung dalam formasi G3 bersama Joe Satriani dan Steve Vai yang menelurkan 1 album dan 1 video. Setelah selesai tur bersama G3, ia merampungkan album terbarunya Unleash The Fury. Album tersebut direlease diawal taun 2005.
JOHN NORUM
"Salah satu pelopor guitar hero Swedia"
Nama Lengkap : John Norum
Tempat/Tgl Lahir : Vardö, Norwegia / 23 Februar 1964
Website : www.johnnorum.com
Gaya Permainan : Heavy Metal, Shredd
Pengalaman Band : Dragon Fly, Eddie Meduza band, WC, Force, Dokken, Europe, John Norum Band
Pengaruh musikal : Thin Lizzy dan UFO
Musisi / Band Favorit : Kiss, Deep Purple, Thin Lizzy, Elvis Presley, Cliff Richard, EVH
Teknik Andalan : Appergio, speed picking, Double not picking, sweeping, tapping
Gitar Yang Digunakan : Fender Stratocaster
Ampli : Marshall
John Norum lahir di Norwegia namun besar di Swedia. Nama John Norum mulai besar ketika ia mambentuk Force bersama Marcel Jacob(Ex. Ygnwie Malmsteen).Terutama setelah band ini berganti nama menjadiEurope . Mungkin Nama John Norum tak sebesar nama Europe ataupun sang vocalis, Joey Tempest. Tapi keahlian bermain gitarnya tak usah diragukan lagi. Karena kehebatannya ia di lirik oleh Don Dokken arsitek band Dokken untuk bermain pada bandnya. Salah satu lagu ciptaannya bersama dengan Europe yaitu “Final Countdown” masih terkenal sampai saat ini. Belum lama ini ia merelease sebuah album solo lagi “Optimus”.
Mulai bermain gitar ketika berusia 10 tahun dengan gitar akustik pemberian ibunya, ia dengan cepat mempelajari gitar. Terinspirasi oleh band-band seperti Kiss dan Deep Purple, ia kemudian ingin menjadi gitaris rock ternama. Beberapa tahun kemudian ia membentuk band yang bernama Dragonfly. Di band ini, ia dan rekan-rekannya selalu tampil dengan make-up yang terifluence dari Kiss.
Saat berusia 14 tahun, John Norum ikut andil dalam rekaman album Eddie Meduza, seorang aryis rock n roll dari Swedia. John ikut mengisi part gitar pada lagu Punkjävlar (Punk Bastards). Album ini ternyata mendapatkan penghargaan emas atas penjualannya. John kemudian tergabung dalam band Dog Wayst. Tahun 1978 band berganti nama menjadi WC. Band ini menjadi terkenal di kota Stockholm. Pihak TV lokal tertarik untuk mengajak John dkk tampil di sebuah acara TV, namun untuk hal tersebut John cs diharuskan mengganti namanya karena dirasa kurang baik untuk image band dan TV tersebut. Akhirnya band ini berganti nama lagi menjadi Force setelah mendapat vocalis berkarakter, Joakim Larsson (lebih dikenal dengan nama Joey Tempest). Band ini kemudian lengkap dengan Marcel Jacob pada bass (menggantikan Mats Leven yang masuk ke band Rising Force bentukan Yngwie Malmsteen), dan Tony Reno (drum).
Bersama band ini, John semakin dekat dengan cita-citanya menjadi rock star. Band ini kemudian berganti nama menjadi Europe. Pada 12 Desember 1982 band ini memperoleh penghargaan dari kompetisi Swedish Rock Championship yang berhadiah rekaman album dibawah label Hot Records. Album yang berjudul Europe dirilis tahun 1983, uniknya hanya membutuhkan waktu 1 minggu untuk merampungkan rekaman album ini. Bahkan pada lagu Boyazont, hanya memerlukan waktu 30 menit untuk rekamannya. Album ini terjual sekitar 35.000 copy dan cukup diminati di Jepang. Album berikutnya Wings of Tommorrow terjual sekitar 80.000 copy hanya di Swedia saja yang saat itu berjumlah populasinya sekitar 8 juta jiwa.
Tahun 1986 merupakan puncak kejayaan John Norum bersama Europe. Pasalnya dalam album ini terdapat mega hits "The Final Countdown" yang sangat digemari diseluruh negara. Apalagi dalam hits ini John menampilkan solo gitar yang sangat keren. Ia menampilkan teknik 'two handed tapping' dengan stretching jari tangan kiri yang cukup jauh jaraknya.
Setelah menyelesaikan tur dan promo album ini, John malah memutuskan keluar. John kemudian banyak berkolaborasi dengan rocker-rocker lainnya, termasuk idolanya sejak kecil, Ace Frehley. Tahun 1998 misalnya, ia sempat menjadi gitaris untuk salah satu album Don Dokken.
Album-album yang sudah dihasilkan oleh John antara lain : Another Destination (1995), Worlds Away (1996), Slipped Into Tomorrow (1999), Optimus (2005), dll.
"Gitaris Pengganti Marty Friedman Di Megadeth
Nama Lengkap: Al Pitrelli
Website : www.alpitrelli.com
Tempat/Tgl Lahir : New York / 26 September 1963
Tinggi : 5 feet 9 inch
Berat : 75 kg
Pengalaman Band : Flesh n blood,Michael Bolton(adiional), Savatage, Alice Cooper, Megadeth
Band Saat Ini : Savatage
Gaya Permainan : Heavy Metal, Rock
Teknik Andalan : Arpeggio, Tapping
Gitar : Gibson Les Paul ,Gibson Explorer ,Seymour Duncan JB Jr. pick ups
Senar : D'addario EXL 140 10-52 LTHB
Amps : Rocktron Prophesy Guitar System, Marshall EL34 100/100 Dual Monobloc Power Amp, Marshall Power Break Attenuator for smaller venues
Cabinets : Marshall 4x12's with Celestion Vintage 30 speakers
Gear Lainnya : Rocktron All Access controller, Furman PL Plus Power Conditioner, Monster Cable, Samson Dual UHF UR-50 Synthesized Diversity Wireless System, Dunlop picks, Shure SM-57 cabinet microphone, Sennheiser MP-421 cabinet microphone
Gitaris Favorit: Gary Moore, Jimmy Page, Marty Friedman, Chris Poland
Band Favorit : Allman Brothers, Megadeth
Album Favorit : Let There Be Rock (AC/DC), Remastered (Led Zeppelin)
Tokoh Bersejarah Favorit : Les Paul
Hobi Lain : Learning Chris Poland(ex. Megadeath) and Marty Friedman(ex. Megadeath) solos,playing drum.
Konser Paling Berkesan : Vancouver (my "unexpected" first Megadeth show)
Al Pitrelli pernah sekolah di Berklee School oh music(Boston) bersama sahabatnya drummer Will Calhoun(Living Colour) dan keyboardis Derek Sherenian(ex. Dream Theater).
Awal karirnya dimulai ketika ia direkrut oleh Jig records untuk membantu pembuatan single Michael bolton “Fools Game”. Setelah itu ia membantu solo album Randy Coven(ex. Bassis deep purple). Talentanya dalam bermain gitar mulai dikenal dan ia langsung direkrut oleh Alice Cooper yang saat itu membutuhkan lead guitar untuk konser di asia. Setelah beberapa tahun,ia keluar dan terlibat dalam beberapa project solo seperti dengan Joe Lynn Turner(Ex. Vokal Deep Purple) dan Dee Snider (Twisted Sister). Lalu ia membentuk band blues dengan nama Flesh n Blood yang terpengaruh black Crows dan Zepplin.
Kemudian Al bergabung dengan band Progressive Metal Savatage yang lagu2nya diiringi dengan musik orchestra. Bersama band ini ia cenderung bermain lick classic dan membawakan lagu2 natal yang dibawakan dengan suasana metal. Setelah itu ia sempat membuat album jazz techno bersama istrinya jane.
Thn 2000 dan 2001 ia bergabung dengan Megadeth menggantikan Marty Friedman. Bersama Megadeth ia sempat tour ke Medan. Namun beberapa waktu kemudian karena cedera tangan yang dialami Dave Mustained membuat ban ini vakum dan Al bergabung kembali dengan Savatage.
Nama Lengkap : John Norum
Tempat/Tgl Lahir : Vardö, Norwegia / 23 Februar 1964
Website : www.johnnorum.com
Gaya Permainan : Heavy Metal, Shredd
Pengalaman Band : Dragon Fly, Eddie Meduza band, WC, Force, Dokken, Europe, John Norum Band
Pengaruh musikal : Thin Lizzy dan UFO
Musisi / Band Favorit : Kiss, Deep Purple, Thin Lizzy, Elvis Presley, Cliff Richard, EVH
Teknik Andalan : Appergio, speed picking, Double not picking, sweeping, tapping
Gitar Yang Digunakan : Fender Stratocaster
Ampli : Marshall
John Norum lahir di Norwegia namun besar di Swedia. Nama John Norum mulai besar ketika ia mambentuk Force bersama Marcel Jacob(Ex. Ygnwie Malmsteen).Terutama setelah band ini berganti nama menjadi
Mulai bermain gitar ketika berusia 10 tahun dengan gitar akustik pemberian ibunya, ia dengan cepat mempelajari gitar. Terinspirasi oleh band-band seperti Kiss dan Deep Purple, ia kemudian ingin menjadi gitaris rock ternama. Beberapa tahun kemudian ia membentuk band yang bernama Dragonfly. Di band ini, ia dan rekan-rekannya selalu tampil dengan make-up yang terifluence dari Kiss.
Saat berusia 14 tahun, John Norum ikut andil dalam rekaman album Eddie Meduza, seorang aryis rock n roll dari Swedia. John ikut mengisi part gitar pada lagu Punkjävlar (Punk Bastards). Album ini ternyata mendapatkan penghargaan emas atas penjualannya. John kemudian tergabung dalam band Dog Wayst. Tahun 1978 band berganti nama menjadi WC. Band ini menjadi terkenal di kota Stockholm. Pihak TV lokal tertarik untuk mengajak John dkk tampil di sebuah acara TV, namun untuk hal tersebut John cs diharuskan mengganti namanya karena dirasa kurang baik untuk image band dan TV tersebut. Akhirnya band ini berganti nama lagi menjadi Force setelah mendapat vocalis berkarakter, Joakim Larsson (lebih dikenal dengan nama Joey Tempest). Band ini kemudian lengkap dengan Marcel Jacob pada bass (menggantikan Mats Leven yang masuk ke band Rising Force bentukan Yngwie Malmsteen), dan Tony Reno (drum).
Bersama band ini, John semakin dekat dengan cita-citanya menjadi rock star. Band ini kemudian berganti nama menjadi Europe. Pada 12 Desember 1982 band ini memperoleh penghargaan dari kompetisi Swedish Rock Championship yang berhadiah rekaman album dibawah label Hot Records. Album yang berjudul Europe dirilis tahun 1983, uniknya hanya membutuhkan waktu 1 minggu untuk merampungkan rekaman album ini. Bahkan pada lagu Boyazont, hanya memerlukan waktu 30 menit untuk rekamannya. Album ini terjual sekitar 35.000 copy dan cukup diminati di Jepang. Album berikutnya Wings of Tommorrow terjual sekitar 80.000 copy hanya di Swedia saja yang saat itu berjumlah populasinya sekitar 8 juta jiwa.
Tahun 1986 merupakan puncak kejayaan John Norum bersama Europe. Pasalnya dalam album ini terdapat mega hits "The Final Countdown" yang sangat digemari diseluruh negara. Apalagi dalam hits ini John menampilkan solo gitar yang sangat keren. Ia menampilkan teknik 'two handed tapping' dengan stretching jari tangan kiri yang cukup jauh jaraknya.
Setelah menyelesaikan tur dan promo album ini, John malah memutuskan keluar. John kemudian banyak berkolaborasi dengan rocker-rocker lainnya, termasuk idolanya sejak kecil, Ace Frehley. Tahun 1998 misalnya, ia sempat menjadi gitaris untuk salah satu album Don Dokken.
Album-album yang sudah dihasilkan oleh John antara lain : Another Destination (1995), Worlds Away (1996), Slipped Into Tomorrow (1999), Optimus (2005), dll.
AL PITRELLI
"Gitaris Pengganti Marty Friedman Di Megadeth
Nama Lengkap: Al Pitrelli
Website : www.alpitrelli.com
Tempat/Tgl Lahir : New York / 26 September 1963
Tinggi : 5 feet 9 inch
Berat : 75 kg
Pengalaman Band : Flesh n blood,Michael Bolton(adiional), Savatage, Alice Cooper, Megadeth
Band Saat Ini : Savatage
Gaya Permainan : Heavy Metal, Rock
Teknik Andalan : Arpeggio, Tapping
Gitar : Gibson Les Paul ,Gibson Explorer ,Seymour Duncan JB Jr. pick ups
Senar : D'addario EXL 140 10-52 LTHB
Amps : Rocktron Prophesy Guitar System, Marshall EL34 100/100 Dual Monobloc Power Amp, Marshall Power Break Attenuator for smaller venues
Cabinets : Marshall 4x12's with Celestion Vintage 30 speakers
Gear Lainnya : Rocktron All Access controller, Furman PL Plus Power Conditioner, Monster Cable, Samson Dual UHF UR-50 Synthesized Diversity Wireless System, Dunlop picks, Shure SM-57 cabinet microphone, Sennheiser MP-421 cabinet microphone
Gitaris Favorit: Gary Moore, Jimmy Page, Marty Friedman, Chris Poland
Band Favorit : Allman Brothers, Megadeth
Album Favorit : Let There Be Rock (AC/DC), Remastered (Led Zeppelin)
Tokoh Bersejarah Favorit : Les Paul
Hobi Lain : Learning Chris Poland(ex. Megadeath) and Marty Friedman(ex. Megadeath) solos,playing drum.
Konser Paling Berkesan : Vancouver (my "unexpected" first Megadeth show)
Al Pitrelli pernah sekolah di Berklee School oh music(Boston) bersama sahabatnya drummer Will Calhoun(Living Colour) dan keyboardis Derek Sherenian(ex. Dream Theater).
Awal karirnya dimulai ketika ia direkrut oleh Jig records untuk membantu pembuatan single Michael bolton “Fools Game”. Setelah itu ia membantu solo album Randy Coven(ex. Bassis deep purple). Talentanya dalam bermain gitar mulai dikenal dan ia langsung direkrut oleh Alice Cooper yang saat itu membutuhkan lead guitar untuk konser di asia. Setelah beberapa tahun,ia keluar dan terlibat dalam beberapa project solo seperti dengan Joe Lynn Turner(Ex. Vokal Deep Purple) dan Dee Snider (Twisted Sister). Lalu ia membentuk band blues dengan nama Flesh n Blood yang terpengaruh black Crows dan Zepplin.
Kemudian Al bergabung dengan band Progressive Metal Savatage yang lagu2nya diiringi dengan musik orchestra. Bersama band ini ia cenderung bermain lick classic dan membawakan lagu2 natal yang dibawakan dengan suasana metal. Setelah itu ia sempat membuat album jazz techno bersama istrinya jane.
Thn 2000 dan 2001 ia bergabung dengan Megadeth menggantikan Marty Friedman. Bersama Megadeth ia sempat tour ke Medan. Namun beberapa waktu kemudian karena cedera tangan yang dialami Dave Mustained membuat ban ini vakum dan Al bergabung kembali dengan Savatage.
sumber > www.guitaris.com











































0 komentar:
Posting Komentar